Foto: Twitter Manchester United

Diogo Dalot tampak bernasib tidak jelas setelah Manchester United mendatangkan Aaron Wan-Bissaka dari Crystal Palace. Di satu sisi, kedatangan Wan-Bissaka di musim panas ini telah membuat para suporter Setan Merah jatuh cinta, dan ia sangat dipuji sebagai bagian dari transfer pemain yang terindikasi berhasil.

Selain itu, para suporter United juga sudah berkesempatan melihat mantan bek kanan Crystal Palace tersebut beraksi selama pertandingan pra musim. Mereka pun menjadi semakin yakin bahwa 50 juta paun adalah harga yang pas untuk salah satu bek paling menjanjikan di Eropa, dan sekarang harapannya, Wan-Bissaka bisa berkembang dengan pesat di Old Trafford musim depan.

Situasi seperti ini sempat memunculkan sedikit perdebatan tentang “mau dikemanakan peran Diogo Dalot di musim depan?” Karena, Dalot terkesan pas untuk mengisi pos posisi bek kanan di skuad utama United pada musim lalu. Ia juga sangat baik ketika memainkan perannya di atas lapangan.

Tentu saja, Dalot memang tidak termasuk di antara bintang-bintang Setan Merah yang banyak dicemooh atas reputasinya di tengah kemerosotan United di akhir musim lalu. Tapi, mantan pemain FC Porto itu jarang bermain di posisi alaminya sejak ia tiba. Meski sempat digadang-gadang akan menggantikan posisi Antonio Valencia, namun itu tidak berhasil setelah ia mengalami cedera.

Justru pemain tua sekelas Ashley Young yang menggantikan Valencia, dan Dalot tidak memainkan satu menit pun di Premier League hingga Desember. Kendati kedatangan Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer sedikit bertepatan dengan sembuhnya Dalot, namun ketika ia mulai dimainkan, ia tetap jarang bermain sebagai bek kanan.

Namun dengan sejumlah pemain United yang cedera di tengah musim lalu, sedikit memberi peluang bagi pemain asal Portugal itu untuk bermain di lini tengah, tempat di mana ia bisa tampil mengesankan. Sekarang, United memiliki bek kanan yang berkualitas, dan mungkin kita semua akan melihat Dalot bermain lebih banyak di pos sayap kanan, atau bahkan di posisi gelandang tengah.

Di pramusim, Dalot juga bermain sebagai bek kiri ketika United kekurangan opsi yang dapat dipercaya sebagai cadangan bagi Luke Shaw. Solskjaer pun kemudian menjelaskan bagaimana ia akan merotasi opsi bek sayapnya di musim depan. Meski sepertinya sulit untuk membayangkan bagaimana Wan-Bissaka akan menjadi bagian dari rotasi tersebut karena ia sudah cocok sebagai bek kanan utama United.

“Saya sedang berusaha membangun skuad yang dapat memiliki umur yang panjang, dan dengan Diogo dan Aaron, kami memiliki dua bek kanan yang akan menjadi pemain yang sangat bagus di musim depan,” tutur Solskjaer dikutip dari MEN Sports.

“Diogo bisa memainkan perannya di pos sayap kanan, dan mungkin ia juga telah beralih dari posisinya sebelumnya menjadi mampu memainkan peran di lini tengah. Aaron adalah bek kanan yang bisa bermain sebagai sayap kanan. Mereka dapat memberi saya opsi bagus di kanan.”

“Ashley Young bisa bermain di kedua sisi tersebut. Dia, Ashley, bermain di Piala Dunia musim panas lalu untuk Inggris sebagai bek kiri, dan dia bisa menjadi pendorong bagi Luke Shaw. Itu tidak masalah.”

Sayap kanan atau bek kiri, kedua posisi ini kelihatannya tidak akan membantu perkembangan jangka panjang bagi bentuk Diogo Dalot. Namun, United selalu menghargai fleksibilitas. Oleh karena itu mereka selalu menemukan tempat yang pas bagi para pemainnya. Itu pernah terjadi kepada mantan pemain mereka seperti John O’Shea, Phil Neville atau Quinton Fortune, yang bisa bermain di posisi manapun di mana mereka dibutuhkan.

Yang jelas, sekarang Diogo Dalot bisa menemukan celah untuk dirinya sendiri guna beralih ke peran baru semacam itu. Kecepatannya, energinya dan tingkat kerjanya, semua ini sangat baik bagi United. Meski kemungkinan Dalot akan menjadi pemain yang terlupakan di musim depan, akan tetapi ia harus tetap fleksibel dan dapat memainkan perannya yang baru.