Saat ini, Manchester United sangat butuh pemecah solusi untuk masalah-masalahnya dari berbagai sisi. Entah itu dari skema permainannya, atau bahkan dari manajemen klubnya. Namun yang jelas, pemecah masalahnya juga bisa datang dari mana saja, dan salah satunya bisa datang dari Juan Mata. Mengapa bisa begitu?

Karena Juan Mata telah memiliki catatan paling baik diantara pemain United lainnya. Ia juga sudah menciptakan lebih banyak peluang daripada pemain lain selama dua musim terakhir.

Mungkin, ketika Jose Mourinho ditunjuk sebagai manajer Manchester United pada 2016, nasib Juan Mata menjadi mengkhawatirkan karena waktunya di klub bisa saja segera berakhir. Tapi ternyata, setelah bermain di bawah asuhan Mou selama lebih dari dua tahun setelah playmaker Spanyol itu hengkang dari Chelsea, ketakutannya akan didepak hanya menjadi spekulasi semata.

Jose Mourinho justru memiliki ide lain dalam memainkan Mata, dan ia ingin menekankan bahwa rencananya pada Mata di United tidak mencerminkan semua yang telah ia lakukan di Stamford Bridge.

Bahkan Mou sempat menyatakan bahwa Mata adalah proyek bagus bagi setiap klub yang pernah ia tangani, baik di Chelsea maupun di Manchester United. “Proyek saya di Chelsea, dia adalah pemain yang bagus. Proyek saya di Manchester United, dia menjadi pemain yang sangat bagus,” tutur Mourinho.

Maka dari itu, Mata telah berhasil tampil dalam 85 dari 122 pertandingan United, dan mencetak 13 gol di bawah kepemimpinan Mourinho. Penghitungannya mungkin terdengar sedikit, tetapi rasio gol per pertandingannya adalah 0,28, terpaut 0,4 di atas angka rata-rata selama dua setengah tahun di Stamford Bridge yaitu sebesar 0,24.

Yang lebih mengesankan lagi adalah bahwa, Mata berhasil mempertahankan laju penilaiannya dengan menghabiskan dua musim terakhir di bawah Mourinho dengan beroperasi sebagai sayap kanan, sebua peran yang tidak pernah diplotkan gelandang asal Spanyol itu sebelumnya.

Kurangnya kesempatan mendapat peran No. 10 mungkin menjadi alasan Mata diplot di posisi barunya tersebut. Padahal jika mengingat kembali, posisi No. 10 adalah posisi dari mana ia berhasil memberikan 55 asis di semua kompetisi dalam dua musim pertamanya bersama Chelsea.

Namun, Juan Mata tetap masih belum menjadi pemain yang sangat dipercayai di United. Pemain yang didatangkan David Moyes itu sempat menjadi pemain pengatur serangan kedua untuk Wayne Rooney, Henrikh Mkhitaryan dan Paul Pogba di musim pertama Mourinho. Dan saat ini ia harus kembali bersaing dengan Jesse Lingard dan Alexis Sanchez untuk posisi di tim utama.

Padahal, menjaga Mata untuk lebih diplot sebagai pemain di tim utama harus menjadi perhatuan Mourinho. Apalagi mengarahkannya kembali untuk bermain di belakang Romelu Lukaku sebagai penyegar para penyerang di lini depan United.

Hal ini bukanlah omongan semata. Pasalnya Mata sendiri telah menciptakan lebih banyak peluang daripada pemain United lainnya -dengan jarak angka yang cukup jauh- dalam dua musim terakhir. Menurut statistik dari Opta, peluang pemain berusia 30 tahun itu berada di angka 2,43 per 90 menit, terpaut jauh dibandingkan dengan angka 1,8 milik Pogba, 1,66 milik Anthony Martial dan 1,6 milik Jesse Linggard per game-nya.

Selain itu, mantan pemain Valencia tersebut telah membuat 600 umpan yang lebih sukses daripada Lingard -pesaingnya untuk peran sentral- dalam dua musim terakhir, dan ia juga memiliki statistik superior dalam hal membantu dan melampaui akurasi umpan lebih tinggi daripada lulusan akademi United itu.

Maka tak heran jika ada sebuah tanda tanya yang membayangi Mata dalam menyikapi hal ini, yaitu kontribusinya masih belum menemui kecocokan dengan Jose Mourinho. Padahal, semua permainan yang telah ia hasilkan di United, terpampang baik dalam catatan statistik.

Manchester United sudah terbukti sulit bermain bagus ketika dihajar 3-2 oleh Brighton pada pekan lalu. Masalah mereka datang bukan hanya dari barisan belakang, namun juga dari posisi lini tengahnya yang masih kurang kreatif. Entah harus bagaimana lagi United menyikapi hal itu, yang jelas sudah waktunya bagi Mourinho untuk membiarkan Juan Mata menunjukkan dirinya, dan membuktikan jika ia adalah “pemain yang sangat bagus” untuk pemecah persoalan United saat ini.