Jose Mourinho kehabisan kesabaran setelah timnya beberapa waktu lalu kembali kalah mengejutkan dari Brighton and Hove Albion. Dia begitu kecewa terhadap penampilan para pemain depan yang dimainkan dalam laga tersebut. Salah satunya adalah Anthony Martial. Jose terlihat kecewa dengan penampilan pemain 22 tahun tersebut yang kerap kehilangan bola saat dimainkan sebaga winger.

Banyak media yang memberitakan kalau laga tersebut akan menjadi laga terakhir Martial bersama Setan Merah. Jose seolah memberikan putusan bahwa musim depan dia tidak masuk dalam rencana manajer 55 tahun tersebut. Jose pun bersiap untuk mencari seorang pemain sayap lagi dengan salah satu target utamanya adalah Willian.

Baca juga: Antara Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Alexis Sanchez

Beberapa hari terakhir, United diberitakan akan mencoba menggaet Willian dari Chelsea. Jose Mourinho memang dikenal sebagai penyuka pemain berusia 29 tahun tersebut dan menjadi bagian dari kesuksesan mereka meraih Premier League musim 2014/2015. Setan Merah sendiri siap memberikan penawaran sebesar 80 juta paun, dengan 40 juta dalam bentuk uang dan sisanya dengan menyertakan Anthony Martial. Kontrak Willian sendiri masih berlaku hingga musim panas 2020 mendatang.

Sepanjang musim ini, United memang kekurangan stok di posisi sayap. Mereka tidak mempunyai pemain sayap murni baik di sisi kiri maupun kanan. Mereka sebenarnya punya pemain yang layak mengisi posisi tersebut yaitu Antonio Valencia dan Ashley Young. Akan tetapi, keduanya sudah dipatenkan sebagai bek sayap. Pembelian Alexis Sanchez pun belum memuaskan karena hanya mengisi satu sektor saja yaitu di posisi kiri sementara di sayap kanan Jose belum memiliki pemain tetap. Saking bingungnya, Jose sering memainkan Juan Mata yang sejatinya adalah gelandang serang.

Willian sendiri adalah opsi pertama untuk perekrutan pemain di sektor sayap. Jika gagal, mereka akan beralih ke sayap Bayern Munich yang sedang dipinjam Juventus, Douglas Costa. Namun, melihat kedekatan personal dengan Jose Mourinho serta kesempatan bermain di Liga Champions (seandainya Chelsea gagal finis di empat besar), merekrut Willian menjadi rencana yang terbilang cukup realistis.

Menambah Dimensi Serangan United

Dalam 11 pertandingan terakhir, pemain yang nyaris berseragam Tottenham ini hanya enam kali tampil sejak awal, tiga kali menjadi pemain pengganti, dan dua kali hanya duduk diam di bangku cadangan. Musim ini, dia memang menjadi kartu as Antonio Conte saat timnya mengalami kebuntuan. Peluang bermain tentu akan lebih besar jika dirinya memilih hijrah ke tempat lain.

Salah satu kelebihan Willian adalah kemampuan dia bermain di tiga posisi depan yaitu sebagai sayap kiri, sayap kanan, serta cakap bermain di belakang striker. Kemampuan dribelnya yang cukup baik serta kecepatan ketika melakukan pergerakan tanpa bola nampak akan sangat berguna bagi United yang dikenal gemar membuat gol melalui serangan balik.

Aspek menyerang Willian terhitung jauh lebih baik jika dibandingkan dengan para pemain United yang bermain di posisi yang sama semisal Martial, Rashford, dan Jesse Lingard. Hanya Alexis Sanchez yang secara statistik sama kuat dengan torehan Willian meski jumlah laga yang dimainkan masih kalah dari Willian.

