Musim ini, sosok Marouane Fellaini kembali berubah dari game loser menjadi game changer (penentu pertandingan). Sejak awal musim penampilannya selalu bagus. Permainan United yang buruk ketika melawan Real Madrid berubah seketika saat ia turun bermain. Hanya cedera yang menghentikan permainan apiknya di musim ini.

Akan tetapi, di tengah penampilan bagus pemain 29 tahun ini ada sesuatu yang masih mengganjal karirnya yaitu kontraknya yang akan segera habis. Kontrak Fellaini akan kadalauarsa akhir musim ini. Penampilan bagusnya membuat nilainya naik di mata para pengincarnya.

Dua klub besar Turki, Galatasaray dan Besiktas, sudah terang-terangan tertarik untuk merekrutnya. Klub yang disebut terakhir bahkan dikabarkan siap memberikan delapan juta pounds untuk United. Bahkan kabar terakhir melaporkan kalau Besiktas sudah selangkah lagi merekrut Fellaini.

Di sisi lain, saga ini membuat United menjadi bimbang. Dana delapan juta pounds mungkin sedikit bagi klub seperti United. Akan tetapi uang segitu bisa dipakai sebagai tambahan untuk mendatangkan Fred, si lincah asal Shaktar Donetsk yang gaya mainnya mirip-mirip N’Golo Kante. Nama pemain Brasil ini disebut-sebut sebagai incara Iblis Merah di bulan Januari.

Satu hal yang memperbesar peluang Fellaini hijrah adalah ketika namanya tidak masuk dalam daftar pemain yang akan diberi perpanjangan kontrak pertengahan musim nanti. Selain Fellaini ada lima nama lain yang kontraknya akan habis Juni 2018 nanti yaitu Ander Herrera, Daley Blind, Juan Mata, Ashley Young, dan Luke Shaw.

Akan tetapi, dari enam nama tersebut hanya empat saja yang kontraknya akan ditinjau ulang manajemen Iblis Merah. Dua yang tersingkir disebut-sebut adalah Fellaini dan Luke Shaw. Sesuatu yang memperbesar peluang Si Kribo untuk hijrah Januari nanti.

Karir Marouane Fellaini di Manchester United layaknya kisah dalam sebuah dongeng. Hampir setahun lalu, ia membuat harga dirinya hancur ketika membuat United gagal menang di menit-menit akhir dalam laga melawan Everton.

Kejadian itu membuat Fellaini menjadi seorang loser alias pecundang di mata penggemar United. Teriakan “Jual, Jual, dan Jual” selalu muncul ketika akun komunitas penggemar United sedang memberitakan dirinya. Sampai akhirnya Jose Mourinho terus-terusan membelanya yang membuat kita kerap mengernyitkan dahi.

Beruntung ia mampu memperbaiki penampilan buruknya dengan performa apik. Ia kembali mencetak gol penting dimana salah satunya membawa Setan Merah ke final kompetisi Eropa pertamanya sejak 2011.

Kembaran Mansour ini memang tidak punya skill individu yang apik. Ia tidak bisa segesit Ronaldo atau Messi. Passingnya pun tidak sebagus Toni Kroos. Tapi badan tiang listrik dan sikutan mautnya berguna bagi lini tengah United ketika sedang berebut bola. Selain itu, etos kerjanya yang selalu bersungguh-sungguh membuat dirinya dinilai lebih baik ketimbang juara Piala Dunia, Bastian Schweinsteiger.

Jose Mourinho pernah bilang kalau permainan timnya lemah tanpa Fellaini. Mou bahkan lebih berani menyebut bahwa dirinya lebih senang Fellaini bertahan ketimbang Luke Shaw. Kalau sudah begini, pilihan tinggal berada di tangan Fellaini apakah dia ingin bertahan dengan risiko penampilannya bisa menurun atau keluar demi mencari tantangan baru menjelang penghujung karirnya.

Selain itu apakah para penggemar United sudah legowo apabila Fellaini tiba-tiba meninggalkan United Januari nanti di tengah ketidakpastian target utama mereka seperti Antoine Griezmann dan Ivan Perisic? Selain itu, perlu diketahui bahwa Manchester United seringkali memilih untuk tidak bergerak aktif pada bursa transfer yang dilakukan pada bulan Januari.