Foto: Marca.com

Sepatu yang terbang menjadi akhir dari perjalanan yang panjang. Sang mega bintang kemudian pergi membawa prestasi yang cemerlang. Tepat di tanggal ini 19 tahun yang lalu, ia resmi diperkenalkan di negeri orang. Meninggalkan sejuta memori yang terus dikenang hingga sekarang.

Tendangan bebas David Beckham, yang melewati kepala Wayne Rooney muda saat melawan Everton, tidak hanya bermakna sebagai gol ke-85 nya bersama Manchester United. Akan tetapi, gol itu juga menjadi lembaran penutup bagi karier si pemain di kota Manchester yang sudah berlangsung sejak 1992.

Musim 2002/2003 merupakan musim terbaik lainnya bagi Becks. Sayangnya, hubungan yang retak dengan Sir Alex Ferguson membuatnya harus pindah ke tempat lain pada musim panas. Konflik ini menjadi sebuah noda dari perjalanan United yang sukses merebut gelar Premier League dari Arsenal.

Semua diawali dengan kejadian setelah United kalah melawan Arsenal pada Piala FA beberapa bulan sebelumnya. Ferguson yang kesal kepada permainan Beckham terlibat konflik dengan si pemain. Kemarahan sang bos berakibat dengan sebuah sepatu yang meluncur ke pelipisnya hingga membuahkan beberapa luka jahitan.

Insiden tersebut menyebabkan spekulasi transfer. Beberapa bursa judi membuat taruhan mengenai siapa yang akan cabut lebih dulu dari United: Beckham atau Fergie? Pada akhirnya, manajemen jelas memilih sang Gaffer. Cukup masuk akal mengingat belum ada yang bisa menggantikan Fergie di kursi manajer (sampai sekarang), sedangkan masih ada pemain-pemain lain yang bisa dipoles hingga kebintangannya melebihi Beckham.

Beckham pun resmi dijual oleh Manchester United dengan peminat paling kuatnya adalah Barcelona. Saat itu, Joan Laporta yang baru terpilih menjadi Presiden baru klub, memasukkan nama Beckham sebagai target tim jika ia mejadi pemenang selain Thierry Henry dan Ronaldinho.

United sudah mendapat tawaran dari Blaugrana sebesar 25 juta pounds. Namun menurut Guardian, Beckham kecewa karena dirinya dijadikan bahan politik oleh Barcelona. Selain itu, juara Piala Champions 1992 ini tidak main pada ajang tertinggi Eropa tersebut sehingga membuat Beckham enggan memilih mereka.

Beckham, melalui agennya yaitu SFX, sempat marah karena United mengaku sudah sepakat dengan Barcelona. Di sisi lain, Beckham tidak mau pindah ke sana. Hal ini sempat menimbulkan peluang kalau Beckham akan bertahan mengingat ia masih punya kontrak di United selama dua tahun. Namun jika Beckham bertahan, sudah pasti ia akan dikucilkan oleh Ferguson.

Kisruh antara United, Beckham, dan Barcelona membuat Real Madrid diam-diam mulai ikut memantau pemain sayap tersebut. Florentino Perez, sang Presiden Madrid, melihat lini tengah timnya akan sempurna jika diisi oleh Beckham, Luis Figo, dan Zinedine Zidane sekaligus menguatkan kalau Real Madrid adalah Los Galacticos.

Setelah melewati proses yang lumayan panjang, akhirnya Madrid yang memenangkan perburuan mendapat tanda tangan Beckham. United mendapat uang segar senilai 37 juta Euro dan Beckham sendiri mendapat kontrak empat tahun. Ia menjadi pemain Inggris ketiga yang bermain untuk Madrid setelah Laurie Cunningham dan Steve McManaman.

Setelah diumumkan pada pertengahan Juni, transfer Beckham baru benar-benar rampung pada 1 Juli 2003. Pada keesokan harinya, di depan 500 jurnalis dari 25 negara, Beckham resmi diperkenalkan sebagai pemain baru Real Madrid. Karena ia tidak bisa memakai nomor tujuh, dia memutuskan memakai nomor 23 karena kekagumannya kepada pemain basket, Michael Jordan.

Beckham tidak hanya sebatas pemain baru bagi kubu Si Putih tapi juga sebagai mesin peningkat penjualan merchandise tim. Juru bicara Adidas bahkan menyatakan, “masukkan nama Beckham dalam produk apa pun, maka Real Madrid tidak akan berhenti menjualnya.”