Dalam pertandingan menghadapi Everton, Selasa (2/1) dini hari tadi, sosok Jesse Lingard kembali menjadi bahan perbincangan banyak pengamat. Sosoknya kembali terangkat berkat satu gol apiknya yang memberikan kemenangan pertama Setan Merah di 2018. Pada laga tersebut, ia membuat gol indah melalui sepakan melengkung yang tidak bisa dijangkau penjaga gawang Everton, Jordan Pickford. gol-gol indah

Pemain bernomor 14 ini sudah mencetak 10 gol musim ini sekaligus menjadi catatan terbaiknya selama membela United. Dia juga sudah berkontribusi untuk 11 gol United dengan 7 gol dan 4 asis. Angka ini jauh lebih baik dari seorang Kevin De Bruyne, Mesut Ozil, hingga Dele Alli. Ia pun masih berhasrat untuk bisa menambah gol lagi kedepannya.

“Saya masih punya target dan bekerja untuk memenuhi target saya tersebut. Saya ingin membantu tim dengan gol-gol yang saya ciptakan karena itu bagus untuk saya dan tim. Itulah tujuan saya yaitu bisa mencetak gol sebanyak mungkin,” ujarnya kepada MUTV.  gol-gol indah

Tidak ada yang menyangka bahwa pemain berusia 25 tahun ini bisa berubah menjadi sosok sentral bagi United dalam beberapa pertandingan terakhir. Potensinya keluar dengan cepat ketika dia dimainkan di belakang striker utama, berbeda dengan posisinya ketika masih di akademi lalu yang lebih banyak beroperasi di sektor sayap.

Lingard bukanlah pemain yang konsisten setiap pertandingannya. Ada kalanya dia tampil di bawah standar. Namun, jika sudah diberi kepercayaan untuk bermain, dia selalu berusaha memberikan penampilan yang terbaik. Satu hal yang paling menonjol dari Jesse Lingard adalah keberaniannya dalam berhadapa satu lawan satu dengan pemain lawan.  gol-gol indah

Beberapa musim terakhir, Lingard dikenal sebagai spesialis mencetak gol di turnamen-turnamen besar. Dalam empat babak final yang dijalani United di semua kompetisi, nama Lingard tiga kali masuk ke papan skor United. Yang pertama adalah ketika ia mencetak gol ke gawang Crystal Palace pada final Piala FA 2016.

Pada Community Shield 2016, dia juga membuat satu gol ketika menghadapi Leicester City. Hal serupa kembali dilakukan pemain kelahiran Warrington ini ketika mengalahkan Southampton di final Piala Liga musim lalu. Menariknya, ketiga gol ini semuanya dicetak di Stadion Wembley. Gol-gol besar diciptakan di stadion yang besar pula. Ia hanya absen ketika United bermain di final Liga Europa.

Selain dalam turnamen besar, Lingard juga mulai akrab dikenal sebagai spesialis gol-gol indah. Dari 21 gol yang sudah dicetaknya bersama United, setengah diantaranya dibuat dengan cara yang berkelas. Gol indah Lingard dimulai ketika United bermain imbang melawan Chelsea pada Februari 2016 lalu. Sambil memutar, ia mengecoh penjaga gawang Thibaut Courtois. Gol di final Piala FA juga dibuat dengan sepakan jarak jauh.

Musim lalu, ia mengecoh tiga pemain sebelum mengelabui Kasper Schmeichel di Community Shield. Meski mencetak satu gol di Premier League musim lalu, namun satu gol tersebut dibuat melalui akselerasinya di lini belakang Middlesbrough sebelum diakhiri dengan tembakan jarak jauh yang mengecoh Victor Valdes.

Musim ini, sudah ada tiga gol indah yang dicetak oleh Lingard. Sebelum menghadapi Everton, dia sudah melakukannya ketika menghadapi Watford dan Burnley. Ia melakukan solo run ketika Setan Merah mengalahkan Watford 4-2. Ketika melawan Burnley, gol backheel nya menjadi awal dari terhindarnya United dari kekalahan.