Foto: Eurosport

Bagi Harry Maguire, turnamen Piala Dunia di Qatar akan menjadi turnamen yang spesial bagi dirinya. Bagaimana tidak, untuk kedua kalinya secara berturut-turut ia akan bermain pada turnamen empat tahunan tersebut.

Tidak hanya itu, pemanggilan namanya ke tim nasional menunjukkan betapa Gareth Southgate masih menilai tinggi dirinya. Beberapa kali, namanya sempat menyulut pro dan kontra terkait kelayakannya memperkuat tim nasional. Hal ini tidak lepas dari penampilan buruknya bersama Manchester United sepanjang musim lalu hingga awal kompetisi 2022/2023 bergulir.

Apa pun argumen para suporter Tiga Singa, nyatanya Southgate tetap memanggil dirinya untuk membela tim nasional Inggris di Qatar nanti. Ia akan bahu membahu bersama Kyle Walker, John Stones, Eric Dier, Conor Coady, dan Ben White untuk menjadi pelindung dari penjaga gawang Jordan Pickford untuk bersaing bersama USA, Wales, dan juga Iran dalam babak penyisihan grup.

“Ini turnamen besar bagi saya yang saya nantikan,” katanya kepada situs resmi klub.

Maguire pun senang bukan kepalang. Selain tempatnya masih aman di tim nasional, ia juga punya kesempatan untuk meneruskan catatan apiknya tiap bermain di Piala Dunia. Pada 2018 lalu, eks pemain Hull City tampil cukup baik sepanjang turnamen dan berhasil membawa Tiga Singa ke semifinal.

“Piala Dunia 2018 adalah waktu yang luar biasa bagi karier saya. Itu adalah masa di mana saya mengambil langkah selanjutnya untuk bermain pada ajang besar dan pertandingan besar,” kata Maguire.

“Melawan Tunisia akan menajdi pertandingan yang saya ingat dengan baik. Pertandingan pertama turnamen dan kami tahu betapa pentingnya laga pertama. Kami harus dapat tiga poin dan main bagus. Dan mendapat kemenangan pada menit terakhir dan memberi assist adalah pengalaman luar biasa,” ujarnya menambahkan.

Pada turnamen yang dimenangkan oleh Prancis itu, Maguire membuat satu gol dan assist yang semuanya ia buat melalui sundulan. Ketika melawan Tunisia, sundulan yang berubah arah itu berhasil diteruskan dengan baik oleh Keane. Sedangkan golnya datang ketika perempat final melawan Swedia. Itulah gol pertama pria berusia 29 tahun ini pada saat membela negaranya.

Kapten utama Manchester United juga mengaku kalau Inggris punya peluang yang bagus untuk bisa menjadi juara dunia. Selain dikelilingi pemain muda yang tampil apik di level klub, keberhasilan dalam dua turnamen terakhir juga menjadi patokan kalau Inggris bisa saja mengejutkan dunia dengan membawa pulang trofi karya Silvio Gazzaniga tersebut.

“Kami memiliki peluang yang sama baiknya dengan siapa pun. Untuk menjadi juara dunia, Anda harus tampil baik, mendapatkan detail dengan benar, dan mendapat sedikit keberuntungan terutama dalam momen-momen besar.”

“Kami baru saja lolos sampai semifinal pada Piala Dunia (2018) dan main di final Euro (2020) jadi tentu saja peluang kami sangat bagus. Tapi yang pasti, kami harus tampil baik,” tuturnya menambahkan.

Terakhir kali Inggris menjadi juara dunia terjadi pada 1966. Ketika itu, Bobby Charlton, Nobby Stiles, dan John Conelly menjadi pemain United pertama yang bisa memenangkan trofi tersebut. Butuh 52 tahun bagi United melihat pemainnya bisa mengangkat trofi Piala Dunia setelah Paul Pogba meraihnya di Rusia.