Foto: California,com

Manchester United tidak habis-habisnya mengalami masalah di sektor pertahanan. Dalam tiga dari empat musim terakhir, Setan Merah kerap menghabiskan uang untuk bisa memperbaiki sektor tersebut. Yang terbaru, mereka baru saja meresmikan perekrutan Lisandro Martinez dari Ajax Amsterdam.

Kepastian ini didapat kemarin melalui situs resmi klub. Kedua kesebelasan sudah menyetujui nilai transfer untuk pemain berusia 24 tahun tersebut. Kini, si pemain tinggal melakukan tes medis, dan menyelesaikan beberapa persyaratan lainnya.

Menurut Fabrizio Romano, United mengontrak Lisandro hingga Juni 2027 dengan banderol senilai 55 juta Pounds atau 57 juta Euro. Mereka mengalahkan Arsenal yang juga terlibat dalam perburuan ini. United juga menambahkan beberapa bonus yang totalnya mencapai angka 10 juta Euro. Dengan kata lain, Lisandro membuat United menguras kas mereka mencapai 65 juta Euro.

Angka tersebut memang terlihat mahal. Tapi jika dibandingkan dengan dua pembelian bek tengah terakhir United, nilai Lisandro bisa dikatakan sepadan. Saat membeli Maguire, United mengeluarkan uang hingga 80 juta pounds. Sejauh ini, sang kapten justru kerap jadi sasaran olok-olok suporternya sendiri. Di sisi lain, meski hanya mengeluarkan 41 juta pounds untuk Raphael Varane, namun sejauh ini United belum mendapatkan performa terbaik dari pemain Prancis tersebut.

Hingga saat ini, United belum bisa menemukan pasangan yang klop di posisi bek tengah. Tercatat sudah beberapa kali Maguire, Lindelof, Varane, Jones, dan Bailly dicoba bergantian tapi selalu saja berakhir dengan masalah. Mulai dari konsistensi hingga kebugaran pemainnya itu sendiri.

Inilah alasan kenapa United akhirnya merekrut Lisandro. Pria kelahiran Gualeguay diharapkan bisa menjadi jawaban dari performa ancur-ancuran lini belakang tim musim lalu.

Statistik Lisandro musim lalu memang cukup mentereng. Ia adalah pemain terbaik Ajax musim lalu. Di atas lapangan, Lisandro adalah pemain Eredivise yang lebih banyak melepaskan umpan dalam 90 menit. Tidak hanya itu, tidak ada pemain yang rata-rata memiliki umpan panjang sukses per 90 menit sebanyak dirinya. Akurasi umpannya pun menyentuh 93 persen. Angka yang spesial untuk ukuran bek tengah.

Posturnya yang tidak terlalu tinggi (hanya 175cm) juga tidak mengurangi determinasinya untuk memenangkan duel. Musim lalu, ia membuat lebih banyak sapuan dengan sundulan ketimbang pemain lain dan memenangkan 79 dari 112 duel udara. Angka ini lebih baik dari yang dimiliki Harry Maguire hingga catatan bek tengah Arsenal. Kemampuannya ini membuat ia disebut sebagai The New Roberto Ayala, salah satu legenda Argentina yang meski fisiknya tidak tinggi tapi dibekali dengan kemampuan memenangkan duel udara yang cukup baik. Ia juga membuat rata-rata 3,13 tekel sukses, 1,88 intersep, dan 3,13 sapuan per laga di semua kompetisi.

Meski dianggap mirip Roberto Ayala, namun secara keseluruhan permainan Lisandro ini mirip dengan penggawa Bayern Munchen dan timnas Jerman, Joshua Kimmich. Hal ini tidak lepas dari kemampuan si pemain yang bisa bermain di beberapa posisi.

Sebelum akrab menjadi bek tengah, Lisandro adalah seorang gelandang tengah. Ia juga bisa bermain sebagai bek kiri. Kemampuannya bermain di beberapa sektor ini jelas membantu United, khususnya Ten Hag, untuk melakukan kombinasi di lini pertahanan.

Saat baru pertama kali tiba di Ajax, Lisandro adalah pemain yang cengeng. Ia mengaku kesulitan untuk beradaptasi dengan metode kepelatihan Ajax. Namun hanya dalam beberapa bulan, pemain yang cengeng ini mengalami peningkatan kualitas dan disebut sebagai “Tukang Jagal” oleh para suporternya.

Di sisi lain, United sendiri tidak memiliki sosok tukang jagal lain sepeninggal Nemanja Vidic di lini belakang. Pemain yang bermain tanpa kenal takut tapi juga memiliki ketenangan ketika menguasai bola. Jika Ten Hag berhasil mengeluarkan potensi Lisandro di Manchester, United sepertinya siap untuk menyambut tukang jagal baru.