Sebuah pencapaian unik dibuat Manchester United ketika mengalahkan Huddersfield beberapa waktu lalu. United saat itu menyelesaikan pertandingan dengan empat pemain jebolan akademi di lini depan. Semua dikarenakan kehadiran Angel Gomes yang masuk menggantikan Juan Mata sembilan menit sebelum pertandingan berakhir.

Bagi Gomes, laga kemarin menjadi laga yang spesial. Itulah kali pertama ia kembali bermain bersama tim utama United setelah menunggu hampir 11 bulan. Terakhir kali ia bermain terjadi pada babak ketiga Piala FA musim lalu saat United mengalahkan Yeovil Town 4-0.

Nama Gomes pertama kali mencuat saat ia melakoni debut pada pekan terakhir Premier League musim 2016/2017. Saat itu, ia menggantikan Wayne Rooney pada menit ke-88 dalam pertandingan yang berakhir dengan kemenangan United 2-0 atas Crystal Palace. Jumlah menit serupa kembali diberikan Mourinho saat menghadapi Yeovil. Barulah kehadiran Solskjaer membuatnya mendapat menit main yang sedikit lebih banyak dibanding saat masih bersama Mourinho.

“Saya gugup saat kembali bermain di Old Trafford. Saya tidak bisa mendengar karena telinga saya terhalang suara suporter. Tetapi begitu saya mulai, saya merasa nyaman. Para pemain membantu saya, mereka berbicara kepada saya dan memberi saya instruksi dan sejak saat itu saya mulai nyaman dan baik-baik saja,” tuturnya kepada situs resmi klub.

Kehadiran Solskjaer sebagai pelatih interim meneruskan tradisi pemain muda yang semakin lestari selepas ditinggal Sir Alex Ferguson. Setelah era Adnan Januzaj, yang diteruskan oleh generasi James Wilson, Marcus Rashford, dan Scott McTominay, kini giliran Angel Gomes yang tampaknya mulai diberikan kepercayaan untuk menambah jam terbang. Sebelumnya, Gomes sudah diajak oleh tim utama untuk melancong ke Cardiff bersama James Garner. Akan tetapi, keduanya hanya menonton laga dari tribun.

“Ini adalah permulaan. Saya dan Jimmy (James Garner) melakukan perjalanan untuk pertandingan melawan Cardiff, dan kembali terlibat lagi dalam pertandingan kali ini adalah bonus tambahan. Saya pikir United adalah tentang membawa pemain muda melalui akademi dan saya pikir dengan manajer baru para pemain muda bisa semakin banyak mendapat kesempatan.”

Meski bermain hanya sembilan menit, namun Gomes menunjukkan penampilan yang cukup lumayan (jika tidak ingin disebut baik). Tidak ada sentuhan yang luput dari kakinya. Tidak hanya itu, penguasaan bolanya juga cukup baik. Sayangnya, satu tendangan yang ia lepaskan masih terlalu lemah dan mudah ditangkap penjaga gawang Jonas Lossl.

“Pelatih mengatakan kepada saya untuk menikmati diri saya sendiri, masuk ke lapangan, bergerak lebih ke dalam, lalu berusaha mendapatkan bola dan menyentuh bola sebanyak mungkin untuk merasakan atmosfer pertandingan. Saya mencoba melakukan itu dan ternyata berhasil. Itu menjadi sebuah pengalaman yang hebat.”

Solskjaer sendiri memang sudah memiliki ancang-ancang untuk memasukkan beberapa pemain muda pada era kepelatihannya. Setelah Gomes dan Garner, ia disinyalir akan memberikan debut kepada Mason Greenwood yang musim ini bersinar bersama tim akademi.

Kehadiran Gomes dalam skuad utama United sebenarnya cukup terlambat. Dibandingkan pemain kelahiran tahun 2000 lainnya di klub lain, Gomes adalah pemain yang jam terbangnya bersama tim utama tergolong minim. Para pemain seusia Gomes seperti Callum Hudson Odoi, Ethan Ampadu, dan Emile Smith Rowe, rata-rata sudah bermain lebih dari lima pertandingan bersama tim utama. Beberapa dari mereka bahkan pernah menjadi starter.

Walaupun begitu ia tidak mau ambil pusing. Berapa menit yang diberikan pelatih, ia tetap bertekad untuk memberikan yang terbaik. Meski perkembangannya terkesan lambat, namun hal tersebut akan jauh lebih baik daripada tidak berkembang sama sekali.

“Laga ini baru permulaan dan dimanapun saya dimainkan, entah itu tim cadangan, tim muda atau tim utama, saya tetap memberikan segalanya dan saya akan mengambil setiap kesempatan saat datang,” ujarnya.