Manchester United kalah 1-3 dari Wrexham dalam lanjutan tur pramusim 2023. Namun, yang tampil di laga tersebut adalah tim United U-21 yang dikapteni oleh Dan Gore. Hanya Jonny Evans sebagai satu-satunya pemain senior.

Ada sejumlah poin penting dalam laga yang digelar di Snapdragon Stadium, San Diego, tersebut. Berikut kami sajikan untuk Anda.

Masa Depan Hannibal

Tidak seperti rekan seangkatannya, Kobbie Mainoo, Hannibal justru tidak dibawa ke Houston untuk laga melawan Real Madrid. Ia ditugasi memperkuat lini tengah tim United U-21.

Hannibal main seperti biasa: ngotot dan bekerja keras. Ia hampir selalu disorot kamera karena pergerakan dan jangkauannya yang luas. Ditempatkan sebagai gelandang serang, Hannibal bermain lugas. Umpan-umpannya bisa menjadi peluang.

Hannibal bisa ada di mana-mana, termasuk ada di sayap kanan yang diisi Shola Shoretire. Sayangnya, penampilan Hannibal tidak selalu konsisten. Di akhir babak pertama ia sering kehilangan bola dan membuang penguasaan bola.

Di babak kedua, saat Dan Gore diusir wasit, Hannibal yang menjadi penggantinya. Lini tengah United menjadi lebih hidup. Sayangnya, ia tidak didukung dengan pergerakan yang baik dari Isak Hansen-Aaroen dan Toby Collyer. Pun saat keduanya digantikan oleh Maxi Oyedele dan Sonny Aljofree.

Hannibal melakukan yang terbaik untuk menghadirkan peluang meski United tampil dengan 10 pemain. Ia dilanggar berkali-kali, dari mulai marah, sampai kesakitan karena pahanya kena tabrak. Puncaknya terjadi pada menit ke-89 saat ia mengalami keram; sesuatu yang menunjukkan kalau ia bekerja sangat keras dalam pertandingan.

Ten Hag tampaknya puas dengan penampilan kelahiran 21 Januari 2003 tersebut. Namun, Ten Hag mesti menempatkannya dalam peran khusus untuk pemain stylish seperti dirinya.

Hannibal bisa jadi dipanggil ke tim utama yang akan menghadapi Borussia Dortmund di Las Vegas pada Minggu, 30 Juli.

Kesialan Dan Gore

Gore tampil impresif kalau United menghadapi Lyon di Edinburgh pekan lalu. Untuk laga melawan Wrexham, Gore tampil lebih bertahan. Ia cukup memukau di babak pertama.

Dengan ban kapten di lengan kirinya, Gore bisa menjadi penghubung yang baik antara lini pertahanan dengan area penyerangan. Namun, di babak kedua, tekelnya pada Andy Cannon membuatnya mendapatkan kartu merah langsung dari wasit. Padahal, kalau melihat tayangan ulang, terlihat Cannon pun menendang kaki Gore. Di sisi lain, Gore menekel Cannon dengan satu kaki dengan kaki yang menapak ke tanah.

Gore pun mendapatkan kartu merah yang dianggap manajer United U-21, Travis Binnion, sebagai ungkapan tak enak wasit karena tak meng-kartumerah Nathan Bishop di babak pertama.

Bishop Dicemooh

Pertandingan baru berjalan 12 menit saat Nathan Bishop menabrak Paul Mullin. Wasit memberikan kartu kuning, meski Bishop layak untuk diusir. Soalnya, Bishop mencegah peluang gol Wrexham dengan cara tidak layak, dan itu adalah pelanggaran yang berbahaya.

Mullin mengerang kesakitan. Tim medis masuk ke lapangan dan memapahnya dengan memberikan oksigen.

Saat gambar Bishop yang menerima kartu kuning ada di layar besar di stadion, ia mendapatkan cemoohan dari para penonton. Menurut Manchester Evening News, ini adalah pengalaman yang tidak menyenangkan untuk Bishop. Terlihat kalau ia juga terguncang karenanya.

Bishop sendiri tidak diperhitungkan untuk menjadi kiper utama United. Namun, karena United masih belum menentukan pos kiper kedua dan ketiga, bahkan keempat, siapapun masih bisa masuk dalam skuad. Namun, melihat penampilannya melawan Wrexham, jelas itu bukan penampilan yang meyakinkan.

Evans Tanpa Pengaruh Besar

Jonny Evans sudah berusia 35 tahun pada 2023 ini. Ia dilepas Leicester City dan menandatangani kontrak jangka pendek dengan United.

Erik Ten Hag sempat memujinya karena bisa membimbing para pemain muda. Evans memang diproyeksikan di tim U-21, bukan di tim utama.

Sialnya, apa yang ditunjukkan Evans di laga melawan Wrexham jelas tidak meyakinkan. Memang ketiga gol Wrexham bukan karena kesalahannya. Akan tetapi, ia tidak bisa mengoordinasi pertahanan dengan baik bersama dengan Will Fish, Marc Jurado, dan Alvaro Fernandez.

Di gol pertama, Collyer tidak melakukan intercept pada umpan silang. Pun dengan Fish yang tidak mengawal siapa-siapa, sementara Jurado hanya fokus pada bola, bukan pada Eliot Lee.

Di gol kedua, Jurado, Fish, dan Hannibal, tidak bisa menahan terjangan Aaron Hayden. Sementara di gol ketiga, Evans sudah lemas betul untuk mengejar Sam Dalby yang dengan mudah menyundul bola ke dalam gawang United.

Jelas ini bukan penampilan yang bagus dari Evans. Lini pertahanan United tak sebagus di dua laga awal pramusim. Proses ketiga gol Wrexham semua berasal dari umpan silang. Apalagi pada gol ketiga, pertahanan United sangatlah berantakan.

Peran Ten Hag

Ten Hag sendiri memilih bertahan di San Diego untuk mengawasi tim U-21 melawan Wrexham. Sementara itu, para pemain utama dan staf kepelatihannya sudah berangkat ke Houston untuk persiapan menghadapi Real Madrid.

Namun, yang memandu para pemain U-21 bukanlah Ten Hag, melainkan manajer mereka sendiri, Travis Binnion.

Peran Ten Hag sendiri hanya mengawasi para pemain U-21 agar sejalan dengan “The United Way”. Sehingga, taktik dan skema permainan semua ada di tangan Binnion.

Dari sini terlihat betapa bedanya sebuah tim ditangani Ten Hag dengan yang tidak. Padahal, komposisi skuad tidak jauh berbeda dengan yang diturunkan Ten Hag di babak kedua melawan Leeds United dan juga Lyon.