Erik ten Hag mendapat kado spesial pada hari ulang tahunnya yang ke-53. Ia mendapat satu tiket ke final Piala Liga setelah mengalahkan Nottingham Forest 2-0 pada semifinal leg kedua di stadion Old Trafford. Sepasang gol United masing-masing dicetak oleh Anthony Martial dan Fred yang semuanya tercipta pada babak kedua.

Hasil ini membuat United akan kembali menginjakkan kaki di Wembley setelah terakhir kali terjadi pada semifinal Piala FA 2019/2020. Ini juga menjadi final Piala Liga pertama setelah terakhir kali mereka melakukannya pada musim pertama Jose Mourinho (2016/2017). Final sendiri akan berlangsung pada hari Minggu 26 Februari nanti dengan lawan Setan Merah adalah Newcastle United.

Peran Pemain Pengganti

Keunggulan 3-0 membuat Ten Hag kembali melakukan modifikasi skuad. Berbeda dari leg pertama, kali ini ia kembali menurunkan duet Lisandro-Varane sejak menit awal. Kembalinya komposisi bek utama ini ditujukan agar membuat United tampil solid dan tidak mendapat banyak gempuran dari lawan. Sebaliknya, lini depan ada sedikit perubahan dengan hilangnya Rashford yang diganti Alejandro Garnacho.

Sayangnya, United tidak menggigit sepanjang 45 menit awal. Mereka memang membuat banyak peluang tapi sedikit yang mengancam gawang Wayne Hennessey. Manchester Evening News sempat menyindir United dengan menyebut kalau permainan mereka bikin suporter ngantuk. Beruntung mereka bisa menjaga skor tetap 0-0 meski ada dua peluang yang juga sempat mengancam gawang Tom Heaton.

Barulah pada babak kedua United mulai memperbaiki permainannya. Hal ini tidak lepas dari masuknya trio Rashford, Martial, dan Sancho. Masuknya tiga pemain ini membuat aliran bola di sepertiga akhir pertahanan Forest menjadi lebih cepat. Hasilnya mereka bisa mencetak dua gol hanya dalam tempo tiga menit.

Meski tidak mencetak gol, namun Rashford kembali berperan dengan membuat assist pada dua gol ini. Di satu sisi, hal ini membuktikan kalau musim 2022/2023 menjadi salah satu musim terbaiknya. Namun di sisi lain, ada kesan kalau United tampak mulai ketergantungan kepada pemain berusia 25 tahun tersebut.

Hal ini terlihat dari serangan United yang mulai membaik ketika ia ada di lapangan. Berbanding terbalik dengan ketika trio Antony, Garnacho, dan Weghorst bermain pada babak pertama. Tentu akan sangat berbahaya apabila Rashford mengalami kebuntuan dan tidak ada yang bisa menggantikan tugasnya sebagai pencetak gol.

Kembalinya Sancho

Laga ini juga menjadi momen kembalinya Jadon Sancho setelah lama absen karena masalah mental yang menyerangnya. Masuknya pemain Inggris ini disambut tepuk tangan dan gemuruh dari seluruh suporter yang hadir.

Yang menarik, Sancho tidak bermain sebagai sayap kanan melainkan sebagai pemain nomor 10 di belakang Anthony Martial. Inovasi ini tampak diberikan Ten Hag agar Sancho bisa berkreasi lebih dan bisa bermain umpan-umpan cepat dengan striker seperti yang sering ia lakukan bersama Dortmund. Memang belum terlihat signifikan, tapi dari 27 menit penampilannya terlihat kalau Sancho mulai nyaman kembali bermain sepakbola.

Ia pun mendapat pelukan hangat dari rekan setimnya selepas pertandingan termasuk juga dari manajer Forest, Steve Cooper, yang merupakan pelatihnya saat membawa Inggris U-17 juara Piala Dunia U-17.

Final dan Ancaman Kelelahan

Laga final nanti akan mempertemukan dua kesebelasan yang sudah lama tidak memenangkan gelar. United sudah kering trofi sejak 2017 sedangkan The Magpies lebih lama lagi yaitu 1955. Final nanti juga menjadi ulangan final Piala FA 1999 dimana saat itu United menang 2-0.

Jika melihat jadwal sebelum final, Newcastle benar-benar diuntungkan. Mereka hanya bermain tiga kali sebelum final tersebut. Bandingkan dengan Setan Merah yang harus bermain enam kali. Hal ini tidak lepas dari United yang masih harus bermain di Europa League dan adanya partai tunda melawan Leeds pada tanggal 9.

Erik ten Hag tentu harus pintar menjaga kondisi para pemainnya mengingat Diogo Dalot dan Christian Eriksen sudah menjadi korban. Namun, United juga bisa bernafas lega karena mereka sudah bisa menyambut kembali kedatangan Martial dan Jadon Sancho.