Foto: The Peoples Person

Manchester United tampak frustrasi sepanjang 90 menit. Meski menguasai bola hingga 65% tapi mereka kesulitan menembus pertahanan Newcastle United yang saat itu statusnya adalah tim promosi. Mereka kalah 1-0 saat itu sekaligus menjadi kekalahan kedua Jose Mourinho dalam tiga laga terakhir.

Pertandingan yang berlangsung pada 11 Februari 2018 juga menjadi momen spesial bagi salah satu penggawa The Magpies, Martin Dubravka. Itulah lembaran awal dari karier pria asal Slovakia tersebut dalam persepakbolaan Inggris. Dia datang, main, dan menang sekaligus clean sheet yang membuat pertandingan tersebut menjadi pertandingan berkesan bagi dirinya.

“Ini perasaan yang luar biasa dan saya menikmatinya. Penggemar memberi saya energi dan saya mencoba membantu rekan-rekan setim saya untuk membawa mereka ke tempat yang seharusnya. Anda bisa melakukan penyelamatan tapi tidak bisa merayakan. Tapi hal itu memberi saya adrenalin untuk memastikan kalau saya siap untuk mendapat serangan berikutnya,” kata Dubravka setelah laga.

Pada pertandingan tersebut Dubravka membuat empat penyelamatan. Salah satunya adalah ketika ia menyelamatkan tendangan Martial menggunakan kaki sebelah kirinya. Ia sendiri tidak menyangka kalau dirinya bisa bermain bagus mengingat kali itu adalah pertandingan pertamanya sejak pindah dari Sparta Praha sebagai pemain pinjaman.

“Saya tidak tahu kalau saya akan bermain pada pertandingan ini,” ujarnya.

Pada musim tersebut, Newcastle sedang krisis penjaga gawang berkualitas selepas hengkangnya Tim Krul. Beberapa kali Rob Elliot dan Karl Darlow bermain bergantian. Namun, tidak ada satu pun yang memuaskan.

Jawaban tersebut baru Rafael Benitez dapatkan setelah mereka mendatangkan Dubravka. Musim selanjutnya, statusnya dibuat permanen oleh manajemen. Sejak pertandingan itu karier mantan penjaga gawang MSK Zilina ini tidak pernah tergoyahkan sebagai kiper utama. 130 caps ia kumpulkan dan dua kali terpilih menjadi pemain terbaik klub.

Sayangnya, musim ini menjadi musim yang berat bagi Dubravka. Burnley, yang musim lalu terdegradasi, meninggalkan banyak pemain berkualitas yang bisa digaet. Salah satunya adalah Nick Pope. Meski kualitasnya setara dengan Dubravka, tapi Newcastle tidak mau terlewatkan begitu saja mendapatkan Pope demi memperkuat pertahanan mereka.

Mencari Kesempatan di Manchester

Sejauh ini, keputusan Newcastle menggaet Pope terhitung tepat sasaran. Penampilannya cukup apik sejauh ini. Newcastle baru kebobolan empat gol dan dia sudah mengumpulkan dua clean sheets atau hanya kalah dari Robert Sanchez.

Bagi Dubravka, kedatangan Pope jelas membuat ia kehilangan kesempatan. Hengkang kemudian menjadi pilihan. Dengan modal yang sudah ia raih di Newcastle, tantangan baru diharapkan bisa tiba secepatnya.

Bagai mendapat durian runtuh, harapan itu muncul dari klub sebesar Manchester United. Keputusan melepas Dean Henderson justru membuat David de Gea seperti tidak mendapat pesaing berarti mengingat kiper kedua mereka hanyalah Tom Heaton.

United tidak hanya butuh penjaga gawang yang bisa menekan De Gea untuk terus konsisten, tapi juga penjaga gawang yang bisa menerima kalau dia hanya akan menjadi deputi eks Atletico Madrid. Sesuatu yang tidak bisa mereka dapat dari Dean Henderson yang ngotot menjadi kiper utama. Pilihan itu jatuh kepada Dubravka.

Menurut Fabrizio Romano, Dubravka sudah sepakat menuju United dengan status pinjaman dengan opsi pembelian senilai 5 juta Euro. Sebentar lagi ia akan menjadi pemain Slovakia pertama yang bermain untuk United.

Bagi Dubravka, kesempatan ini jelas tidak boleh dilewatkan. Memperkuat tim sebesar United tentu menjadi impian semua orang mengingat sorotan dan pemberitaan mereka yang selalu menghiasi halaman depan media.

Memilih United juga membuka peluang Dubravka untuk kembali mencicipi pertandingan di level Eropa. Sesuatu yang tidak bisa ia raih selama di Newcastle. Besar kemungkinan Dubravka akan menjadi pilihan utama saat mereka tampil di Europa League seperti yang dilakukan oleh Sergio Romero lima tahun lalu.