“Nasib saya baru akan jelas sekitar awal Juli nanti.”

Begitulah ucapan Marouane Fellaini saat ditanya mengenai nasibnya di United yang saat itu tinggal beberapa hari lagi. Sejatinya, kontrak si pemain ini akan habis pada tanggal 30 Juni. Dia akan hijrah secara gratis apabila tidak ada tanda-tanda perpanjangan kontrak.

Akan tetapi, sehari sebelum kontraknya berakhir, Fellaini mengumumkan perpanjangan masa baktinya bersama United. Tidak tanggung-tanggung, ia diberikan perpanjangan selama dua musim hingga 2020 plus opsi perpanjangan setahun.

Sontak hal tersebut mengundang perhatian para penggemar Setan Merah. Tidak sedikit yang menyambut kembali Fellaini namun banyak juga yang geleng-geleng tidak percaya mengapa United mau mengontrak kembali pemain yang sering dianggap membuat sesak lapangan tengah karena tinggi badannya tersebut.

Kontribusi Fellaini yang Gampang Terlupakan

Baik United maupun Jose Mourinho sebenarnya telah melakukan hal gila. United adalah kesebelasan yang dikenal tidak pernah memberikan kontrak lebih dari semusim untuk pemain berusia 30 tahun ke atas. Namun di era Jose Mourinho, tabu tersebut dilanggar. Yang menarik, jajaran United justru ikut menyetujui perpanjangan kontrak tersebut.

Akan tetapi, jika melihat kontribusi yang sudah diberikan Fellaini maka terlihat jelas mengapa Jose begitu berhasrat mempertahankan pemain 31 tahun ini. Meski tidak selalu menjadi pemain pilihan pertama, namun Fella beberapa kali bisa berkontribusi ketika dirinya dimainkan. Entah itu melalui gol, recovery ball, tinggi badan, hingga permainan keras menggunakan sikutan.

Sejak bergabung bersama United pada 2013 silam, Fellaini baru mencetak 20 gol saja. Namun saban kali dirinya mencetak gol, United hanya satu kali mengalami kekalahan. Tidak jarang, gol-gol yang berasal dari pemain kribo ini membantu timnya keluar dari kesulitan.

Semifinal Piala FA dan Piala Liga melawan Everton dan Hull City berhasil dimenangi United setelah adanya gol dari Fellaini. Gelar Liga Europa dua musim lalu tidak mungkin bisa diraih apabila ia tidak mencetak gol ketika berhadapan dengan Celta Vigo di semifinal. Golnya yang ke-20 ia buat sebagai penentu kemenangan Setan Merah atas Meriam London. Akan tetapi, semua itu seolah terlupakan mengingat kedatangannya lima tahun lalu membuat United kehilangan kesempatan mendatangkan Cesc Fabregas, Toni Kroos, Thiago hingga Ander Herrera.

Gary Neville mengatakan kalau Fellaini bukanlah pemain yang bisa menjadi kepingan puzzle terakhir untuk meraih gelar liga layaknya Eric Cantona 26 tahun lalu. Akan tetapi, ia merasa kalau Fellaini adalah pemain yang selalu memberikan kontribusi kepada setiap kesebelasan yang ia bela.

“Saya tidak merasa akan ada dampak besar dari (perpanjangan kontrak) itu karena dia bukanlah pemain yang dibutuhkan United untuk membawa klub ini kembali meraih gelar Premier League. Tetapi, apa yang saya lihat dari pertandingan yang telah ia jalani, terutama ketika melawan Inggris, menunjukkan kalau dia adalah pemain yang bisa berkontribusi,” ujarnya seperti dilansir MEN.

Fellaini memang tidak sekeren Roy Keane atau tidak sekreatif Paul Scholes. Akan tetapi dengan adanya Fellaini, Jose bisa membuat dua taktik yang berbeda dengan dia sebagai poros. Fellaini bisa dimasukkan untuk memperkuat lini tengah United apabila sudah unggul dari lawannya. Jika sedang tertinggal, tinggi badannya bisa berguna untuk memaksimalkan permainan direct United. Belum lagi etos kerjanya yang tidak pernah mengeluh meski beberapa kali dirundung oleh para penggemar United.

Fleksibilitas yang dimiliki Fellaini inilah yang membuat ia diminati oleh kesebelasan seperti Arsenal, AC Milan bahkan Paris Saint Germain, tiga kesebelasan yang masuk kategori tim kuat. “Kontribusi inilah yang membuat Fellaini berbeda dari tipe pemain lain di ruang ganti United. Jika saya berpikir sebagai seorang penggemar maka saya tidak akan bergembira dengan bertahannya ia. Tetapi, jika saya memakai sudut pandang pelatih maka saya merasa puas dengan keputusan dia untuk bertahan,” tutur Gary menambahkan.

Tidak akan Berpengaruh Signifikan Pada Lini Tengah United

Dengan bertahannya Fellaini, maka United memiliki enam pemain yang bisa menjadi gelandang tengah yaitu Matic, Herrera, Pogba, Fellaini, McTominay, dan Fred sebagai rekrutan baru. Keenam nama itu bisa berperan sama baiknya sebagai gelandang bertahan maupun box to box midfielder.

Tetap bertahannya Fellaini pun sebenarnya tidak membawa pengaruh apapun selain beban gaji United yang sedikit bertambah. Ia mungkin baru akan dimainkan jika salah satu dari tiga gelandang inti United yaitu Matic, Fred, dan Pogba bermasalah dengan cedera atau akumulasi kartu.

Satu-satunya yang mungkin membuat penggemar United kesal adalah cara Fellaini yang mengulur-ngulur waktu perpanjangan kontrak dan membuat United terpancing memberikan perpanjangan masa bakti selama dua musim. Namun semua itu seolah menegaskan kalau dirinya ingin menunjukkan kepada penggemar kalau dia layak untuk dipertahankan.

Toh, apa yang dilakukan Fellaini terbilang tidak terlalu menghebohkan jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan Wayne Rooney delapan tahun lalu, saat ia tanpa tedeng aling-aling meminta kepada Sir Alex untuk ditransfer ke Manchester City yang membuat United kemudian menjadikan Rooney sebagai pemain termahal meski kontribusinya saat itu perlahan mulai menurun.