Foto: TalkSport

Keunggulan Boca Juniors nyaris saja sirna apabila Marcus Rojo tidak dengan heroik (sekaligus bar-bar) mengeluarkan aksi Kungfu demi menyelamatkan pertahanan timnya.

Apa yang paling diingat dari sosok Marcos Rojo? Sudah pasti adalah gaya bermainnya. Rojo dikenal sebagai pemain yang tanpa kompromi, penuh determinasi, dan siap berduel dengan siapa pun demi satu tujuan yaitu melindungi gawangnya dari kebobolan. Sifat seperti ini yang membuatnya dirindukan oleh para suporter Manchester United.

Namun terkadang, aksinya itu bisa merugikan. Entah itu dirinya yang harus menderita cedera karena tekel sambil menjatuhkan diri atau membuat dia dikeluarkan dari atas lapangan. Seperti yang terjadi pada pekan lalu saat Boca Juniors bertemu dengan River Plate dalam Superclasico edisi ke-258.

Pada laga yang diselenggarakan di La Bombonera tersebut, Boca menang tipis 1-0 berkat gol Dario Benedetto pada menit ke-65. Kemenangan ini menjadi kemenangan pertama Boca atas rival abadinya tersebut di liga sejak musim 2017/2018.

Akan tetapi, tidak hanya Benedetto yang pantas disebut pahlawan. Marcos Rojo juga layak menyandang status itu. Hal ini tidak lepas dari aksinya pada menit ke-90+7.

Sisa waktu yang tinggal 30 detik membuat River mencoba untuk terus menekan pertahanan milik Boca. Salah satu pemain Boca di sisi kiri pertahanan mencoba untuk melepaskan umpan lambung ke pertahanan River. Namun belum sampai bola melewati garis tengah, bola sudah keburu memantul bagian tubuh pemain River.

Bola justru mental ke dekat wilayah kotak penalti Boca. Situasi 50-50 tersebut membuat penyerang River, Nicola De la Cruz mencoba untuk menyundul bola.

Namun, Rojo dengan gila memilih mengayunkan kakinya untuk menghalau bola tersebut. Bola memang berhasil disapu tapi kaki Rojo menghantam wajah De la Cruz dengan keras. Sontak, wasit Dario Herrera meniup pelanggaran dan tanpa ampun langsung memberi kartu merah kepada mantan pemain Sporting ini.

Rojo pun sepertinya sadar kalau aksinya memang pantas diganjar kartu merah. Tidak ada protes, tidak ada argumen. Dia langsung memberikan ban kaptennya kepada rekan setimnya dan berjalan keluar lapangan. Beruntung, hingga waktu berakhir skor 1-0 tetap bertahan dan membuat Rojo secara tidak langsung dianggap sebagai pahlawan.

Sifat meledak Rojo memang tidak pernah berubah. Demi tim yang ia bela, ia rela melakukan apa saja. Namun sejak kepulangannya ke Argentina, Rojo memang kerap menjadi pusat pemberitaan terkait emosinya yang sulit untuk dikontrol.

Saat Boca tersingkir oleh Atletico Mineiro pada Copa Libertadores 2021, perkelahian pecah di lorong menuju ruang ganti. Segala provokasi yang ia terima saat itu membuat Rojo sampai harus mengambil alat pemadam kebakaran untuk dijadikan sebagai senjata. Ia juga tidak segan memukul petugas keamanan di sekitar tempat kejadian.

Beruntung, rekan setimnya langsung menahan emosi Rojo tersebut agar tidak melampaui batas. Akan tetapi, aksinya tersebut membuatnya harus diganjar hukuman larangan lima kali bertanding.

Sebelumnya pada Mei 2022, ia mendapat kecaman karena merokok di tengah lapangan setelah bertanding melawan Tigre padaa pertandingan untuk mengenang Diego Maradona. Rojo saat itu dikecam karena asyik merokok di dekat keluarganya termasuk sang anak yang masih balita.