Foto: TalkSport

Biasanya, pemain baru akan diberikan waktu beberapa hari atau mungkin beberapa minggu untuk beradaptasi dengan rekan setimnya. Pengecualian untuk Mikael Silvestre. Penggawa asal Prancis ini tidak mendapatkan jeda sesaat setelah resmi direkrut. Ia bahkan langsung diturunkan dalam laga penting.

Kehilangan Ronny Johnsen pada musim 1999/2000 membuat Sir Alex Ferguson harus putar otak untuk mencari pemain anyar yang bisa menemani Jaap Stam di sektor bek tengah. Mengingat saat itu belum ada jendela transfer yang sistematis seperti sekarang, maka pembelian bisa dilakukan kapan pun.

Pada 10 september 1999, Setan Merah resmi merekrut pemain belakang asal Prancis, Mikael Silvestre. Sir Alex sukses memenangkan perburuan melawan Liverpool yang juga berminat kepadanya. Yang menarik, ia langsung memainkan laga debut sehari setelah diresmikan melawan Liverpool asuhan Gerard Houllier.

“Ya itu pengalaman pertama saya di sepakbola Inggris. Mungkin menjadi lebih baik karena saya hanya punya dua malam untuk bersiap-siap menghadapi pertandingan. Saya punya sesi latihan, dan hari berikutnya saya langsung berada di lapangan. Akan jadi lebih baik juga untuk menanamkan pola pikir kalau: ‘Oh, ini Liverpool, saingan besar,’” kata Silveste.

Hal ini tentu menjadi tantangan besar baginya mengingat Silvestre tidak punya pengetahuan apa pun tentang Premier League. Pengalamannya bertemu tim Inggris hanya terjadi ketika ia masih berseragam Inter Milan semusim sebelumnya. Saat itu, La Beneamata menghadapi United pada 8 besar Champions League.

“Liga Inggris saat itu tidak disiarkan di TV Prancis. Kami harus melihat sedikit permainan Premier League ketika Prancis datang melawan Inggris dengan melihat pemain-pemain seperti Nicolas Anelka, Eric Cantona, dan David Ginola,” tuturnya menambahkan.

“Tidak banyak yang bisa dijadikan referensi, jadi satu-satunya referensi saya adalah dua pertemuan saya melawan Inter Milan.”

Dengan pengetahuan seminim itu, Silvestre tetap dituntut untuk memberikan penampilan yang terbaik. Di United, semua pemain diminta untuk siap dalam momen apa pun dan pemain kelahiran 9 Agustus 1977 ini sukses menjalankannya dengan baik. Meski gawang United kebobolan dua kali, tapi mereka tetap keluar menjadi pemenang dengan skor 3-2.

“Saya hanya berkonsentrasi untuk memberi penampilan yang bagus. Ketika Anda masuk ke zona itu, Anda hanya ingin fokus ke pertandingan dan memberikan kesenangan kepada penonton,” katanya.

Silvestre memainkan 31 pertandingan bersama United pada musim pertamanya. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari yang ia mainkan pada musim pertama dan satu-satunya bersama Inter Milan. Kemampuannya yang juga fasih bermain sebagai bek kiri membuat United tidak kesulitan untuk menempatkannya di mana saja karena dia akan selalu bermain dengan sama baiknya.

Contohnya ketika musim 2002/2003. Ketika itu, John O’Shea yang masih belia kebingungan saat bermain sebagai bek kiri. Lalu pada babak kedua, keduanya bertukar tempat dan membuat penampilan United menjadi lebih solid di belakang.

Dalam tujuh musim beruntun, ia menjadi pilihan utama di lini belakang United dan membuat beberapa gol penting seperti ketika United menang 2-1 melawan Liverpool pada musim 2004/2005. Kariernya pelan-pelan mulai meredup setelah United merekrut Nemanja Vidic dan Patrice Evra untuk mengisi sektor bek tengah dan bek kiri United dalam beberapa tahun ke depan yang membuat menit mainnya menjadi terbatas.

Silvestre kemudian hengkang ke Arsenal pada musim panas 2008 dan bertahan dua musim sebelum hengkang ke Werder Bremen, Portland Timbers, dan Chennaiyin.