Satu posisi di lini tengah sudah aman dengan kehadiran Fred. Pensiunnya Michael Carrick serta Marouane Fellaini yang mungkin hengkang, bisa diantisipasi dengan kehadiran Fred. Fred diprediksi akan menjadi pilihan utama Jose Mourinho di Premier League musim 2018/2019 mendatang. Lantas, apa yang mesti diubah Mou agar Fred bisa masuk ke dalam skema Jose Mourinho?

Skema Tiga Gelandang

Kehadiran Fred memberikan opsi bagi Mourinho untuk menggunakan tiga gelandang. Formasi yang digunakan kemungkinan 4-3-3, mengingat MU memiliki pemain sayap yang tak kalah mumpuni.

Dengan skema ini, Fred akan berkolaborasi dengan Nemanja Matic dan Paul Pogba. Sistemnya, Matic akan berperan sebagai gelandang bertahan. Ia fokus untuk menjadi pemain terakhir sebelum lawan berhadapan dengan bek. Fred berperan sebagai gelandang box-to-box, yang beroperasi dari kotak penalti sendiri, hingga kotak penalti lawan.

Pemain yang diuntungkan dalam skema ini adalah Paul Pogba. Semenjak kedatangannya ke Manchester United, Pogba dianggap belum sesuperior saat ia berkostum Juventus. Dengan skema tiga gelandang ini, Pogba bisa lebih bebas menyerang dengan kewajiban bertahan yang lebih longgar. Dengan cara seperti ini, diharapkan Pogba bisa menjadi penyuplai utama bola-bola untuk serangan Manchester United.

Peran Fred sendiri di Shakhtar memang sebagai gelandang box-to-box. Ia bahkan dijuluki sebagai “The Conductor” karena kecepatannya saat menggiring bola, serta jarak umpannya, yang membuat ia kerap menjadi tumpuan saat tim melakukan transisi dari bertahan ke menyerang.

Fred juga merupakan tipikal pemain yang terbilang keras. Tahun lalu, berdasarkan Independent, ia mengumpulkan 13 kartu kuning dan satu kartu merah dalam 19 penampilan! Ia akan berperan baik saat bertahan maupun menyerang.

Catatan redaksi: Berdasarkan Whoscored, musim 20172018 ini Fred mengoleksi hanya empat kartu kuning di Liga Ukraina dan Liga Champions.

Sistem ini akan penting buat ketiga penyerang United yang punya kecepatan. Anthony Martial atau Marcus Rashford di kiri, Alexis Sanchez atau Jesse Lingard di kanan, serta Romelu Lukaku sebagai ujung tombak. Apalagi “transisi”-lah yang menjadi kunci permainan Jose Mourinho terutama saat ia menukangi Chelsea dan memberikan mereka kejayaan.

Skema Double Pivot

Formasi 4-2-3-1 memang sudah tak semasif digunakan sejumlah kesebelasan. Akan tetapi, formasi ini menjadi salah satu yang favorit karena keseimbangan baik dalam bertahan maupun menyerang.

Dengan skema ini, Fred diproyeksikan berduet bersama Nemanja Matic sebagai poros ganda. Nantinya, skema ini mirip dengan yang digunakan Mourinho saat menduetkan Fabregas-Matic ketika menangani Chelsea. Matic fokus di area pertahanan, sementara Fred sebagai pembagi bola.

Akan tetapi, skema ini bisa saja menutup peluang Pogba dalam susunan pemain. Pasalnya, Mourinho membutuhkan gelandang serang yang biasanya cepat seperti Eden Hazard. Di Manchester United, peran ini amat mungkin diambil alih oleh Jesse Lingard yang memang tampil impresif sepanjang musim lalu.

Dengan skema ini pula, Mourinho bisa membebaskan keempat pemainnya di lini serang, untuk fokus memborbardir pertahanan lawan. Pasalnya, duet Matic-Fred sudah cukup untuk menjadi filter pertama sebelum lawan bertemu dengan bek The Red Devils.

Memberikan Opsi Serangan yang Lebih Luas

Metro menggambarkan Fred sebagai gelandang petempur, dinamis, dan modern. Fred kuat dalam bertahan, atletis, tenang, berbakat secara teknis, penggiring bola yang baik, dan bisa menempatkan bola dengan pas.

Statistiknya di Liga Champions musim lalu cukup baik. Ia menjadi pengumpan paling efektif Shakhtar dengan rata-rata 56,8 umpan per pertandingan, juga penekel terbanyak dengan 2,9 kali per pertandingan.

Fred menurut Metro, merupakan gelandang yang kuat tapi teknikal. Ia bisa menghancurkan, bisa pula membuat peluang seperti N’Golo Kante atau Naby Keita. Saat ditanya tentang perannya di Shakhtar, Fred bilang begini, “Fonseca membolehkanku bermain baik menyerang dan bertahan, dan tugas utamaku adalah untuk mengubah arah serangan.”

Sederhananya, saat kesebelasannya mendapatkan bola, Fred mendikte tempo serangan, dan menjadi konduktor ke mana bola akan diberikan. Dengan gaya seperti ini, Fred jelas akan menjadi tambahan opsi yang menguntungkan buat Jose Mourinho. Fred juga bisa menjadi pelecut agar Pogba bisa bermain lebih maksimal agar posisinya tak tergantikan.