Menjadi pemain baru pada bursa transfer Januari bisa dibilang membawa banyak manfaat sekaligus masalah. Ia akan menjadi manfaat apabila bisa menyesuaikan diri dengan cepat dalam lingkungan barunya. Akan tetapi, ia juga bisa membawa perkara apabila penampilannya tidak kunjung bagus bersama klub barunya. Kasus yang kedua ini sedang menimpa Alexis Sanchez.

Sejak masuk pada pertengahan Januari, penampilan pemain asal Chile ini bisa dibilang naik turun bersama Setan Merah. Meski dapat berkontribusi terhadap hal-hal yang sifatnya tidak tampak (membuka ruang, menarik lawan, dan lain-lain), akan tetapi, untuk aspek yang terlihat seperti gol atau asis, Sanchez belum terlalu banyak memberikan kontribusi.

Sejauh ini baru tiga asis yang ia ciptakan. Jumlah golnya pun hanya sebiji. Itupun dari bola muntah penaltinya sendiri. Tak ayal penampilannya mengundang banyak kritikan dari berbagai pihak. Ada yang mengatakan United menyesal mendatangkan Sanchez. The Guardian bahkan melansir para pemain Arsenal berbahagia atas kepindahannya Sanchez karena mantan pemain Udinese ini lebih senang bermain secara individu alih-alih tim.

Akan tetapi, semua kritikan tersebut hanya dianggap angin lalu oleh pemain berusia 29 tahun tersebut. Dilansir dari salah satu media Chile, Sanchez ingin membuktikan kalau semua kritikan tersebut salah. Ia bahkan ingin menjadikan segala tekanan tersebut sebagai motivasi agar dirinya bisa tampil lebih baik lagi pada pertandingan berikutnya.

“Untuk mencapai level agar bisa menjadi pemain Manchester United sangatlah sulit. Tidak ada orang Chile yang bisa bermain di sini (tim senior). Tekanan tidak menjadi masalah buat saya tapi justru akan membantu saya. Semakin banyak tekanan yang saya hadapi maka perasaan saya semakin baik. Saya bangga menjadi orang Chile. Saya juga bangga bisa menjadi salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di Premier League,” ujarnya kepada Chilean TV.

Baca juga: Pemain Cile yang Kerap Tidak Berjodoh dengan Manchester United

Rekor buruk Sanchez yang harus diperbaiki bersama United

Sejak debutnya menghadapi Yeovil Town akhir Januari lalu, nama Sanchez tidak pernah keluar dari daftar 11 susunan awal Manchester United. Ia selalu bermain setidaknya hingga menit ke 75 alias hampir menyelesaikan seluruh pertandingannya selama 90 menit. Satu-satunya laga dimana Sanchez bermain kurang dari 75 menit adalah ketika debutnya melawan Yeovil tersebut.

Meski begitu, Sanchez sudah mencatatkan beberapa rekor dalam 10 laga pertamanya bersama Setan Merah. Sayangnya, rekor tersebut bukanlah rekor yang bagus melainkan catatan negatif. Sejak mendapat nomor tujuh United, Sanchez lebih dikenal sebagai pemain yang gampang kehilangan bola. Serangan United seringkali mentok jika bola dialiri lewat Sanchez.

Dalam debutnya menghadapi Yeovil, Sanchez 31 kali kehilangan bola yang merupakan catatan tertinggi dalam satu pertandingan Piala FA. Hal serupa kembali terulang kembali saat menghadapi Huddersfield dalam laga pertamanya berseragam United di liga. Sanchez 31 kali kehilangan bola yang juga menjadi catatan terbanyak untuk satu orang pemain di liga primer dalam satu laga. Selain itu, ia juga dilanggar tujuh kali yang menjadi catatan terbanyak seorang pemain yang dilanggar dalam satu pertandingan.

Yang terbaru tentu ketika United disingkirkan Sevilla. Selain dikolongi oleh Franco Vazquez, Sanchez kehilangan bola sebanyak 42 kali. Dan lagi-lagi ini menjadi catatan terbanyak untuk seorang pemain dalam satu laga fase gugur. Tidak hanya itu, dalam 10 laga awal bersama United, Sanchez sudah 98 kali salah posisi alias hampir 10 kali salah posisi dalam satu pertandingan. Catatan yang tentunya buruk untuk seorang pemain United.

Rentetan aksi minor ini tentu harus diperbaiki oleh eks Udinese ini agar tidak dianggap sebagai pembelian gagal Setan Merah.