Foto: Dailystar.co.uk

Beberapa pemain Manchester United kembali mendapat cap buruk dalam pertandingan melawan Juventus kemarin malam. Romelu Lukaku, Marcus Rashford, Paul Pogba, Nemanja Matic, dan Anthony Martial, adalah mereka-mereka yang dianggap bermain di bawah standar dan memberikan pengaruh dalam kekalahan Setan Merah 0-1 tersebut.

Akan tetapi, ada satu pemain United yang mendapat sorotan positif meski hasil akhir tidak memihak kepada mereka. Sosok itu adalah Victor Lindelof yang berduet bersama Chris Smalling di sektor bek tengah.

Mantan pemain Benfica ini sebenarnya turut andil dalam proses gol yang diciptakan Paulo Dybala. Sesaat sebelum Cristiano Ronaldo melepaskan umpan silang, Lindelof nampak bingung apakah menutup jalur umpan atau menjaga Dybala yang bergerak dari lini kedua. Keragu-raguannya tersebut justru membawa petaka karena ia justru diam dan tidak memilih satu dari dua opsi yang bisa dilakukan tersebut.

Walau begitu, penampilan Lindelof berubah setelah gol. Ia menjadi lebih siap menerima serangan yang datang dari sisi sayap kanan Juve melalui Juan Cuadrado dan Joao Cancelo. Beberapa kali aksi defensifnya menyelamatkan United dari ancaman. Bahkan Gary Neville menyebut kalau penampilan bek berkebangsaan Swedia tersebut sempurna di tengah penampilan klub yang mengecewakan.

Sepanjang 90 menit, Lindelof membuat 3 intersep, 5 blok, dan 5 sapuan. Catatan tersebut adalah yang terbaik dibanding pemain United lainnya. Tidak hanya itu, ia menjadi satu-satunya pemain belakang diantara kedua kesebelasan yang tidak melakukan pelanggaran. Meski tidak membuat satupun tekel sukses, namun hal itu ditutupinya dengan ketenangan dalam membaca serangan lawan. Meski Lindelof mampu menjaga gawangnya untuk tidak kebobolan lebih dari sekali, namun hal itu tidak diimbangi dengan rekan-rekannya di lini depan.

“Dalam beberapa pertandingan terakhir, kami bermain sangat baik di babak kedua. Saya tidak tahu mengapa, tetapi kami harus memulai permainan sebagus apa yang kami tampilkan pada babak kedua. Kami harus mengatasi hal itu,” tuturnya di situs resmi klub.

“Dengan cara kami bermain, kami seharusnya bisa mengambil poin. Kami tahu kalau Juventus adalah tim yang hebat, tetapi kami juga tim yang tidak kalah hebat ketika kami bisa mengendalikan permainan. Intinya kami harus sering bermain sebaik babak kedua.”

Pujian juga datang dari mulut Jose Mourinho. Ia mengatakan kalau Lindelof, dan juga Smalling sukses mematikan Cristiano Ronaldo. “Ini adalah pertama kalinya Victor memainkan laga yang penuh dimensi dan tampil sangat positif. Lindelof dan Smalling bermain bagus, ada masalah memang dalam situasi gol, tapi mereka bermain dengan baik. Mereka bermain cepat, agresif, mendominasi ruang, dan beradaptasi sangat baik. Mereka menekan Cristiano dan penampilannya sangat-sangat positif.”

Musim ini, Lindelof perlahan-lahan mulai menancapkan kukunya sebagai bek utama Setan Merah. Lindelof sukses menyingkirkan Eric Bailly, Phil Jones, dan Marcos Rojo yang bermasalah dengan kebugaran. Sejauh ini, ia adalah pengumpul caps terbanyak di posisi bek tengah bersama Chris Smalling.

Lindelof sudah menunjukkan penampilan positifnya ketika melawan Juve. Sekarang, tugas yang harus ia emban adalah mempertahankan penampilan terbaiknya hingga musim berakhir pada bulan Mei 2019 mendatang.

Sudah menjadi kebiasaan bagi para pemain United untuk bermasalah dengan konsistensi, termasuk Lindelof. Musim lalu, ia kerap menunjukkan penampilan yang bagus dalam satu pertandingan namun kerap tampil amburadul ketika bermain pada pekan sebelumnya.

Pengamat sepakbola, Justinus Lhaksana, pernah mengatakan dalam sebuah Podcast kalau masalah utama United adalah terdapat satu hingga dua pemain yang selalu bermain buruk di setiap pertandingannya. Hal itu yang menyulitkan mereka untuk bersaing di papan atas.

Semoga saja Lindelof menjadi pemain kedua yang mengikuti jejak Luke Shaw yang sejauh ini sukses mempertahankan konsistensinya di lini belakang. Jika berhasil, bukan tidak mungkin para pemain lainnya menyusul untuk berlomba-lomba menjadi pemain yang selalu konsisten di setiap pertandingannya.