Foto: SportBible

Manchester United memang tidak pernah habis dalam menelurkan talenta dari akademi mereka. Belum habis sinar Marcus Rashford, Mason Greenwood, dan Anthony Elanga, kini mereka bersiap untuk menyambut satu lagi pemain potensial. Namanya Zidane Iqbal.

Saat menjadi pelatih di Sale United, Stewart Hammer kepincut dengan penampilan salah satu bocah yang ia anggap paling menonjol dibanding rekan setimnya. Bukan karena ia sering menggocek lawan atau punya kemampuan lari yang kenceng, tapi karena pemain ini mau belajar dan senang menghadapi tantangan.

Dia adalah Zidane Iqbal. Saat itu, usianya baru sembilan tahun pada 2012. Stewart ingin Iqbal cepat dibawa ke akademi yang bisa mewadahi talenta muda sepertinya. Ia pun merekomendasikan Manchester United kepada orang tuanya.

Selang sembilan tahun kemudian, Iqbal mendapatkan hasil manis dari proses yang sudah ia jalani sejauh ini. Sebuah debut bersama tim utama dalam panggung mewah sekelas Liga Champions melawan Young Boys. Memang bukan pertandingan besar, tapi tentu saja kesempatan tersebut tidak boleh disia-siakan.

Iqbal berada dalam momen yang tepat. Dua manajer terakhir United dikenal gemar memberi menit main kepada pemain muda. Rangnick membuka jalan dengan memberi debut, lalu masuklah Erik ten Hag yang juga suka memberikan kesempatan kepada pemain muda. Tak ayal, ia pun mendapatkan kesempatan yang jauh lebih besar yaitu ikut tur pra-musim.

Bagi para pemain muda, tur adalah tempat yang tepat untuk menunjukkan kualitas yang mereka punya. Pasalnya, belum tentu mereka mendapatkan kesempatan bertanding melawan tim-tim papan atas ketika kompetisi sudah berjalan. Inilah yang menjadi prinsip Iqbal ketika namanya ada dalam daftar pemain yang dibawa tur oleh Ten Hag.

“Saya sudah berkata pada diri saya kalau tur bisa menjadi satu-satunya kesempatan yang bisa saya dapatkan di tim utama,” katanya.

“Saya hanya mencoba memberi yang terbaik dan menyerahkan sisanya kepada Tuhan. Ini menjadi sesuatu yang saya impikan untuk bisa bermain melawan Melbourne Victory dan melawan Liverpool, bahkan laga debut di Liga Champions,” katanya menambahkan.

Sejauh ini, Iqbal sukses memanfaatkan kesempatan itu. Dua kali bermain melawan Liverpool dan Melbourne Victory, dua-duanya tidak pernah mengecewakan. Beberapa kali penonton disuguhkan aksinya dalam melepaskan umpan atau bahkan ketika dia sukses melewati lawan. Potensinya besar dan pelan-pelan mulai menunjukkan kalau dia sudah siap mentas secara konsisten dalam beberapa pertandingan bersama tim utama.

Meski sudah mendapat banyak pujian, tapi Iqbal tidak mau besar kepala. Ia sadar kalau ini semua baru fase awal dari perjalanan kariernya yang panjang bersama Setan Merah. Ia bahkan mempertimbangkan apabila ada tawaran yang bagus untuk membawanya keluar sebagai pemain pinjaman.

“Jika ada kesempatan untuk dipinjamkan, maka saya akan mempertimbangkan baik buruknya. Saat ini, segalanya masih terlalu dini. Kita lihat saja apa yang akan terjadi di masa depan,” ujarnya.

Untuk saat ini, Iqbal memang hanya bisa memanfaatkan tur ini sebaik mungkin. Masih ada waktu dua minggu untuk menyempurnakan diri sebelum keputusan dibuat. Jika ia terus menunjukkan penampilan yang istimewa, bukan tidak mungkin kariernya langsung dimulai bersama tim utama dan tidak melewati j alur sebagai pemain pinjaman.