Foto: Eurosport

Apa yang ditampilkan Javier Hernandez saat itu seolah menekankan kalau Manchester United tidak salah merekrutnya.

Pada 8 April 2010, Manchester United membuat sebuah pengumuman kalau mereka baru saja sepakat dengan klub Meksiko, Chivas de Guadalajara, untuk merekrut Javier Hernandez atau yang akrab disapa Chicharito.

Sebuah pengumuman yang tergolong mengejutkan dan juga jarang terjadi. Pertama, United nyaris tidak pernah mengumumkan atau bergerak membeli pemain pada bulan April. Yang kedua, United juga sangat jarang merekrut pemain dari Amerika Utara.

Selain itu, nama Javier Hernandez juga tergolong kurang familiar di telinga pecinta Setan Merah. Informasi di internet yang belum sebesar sekarang membatasi kita untuk bisa menganalisa seberapa bagusnya pemain ini pada kala itu mengingat ia hanya bermain di Liga Meksiko.

Tak ayal, keputusan Ferguson saat itu mendapat cibiran. Maklum saja, mereka sebenarnya punya kans mendatangkan nama yang lebih ngetop seperti Karim Benzema, dan David Villa. Akan tetapi, Fergie tetap teguh pada pendiriannya untuk mendatangkan Hernandez yang murah meriah ketimbang merogoh kocek dalam-dalam untuk pemain yang sudah tidak terlalu muda.

“Pemain seperti Hernandez sangat cocok untuk sejarah klub kami. Dia punya potensi untuk berkembang dan inilah yang selalu dilakukan klub ini (mengembangkan pemain alih-alih membeli pemain yang sudah jadi,” kata Ferguson.

United sebenarnya sudah memantau Hernandez sejak Oktober 2009. Salah satu scout saat itu pergi ke Meksiko pada bulan Desember dan melaporkan penemuannya dengan respon yang positif. Usia Hernandez yang masih tergolong muda, membuat United ingin menunggu terlebih dahulu sebelum merekrutnya.

Akan tetapi, United sudah tidak sabar untuk langsung merekrutnya. Salah satu alasannya, United takut harga jual Hernandez akan melonjak tinggi karena ia akan bermain di Piala Dunia 2010 bersama timnas Meksiko. United tentu tidak mau hal ini terjadi sehingga mereka memilih untuk mempercepat transfer tersebut.

Sebuah keputusan yang tergolong berani. Namun pada akhirnya keputusan untuk mempercepat transfer Hernandez adalah pilihan yang tepat mengingat apa yang kemudian ia tampilkan bersama Meksiko pada Piala Dunia 2010 itu.

Berada dalam satu grup bersama tuan rumah Afrika Selatan, Prancis, dan Uruguay, Hernandez tampil sangat baik. Pada pertandingan pertama, ia hanya bermain 17 menit menggantikan Guillermo Franco. Sinar Hernandez baru datang ketika Meksiko menang 2-0 melawan Prancis.

Kembali bermain sebagai pemain pengganti, Hernandez memecah kebuntuan pada menit ke-64. Menerima bola dari Rafael Marquez, Hernandez berhasil merusak perangkap offside Prancis dan membuatnya berhadapan satu lawan satu dengan Hugo Lloris. Ia pun mengecoh kiper yang sekarang bermain di Tottenham Hotspur tersebut sebelum menceploskan bola ke gawang kosong. Hernandez melakukan apa yang dilakukan kakeknya dulu, Tomas Balcazar, yaitu membuat gol ke gawang Prancis pada 1954.

Hernandez tidak mencetak gol ketika Meksiko kalah dari Uruguay 1-0. Ia pun baru kembali mencetak gol pada babak 16 besar melawan Argentina. Ia mengecoh Martin Demichelis sebelum melepaskan tendangan ke pojok atas gawang Sergio Romero.

Sayangnya,  Meksiko saat itu kalah 3-1 dari juara dunia dua kali tersebut. Untuk kelima kalinya mereka tersingkir pada babak 16 besar. Meski begitu, Hernandez pulang dengan rasa puas karena berhasil membuat orang-orang yakin dengan kualitasnya di atas lapangan. Sesuatu yang kembali ia tunjukkan saat membawa United menjadi juara Liga Inggris ke-19 pada musim berikutnya.