Foto: Manchester United World

Belum selesai masalah dengan Frenkie de Jong, kini Manchester United kembali menemui sandungan untuk merekrut incaran barunya. Antony, winger Brasil yang bermain untuk Ajax ini, masih kesulitan untuk didatangkan karena tawaran United yang terus ditolak oleh kesebelasan Belanda tersebut.

Yang terbaru, tawaran United sebesar 90 juta Euro ditolak mentah-mentah. Hal ini dikonfirmasi oleh Fabrizio Romano melalui akun media sosialnya.

Berbeda dengan kasus De Jong yang dimana pemainnya menolak untuk pindah, maka kasus Antony cukup berbeda. Pada kasus ini, justru Antony yang mau pindah sedangkan Ajax masih mencoba untuk menahannya.

Romano kemudian mengadakan interview singkat kepada peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini. Di sini terlihat jelas sikap yang Antony menginginkan untuk keluar dari Ajax dan mencari tantangan baru.

Bagaimana perkembangan negosiasi transfer Anda?

“Sejak Februari tahun ini, agen saya datang ke Amsterdam untuk memberi tahu Ajax tentang keinginan saya untuk meninggalkan klub demi mencari tantangan baru dan beberapa klub telah menunjukkan ketertarikan dengan membawa tawaran. Tentu saja itu menjadi sebuah tawaran yang bagus.

Apa yang terjadi dengan Ajax?

“Pada bulan Juni tahun ini, saya mempersingkat liburan saya dan datang secara pribadi untuk memberi tahu manajer Ajax, termasuk pelatih baru, tentang keinginan saya untuk pergi dan mereka harus mempertimbangkan kemungkinan ini, karena ini adalah proyek yang sudah berlangsung selama 2 musim.”

Antony, apa yang kamu katakan kepada klub?

“Selama bulan transfer, pertemuan berlanjut dan saya juga menerima proposal dari Ajax untuk memperbaharui kontrak. Tapi saya menjelaskan sekali lagi kepada mereka kalau saya ingin pergi.”

Apa yang terjadi pada Jumat ini?

“Hari ini, dalam pertemuan dengan klub, saya menyatakan minat lama saya untuk pergi. Kali ini dengan tawaran ayng besar di atas meja. Beberapa tawaran lain juga sudah tiba. Tapi Ajax menolaknya dengan alasan mereka hanya punya 5 hari untuk mencari pengganti saya.”

Mengapa Ajax tidak mau melepasmu?

“Saya tidak meminta Ajax melepas saya, tapi saya minta Ajax menjual saya jika ada tawaran tertinggi yang datang untuk pemain Eredivisie. Saya bersikeras soal ini sejak Februari sehingga klub bisa membangun kembali tim dengan nyaman.”

Bagaimana perasaan Anda tentang Ajax?

“Saya senang di Ajax karena saya meraih banyak gelar, mendapat teman dan membangun bagian dari karier saya. Tetapi, sekarang saya ingin memperkuat diri saya dengan mengikuti hasrat dan impian saya.”

Apa posisi Anda saat ini?

“Orang-orang hanya perlu mendengarkan saya dan paham bahwa motivasi saya membawa saya menuju kebahagiaan. Saya butuh ini untuk terus bisa tampil di level tinggi. Ajax akan selalu ada di hati saya.”

Apa pesan Anda untuk penggemar Ajax?

“Saya harap penggemar Ajax mengerti saya karena masa depan seorang pemain sepakbola adalah sesuatu yang tidak pasti sehingga banyak peluang yang bisa terjadi. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ajax, klub, dan juga para penggemar.”

***

Baik Antony dan Ajax sama-sama tidak ada yang mau mengalah dalam saga transfer ini. Jika melihat dari transkrip pembicaraan di atas terlihat kalau Antony sudah ingin hengkang sejak Februari. Pertanyaannya disini adalah kenapa Ajax tidak bergerak lebih cepat untuk mencari pengganti.

Ajax sendiri juga punya alasan yang kuat. Musim ini mereka sudah kehilangan tujuh pemain utamanya yaitu Mazraoui, Onana, Gravenberch, Haller, Lisandro, Tagliafico, dan Schuurs. Mereka tidak mau lagi kehilangan Antony yang musim lalu adalah salah satu pemain terbaik mereka.

Antony bisa saja tampil ogah-ogahan karena impian transfernya tidak terpenuhi. Akan tetapi, dia harus ingat kalau Piala Dunia semakin dekat. Tidak bermain maka besar kemungkinan juga namanya tidak akan dibawa ke Qatar nanti. Pada momen ini, Ajax bisa dibilang selangkah lebih unggul dari pihak Antony.

Namun mengingat musim ini Ajax sudah punya Steven Bergwijn dan Steven Berghuis, maka mereka tidak ada alasan lain untuk melepas Antony mengingat tim ini tidak pernah menahan-nahan pemainnya yang mendapat incaran dari klub besar. Uang 90 juta Euro jelas bernilai besar bagi tim yang dikenal jago mengorbitkan pemain-pemain bagus.