Ada sebuah pemandangan menarik di Old Trafford ketika Manchester United mengalahkan Leicester City beberapa waktu lalu. Di tengah jalannya laga, kamera menyorot sosok Roberto Martinez yang sedang fokus mengamati jalannya pertandingan.

Tidak jelas apa tujuan pasti Martinez menyaksikan laga tersebut. Namun dari beberapa sumber yang beredar, mantan manajer Wigan Athletic ini sedang mengamati Andreas Pereira yang sedang melakoni debutnya bersama Setan Merah. Martinez sendiri berniat untuk memanggilnya ke skuattim nasional Belgia dalam laga-laga internasional yang berlangsung awal September mendatang.

Ia tampil impresif dalam laga tersebut. Bermain sebagai pemain nomor “6”, ia mampu menggantikan peran Nemanja Matic sebagai gelandang pengendali. Akurasi umpannya mencapai 91%. Tidak hanya itu, ia menjadi pemain terbanyak ketiga yang menyentuh bola (75 kali), membuat 3 tekel sukses, serta lima kali memutus serangan lawan. Manchester Evening News memberikan nilai 7 atas penampilannya tersebut.

Pemain kelahiran 1 Januari 1996 ini memang belum pernah memperkuat tim nasional senior negaranya. Tercatat, ada dua negara yang bisa diperkuat oleh Andreas yaitu Belgia dan Brasil. Sejauh ini, baru Belgia saja yang nampaknya sudah mulai memantau dirinya secara langsung.

Andreas sendiri lahir di Duffel namun berasal dari ayah yang berkewarganegaraan Brasil dan ibu berkebangsaan Jerman. Baik tim nasional Brasil maupun Belgia sebenarnya sudah pernah diperkuat Andreas meski hanya sebatas tim nasional kelompok umur.

Dalam rentang tahun 2010 hingga 2013, Andreas memperkuat timnas Belgia U15, U16, dan U17. Total ia mengumpulkan 27 penampilan dan mencetak 13 gol. Pada 2014, ia kemudian memilih memperkuat Brasil dan telah bermain bersama kesebelasan usia dibawah 20 dan 23 tahun. Sudah tiga gol yang telah ia cetak dalam sembilan kesempatan sejauh ini.

Jika melihat statistik, Andreas nampak lebih sukses ketika memperkuat Belgia. Akan tetapi, berbicara mencicipi turnamen besar, Andreas justru bisa mencicipinya ketika memperkuat tim nasional Brasil. Pada tahun 2015, ia mampu membawa Selecao melaju ke partai final Piala Dunia U-20 di Selandia Baru. Sayangnya, mereka ketika itu harus takluk oleh Serbia dengan skor 1-2.

Jika melihat kondisi skuat senior kedua negara, baik Belgia dan Brasil sebenarnya menjanjikan peluang bermain yang sama besarnya. Bersama peraih tempat ketiga Piala Dunia 2018, pemain yang berposisi sama dengan Andreas seperti Axel Witsel, Marouane Fellaini, dan Mousa Dembele, sudah memasuki usia kepala tiga. Hanya Leander Dendoncker yang mungkin menjadi pesaing kuat Andreas sebagai pemain tengah Belgia masa depan. Sementara itu di Brasil, Andreas bisa menjadi rekan duet Casemiro di lini tengah. Ia bahkan bisa berduet dengan Fred apabila Tite mencadangkan gelandang Real Madrid tersebut.

Akan tetapi, Roberto Martinez sepertinya harus siap gigit jari. Pemain 22 tahun ini nampaknya lebih senang ketika memperkuat Brasil alih-alih Belgia. Pada 2014, ia pernah mengungkapkan kalau pemenang Piala Dunia lima kali tersebut akan selalu berada di hatinya.

“Saya selalu mendukung Brasil. Selalu. Setiap orang yang mengenakan kaus Brasil dan menyaksikan pertandingannya akan selalu merasa spesial. Sepakbola adalah segalanya di Brasil. Tidak peduli miskin atau kaya, hitam atau putih, semuanya selalu bergembira soal sepakbola,” tuturnya dikutip dari Squawka.

Sebenarnya akan sangat rugi apabila Andreas mengabaikan Belgia. Peluang bermain bersama rode Duivels di level tertinggi akan jauh lebih sering mengingat akan ada turnamen UEFA Nations League yang akan dimulai Oktober mendatang sementara ajang besar yang akan dimainkan Brasil baru akan hadir pada Juni 2019 yaitu Copa America dengan Brasil sebagai tuan rumahnya.

Jadi mau pilih mana Andreas?