Musim ini, Willian memiliki rataan umpan kunci sebesar 1,56 per pertandingan. Angka ini jauh melebihi catatan Martial, Rashford, dan Jesse Lingard yang bahkan tidak sampai 1 umpan kunci per laga. Pemain kelahiran 9 Agustus 1988 ini juga jago dalam membuat peluang. Ia bisa mengumpulkan hampir 2 peluang per partainya. Hanya Alexis Sanchez yang mampu menandingi catatan tersebut.

Baik Martial dan Rashford kerap dikritik karena terlalu lama dalam menggiring bola. Tidak jarang ketika bola ada di kaki mereka, serangan United menjadi terhambat. Dalam laga melawan Brighton misalnya kedua pemain ini menjadi yang paling banyak kehilangan bola. Meskipun, catatan dribel sukses keduanya masih lebih bagus dari Romelu Lukaku dan Jesse Lingard, namun angka yang mereka miliki masih jauh ketimbang Paul Pogba dan Alexis Sanchez yang sanggup mengumpulkan 3 dribel sukses per laga.

Willian mungkin akan sangat berguna untuk membuka pertahanan lawan melalui dribel lincahnya. Musim ini saja ia sudah membuat 2 dribel sukses per pertandingan. Angka ini hanya kalah dari Eden Hazard diantara seluruh skuad Chelsea lainnya.

Baik Willian, Rashford, dan Martial memiliki gaya permainan yang setipe yaitu dengan menggiring bola lalu melakukan gerakan menusuk ke dalam (cut inside) sebelum akhirnya melepaskan tembakan ke gawang. Untuk aspek tembakan per laga, jumlah yang dimiliki Willian masih kalah dengan Marcus Rashford dan Alexis Sanchez. Akan tetapi, Willian masih jauh lebih baik dibanding nama pertama dengan 64% sepakannya mengarah ke gawang (hanya kalah dari Sanchez 78%) ketimbang Rashford yang dan Martial yang hanya memiliki akurasi sepakan sebanyak 56% dan 62%.

Aspek Willian Martial Rashford Lingard Alexis
Laga 32 28 31 30 9
Akurasi Umpan 80% 82% 77% 87% 75%
Umpan Kunci per laga 1,56 0,89 0,52 0,67 1,56
Pembuatan Peluang 1,78 1 0,68 0,83 1,89
Tembakan per laga 1,62 1,61 1,77 1,60 1,67
Akurasi Tembakan 64% 62% 56% 53% 78%
Dribel Sukses per Laga 2 1,2 1,3 0,8 3,22
Gol 6 9 6 8 2
Asis 7 5 5 5 3

 

Willian Hanya Solusi Jangka Pendek

Jika melihat data statistik di atas, hanya Alexis Sanchez saja pemain yang mampu menandingi catatan Willian. Akan tetapi, perlu dicermati pula dikarenakan Sanchez baru mengumpulkan 9 laga saja di Premier League. Kehadiran Willian tentu akan menambah garang lini serang United mengingat ia bisa dimainkan di sisi kanan.

Akan tetapi, ada satu kekurangan apabila United mau serius merekrut Willian. Salah satu yang patut dipertimbangkan tentu saja usianya yang sudah hampir kepala tiga. Ia layaknya Nemanja Matic yang mungkin hanya sebatas solusi jangka pendek yang bisa diandalkan hanya tiga sampai empat tahun.

Hal ini tentu akan jauh berbeda apabila United memilih mengasah bakat Rashford dan Martial menjadi pemain yang lebih baik lagi. Keduanya pun baru berusia 20 dan 22 tahun sehingga masa depan mereka masih tergolong panjang.

Menarik untuk menanti jalan apa yang akan dipilih United. Apakah mereka kembali merekrut pemain matang sarat pengalaman, atau memoles para bakat-bakat muda yang dimiliki. Jalan yang dipilih nantinya akan bermuara ke satu titik yaitu untuk mendapatkan kembali piala Liga Primer yang sudah lama tidak mampir ke lemari Old Trafford.