Foto: United in Focus

“Selamat ulang tahun idola. Aku akan mengejarmu.” Begitulah cuitan dari Twitter milik Francis Uzoho pada 2017 silam untuk merayakan hari jadi David de Gea. Caption tersebut dia lengkapi dengan gambar aksi sang penjaga gawang ketika sedang menghadapi Southampton.

Siapa yang menyangka kalau lima tahun kemudian, Uzoho benar-benar mengejar De Gea. Tidak hanya mengejar, tapi dia juga mendadak kesurupan idolanya di tempat si pemain menghabiskan karier. Di Old Trafford pada Jumat dini hari, nyaris tidak ada satu pun tendangan yang luput dari pantauannya kecuali satu yaitu sepakan Scott McTominay pada menit 90+3.

Tendangan tersebut mengakhiri superioritasnya yang sebelumnya sanggup membuat satu stadion begitu frustrasi. Meski begitu, tendangan gelandang Skotlandia tersebut tidak bisa menutup kebahagiaannya bisa tampil apik di Teater Impian. Sampai laga berakhir, hanya ada senyum yang keluar dari wajah Uzoho.

“Saya tidak kecewa. Kami bermain baik, ini bukan tempat yang mudah untuk bermain di sini tapi saya sangat bahagia secara keseluruhan. Ini mimpi menjadi nyata bisa bermain di sini. Ini menjadi penampilan terbaik saya. Ketika undian mempertemukan Omonia dengan United, saya berdoa kepada Tuhan agar saya bisa bermain dan Tuhan mengabulkan doa saya,” begitu kata pria berusia 24 tahun tersebut.

Uzoho memang seorang fan United sejati. Selain Tweet-nya kepada De Gea, ia beberapa kali mengirimkan balasan tiap kali akun Twitter United mengunggah sesuatu. Ia sempat kecewa ketika United kalah dari Brighton, lalu ia juga begitu semangat untuk melihat permainan Casemiro bersama klub favoritnya. Tidak hanya melihat, Uzoho juga merasakan langsung kerasnya tendagan si pemain pada laga kemarin.

Mode fans United Uzoho pun keluar setelah pertandingan. Ia bercengkrama dengan De Gea yang memujinya pada sesi wawancara. Selain itu, ia juga menunggu beberapa menit untuk bisa berfoto bersama Erik ten Hag dan sang manajer melayaninya dengan baik.

Musuh Satu Nigeria

Penampilan melawan United mungkin tidak hanya menjadi penampilan terbaik Uzoho sebagai pemain sepakbola. Apa yang ia tunjukkan di depan publik Old Trafford mungkin bisa menjadi titik balik bagi perjalanan kariernya.

Uzoho bukan kiper utama Omonia Nicosia. Posisi kiper inti dipegang oleh Fabiano yang bermain pada leg pertama di Siprus sepekan sebelumnya. Keberuntungan kemudian berpihak kepada Uzoho karena satu hari sebelum laga, sang kiper utama mengalami cedera saat latihan. Mau tidak mau Neil Lennon, pelatih Omonia, memainkannya sejak awal.

Meski sudah memasuki musim kedua di Omonia, tapi Uzoho baru bermain 18 kali saja. Bahkan ia baru bermain satu kali pada kompetisi Liga Siprus musim ini. Kariernya memang tidak berjalan dengan baik. Ia jarang sekali bermain lebih dari 10 kali per musim di liga baik itu bersama Deportivo La Coruna, Elche, Anorthosis, dan Omonia. Hanya Apoel yang pernah mendapuknya sebagai kiper inti pada musim 2018/2019.

Karier Uzoho sebenarnya cukup apik ketika bermain bersama tim nasional Nigeria. Ia memiliki 26 caps dan selalu turun pada tiga laga Elang Super di Piala Dunia 2018 di Rusia.

Akan tetapi, kesalahan ketika melawan Ghana membuatnya sempat menjadi sasaran kritikan satu negara. Saat itu, ia tidak bisa menangkap bola hasil sepakan Thomas Partey yang berakibat gagalnya Nigeria ke putaran final Piala Dunia tahun ini. Ia bahkan sampai harus meminta maaf melalui akun instagram pribadinya.

Kehadirannya ke tim nasional sempat menjadi perdebatan dan kritikan kembali menyerangnya saat ia tidak bisa meninju bola dengan benar ketika Nigeria melawan Aljazair pada laga persahabatan September lalu. Saat itu, Nigeria kalah 1-2 dan memutus hasil positif pada dua pertandingan sebelumnya.