Setelah tampil buruk dalam beberapa laga awal di Premier League, Victor Lindelof mulai merasakan adanya perkembangan dalam permainannya di musim ini. Palang pintu kesebelasan negara Swedia ini nampak sudah mulai beradaptasi dengan skema Jose Mourinho. Dalam tiga laga terakhir di semua kompetisi, Lindelof selalu menjadi pilihan utama Jose untuk diduetkan dengan Chris Smalling.

“Setiap hari saya selalu bekerja keras untuk tim dan saya sudah merasa sebagai pemain yang lebih baik lagi sejak saya datang ke sini. Pada dasarnya, saya adalah pemain yang sama seperti di klub sebelumnya hanya saja ada beberapa kekurangan yang harus saya perbaiki di sini. Saya semakin berkembang setiap hari,” ujarnya baru-baru ini kepada situs resmi United.

Setelah debutnya kurang manis ketika melawan Real Madrid, Agustus 2017 dan di Premier League melawan Huddersfield, Jose Mourinho membela mantan pemain Benfica ini dengan mengatakan kalau Lindelof membutuhkan waktu untuk sesuai dengan skemanya. Apa yang diungkapkan Jose memang benar meskipun waktu yang dibutuhkan oleh pemain 23 tahun untuk menyesuaikan diri terbilang sangat lama.

Mou saat itu lebih banyak memainkan Lindelof di ajang-ajang piala seperti Liga Champions dan Carabao Cup. Laga melawan Newcastle di pekan ke 12 adalah kesempatan pertamanya menjadi starter. Dalam laga yang dimenangi United 4-1 ini, ia kembali membuat kesalahan ketika terpeleset mengantisipasi bola silang.

Akan tetapi, sejak insiden terpeleset dalam laga tersebut, penampilannya semakin lama semakin meningkat. Ia tampil solid ketika United menang melawan Arsenal. Meski kembali terpinggirkan dengan kehadiran Phil Jones, namun ia kembali tampil apik ketika berlaga di Piala FA. Puncak dari penampilan Lindelof adalah ketika ia selalu tampil baik dalam tiga pertandingan terakhir Setan Merah.

Cederanya Phil Jones, Marcos Rojo, dan Eric Bailly, membuat Mou mau tidak mau harus memilih Lindelof sebagai pasangan dari Smalling. Laga melawan Huddersfield pada babak kelima Piala FA merupakan pertandingan pertamanya sejak akhir Januari lalu menghadapi Yeovil. Pada pertandingan tersebut, penampilan Lindelof cenderung biasa-biasa saja mengingat peluang yang dibuat Huddersfield terbilang tidak membahayakan. Namun, selama 90 menit, ia mampu membuat jala Sergio Romero tidak kebobolan.

Ujian berat Lindelof datang ketika United dijamu Sevilla. Ditekan hampir sepanjang pertandingan, Lindelof membuat 4 sapuan, 3 blok dan 3 tekel sukses. Clean Sheet kembali diraih. Tidak hanya itu, akurasi umpannya menjadi yang tertinggi diantara semua pemain yaitu 94%. Ia kembali bermain baik saat United mengalahkan Chelsea pekan ke-28 lalu. 3 intersep dan 6 sapuannya menyulitkan Alvaro Morata untuk menembus lini belakang United.

Musim ini, Lindelof memang baru bermain 11 kali di Premier League. Jumlah ini hampir tiga kali lipat lebih rendah dibandingkan dengan jumlah laga yang dimainkan pada musim terakhirnya di Benfica. Namun jika menilik aspek permainan bertahan, maka ada beberapa peningkatan dibanding saat masih bermain bersama Aguias.

Angka tekel Lindelof per laga saat berseragam United adalah 0,64 per laga. Jumlah ini memang terbilang kecil, namun jauh lebih baik ketimbang saat dirinya masih berseragam Benfica yang hanya di kisaran 0,53 per laga. Peningkatan lain ada di sektor blok atau menahan serangan lawan. Rataannya di musim ini ada di angka 0,91 atau hampir 1 blok per pertandingan sedangkan di musim terakhirnya bersama Benfica, ia hanya membuat 0,22 blok per laga. Hal ini menandakan Lindelof sudah berani untuk berduel atau menjadikan bagian tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi gawang.

Yang terakhir adalah angka sapuan Lindelof di United yang mencapai 4,45 sapuan per laga. Angka ini jauh lebih baik Dibandingkan dengan musim terakhirnya di Benfica yang rataan sapuannya hanya 3,72.

Melabeli Lindelof sebagai pembelian terbaik atau terburuk baru bisa diberikan ketika musim sudah berakhir pada Mei nanti. Akan tetapi, melihat kinerja dan peningkatan yang sudah dilakukan musim ini maka pantas baginya untuk menerima apresiasi dari para pendukung United. Masih ada sekitar 10 pertandingan lagi yang bisa Lindelof mainkan di musim ini. Ia juga akan bermain di Piala Dunia pertamanya. Apabila ia konsisten hingga turnamen di Russia nanti, bukan tidak mungkin musim depan namanya akan menjadi pemain reguler dalam skema Jose Mourinho.

Data statistik diambil dari Squawka dan Whoscored. Tulisan ini dibuat sebelum laga melawan Cystal Palace di pekan ke-29.