Foto: 90min.com

Sepanjang sejarahnya, Manchester United kurang berjodoh dengan para pemain yang berasal dari Brasil. Sebut saja Anderson, Fabio, Kleberson, dan Rafael. Keempatnya tidak ada yang layak disebut sebagai legenda klub. Beberapa persoalan baik di dalam maupun luar lapangan kerap mengganggu karier mereka di kota Manchester.

Musim ini, tabu tersebut coba dilepaskan oleh Fred. Pemain yang direkrut dari Shakhtar Donetsk ini diharapkan bisa memperkuat lini tengah United yang kerap menjadi sasaran empuk lawan. Sejauh ini, pemain berusia 25 tahun tersebut mampu beradaptasi dengan baik terhadap kultur sepakbola Inggris.

Baca juga: Andreas Pereira, di Antara Brasil dan Belgia

Meski baru bermain tujuh kali dari 11 laga yang sudah dimainkan United, serta hanya dua kali bermain 90 menit penuh, namun Fred telah menunjukkan bagaimana vitalnya ia di lini tengah Manchester United. Beberapa statistiknya pun masuk dalam kategori terbaik di antara seluruh skuat Setan Merah.

Musim ini, Fred adalah gelandang United dengan rataan tekel sukses terbanyak dalam satu pertandingan yaitu 1,2 tekel per laga. Ia hanya kalah dari para pemain United yang berposisi di lini pertahanan. Ia juga menjadi pemain dengan rataan intersep terbaik keempat dengan rataan 1,4 intersep per laga. Catatan ini mengalahkan torehannya pada musim lalu yang hanya 1,1 intersep per laga.

Baca juga: Pujian untuk Debut Resmi Fred Bersama Manchester United

Akurasi umpan Fred pun berada dalam jajaran tiga besar diantara pemain lainnya. Dengan akurasi sebesar 89,3%, ia mengalahkan Paul Pogba yang akurasi umpan per laganya hanya 83%. Angka tersebut sudah jauh lebih baik jika dibanding dengan kiprahnya bersama Shakhtar musim lalu yang hanya menyentuh angka 85,9%. Hal ini berarti, Fred perlahan-lahan sudah mengerjakan tugasnya sebagai gelandang box to box dengan baik. Catatan tersebut kemudian dilengkapi dengan rataan tembakan per laga sebesar 1,4 dan 1 umpan kunci per laga.

Akan tetapi, ada beberapa aspek yang memang masih perlu ditingkatkan lagi oleh pemain kelahiran Belo Horizonte tersebut. Salah satunya adalah dribel yang menjadi senjata andalan Fred. Sejauh ini, rataan dribel sukses per laganya belum mencapai angka satu. Bandingkan dengan musim terbaiknya di Shakhtar yang nyaris menyentuh 3 dribel sukses per laga. Meski demikian, Fred masih punya waktu untuk berkembang mengingat ia baru bermain tujuh pertandingan dan musim 2018/2019 masih menyisakan banyak sekali laga untuk dimainkan.

Baca juga: Ambisi Fred untuk Kejayaan Manchester United

Tidak hanya di lapangan, Fred juga perlahan sudah bisa beradaptasi dengan kultur Inggris. Salah satunya adalah kemampuan bahasa Inggrisnya yang ingin ia perbaiki. Beruntung di dalam klub ada Andreas Pereira yang juga membantu Fred mengatasi perbedaan bahasa.

“Saya mengikuti beberapa kelas bahasa Inggris di Ukraina tetapi orang-orang di sana justru lebih banyak yang berbicara bahasa Rusia alih-alih Inggris. Sekarang, saya akan mengikuti beberapa kelas bahasa Inggris. Saya ingin belajar secepat mungkin karena saya tahu kalau itu akan membantu saya untuk beradaptasi di sini. Saya sudah tahu beberapa kata dan kalimat. Semoga bahasa Inggris saya semakin baik dari waktu ke waktu,” tuturnya.

Selain bahasa, Fred juga sudah mulai beradaptasi dengan cuaca di kota Manchester. Di mata Fred, cuaca di Manchester tidak sebagus di Brasil tapi tidak seekstrem di Ukraina yang bisa menyentuh hingga minus 20 derajat. Satu-satunya perbedaan budaya yang belum bisa diterima Fred adalah perbedaan cara menyetir yang membuatnya bingung.

Baca juga: Ronaldinho Tak ke Manchester United Karena Hujan (?)

“Menyetir di kanan merupakan hal aneh. Hari pertama saya tiba selama pra musim, saya pergi ke tempat latihan dan mereka meninggalkan mobil untuk saya agar bisa berkendara di hotel. Saya harus sering belajar mengemudi. Sekarang saya mencoba beradaptasi secara perlahan-lahan,” tuturnya.

Meski masih kesulitan beradaptasi dengan budaya di luar lapangan, para penggemar United tentu berharap Fred bisa menyesuaikan diri lebih cepat di atas rumput hijau. Kita tentu ingin melihat United memiliki pemain terbaiknya yang berasal dari Brasil. Dan semoga saja tren itu dimulai dari sosok bernama lengkap Frederico Rodrigues de Paula Santos.