Manajer Wrexham, Phil Parkinson, tak begitu suka dengan apa yang dilakukan kiper Manchester United, Nathan Bishop. Di laga Wrexham vs United, Bishop menabrak striker Wrexham, Paul Mullin, yang menderita punctured lung.

Saat itu, pada menit ke-12 Mullin tengah mengejar bola di depan kotak penalti United. Bishop yang tak punya siapa-siapa lagi di depannya, langsung menabrak Mullin. Striker yang mencetak 46 gol buat Wrexham tersebut langsung terjatuh dan memegangi dadanya. Tim medis kedua kesebelasan masuk, sebelum akhirnya Mullin dibawa dengan memakai bantuan oksigen.

Bishop sendiri mendapatkan kartu kuning. Manajer United U-21, Travis Binnion, bilang kalau Bishop bisa saja dikeluarkan karena aksinya tersebut.

Hal serupa juga diserukan oleh Parkinson yang menyayangkan kalau Bishop tidak mendapatkan kartu merah. Parkinson menyebut kalau tabrakan tersebut terjadi karena Bishop yang terlalu ceroboh.

“Aku kecewa karenanya. Harusnya kartu merah langsung. Kalau bukan karena mencegah kesempatan mencetak gol (denying obvious goalscoring opportunity), itu tetaplah pelanggaran yang berbahaya,” kata Parkinson.

“Jadi, jika Anda menambahkan dua skenario bersamaan, dia seharusnya berada di luar lapangan. Ini adalah pelanggaran yang berbahaya dan jelas, Paul Mullin adalah jimat kami.”

“Saya baru mendapat kabar di babak kedua (bahwa paru-parunya tertusuk). Salah satu fisio pergi bersamanya. Kita akan mengetahuinya nanti,” terang Parkinson.

“Aku marah soal itu, aku harus jujur dengan Anda. Itu adalah pelanggaran yang canggung, sembrono, dalam pertandingan pramusim, dan aku sama sekali tidak senang dengan itu.”

“Aku belum menemuinya dan dia mungkin lebih baik menghindari kami untuk saat ini karena kami tidak terlalu senang.”

Binnion sendiri bilang kalau Bishop sudah menemui Mullin.

“Jelas, ada pelanggaran di babak pertama ketika Mullin cedera, kami harap dia baik-baik saja. Aku tahu Bish sudah menghubunginya dan wasit bisa saja mengeluarkannya karena itu,” kata Binnion.

Binnion merasa kalau tabrakan antara Bishop dan Mullin merupakan bagian dari pertandingan. Tidak ada seorang pun yang ingin melihat Mullin cedera seperti itu.

Bishop pun digantikan usai turun minum oleh Radek Vitek. Di babak kedua, kekuatan United berkurang usai Dan Gore diberi kartu merah setelah menekel Andy Cannon. Dari tayangan ulang, kartu merah Gore cukup disayangkan karena semestinya kartu kuning sudah cukup. Hal ini yang mengubah jalannya pertandingan karena United harus tampil dengan 10 pemain.

“Kami telah melihatnya dan dia sangat sial. Aku pikir Dan sangat sial.”

Binnion merasa kartu merah untuk Gore terjadi karena wasit merasa keputusannya kepada Bishop salah. Sehingga pelanggaran Gore dianggap berlebihan dan wasit pun mengusirnya.

Binnion pun merasa kalau timnya tak main cukup bagus di babak pertama. Sialnya, di babak kedua kartu merah menghancurkan skema permainan United menjadi tidak jelas. Namun, Binnion tetap memuji para pemainnya.

“Anak-anak mampu, mereka terus berjuang, di babak pertama kami punya kesempatan untuk mendominasi bola, mengontrol pertandingan. Kami punya peluang, kami harusnya menciptakan lebih banyak peluang, dan dua gol yang kami berikan adalah gol yang buruk, karena Wrexham benar-benar tak memegang terlalu banyak permainan,” tutup Binnion.

Sumber: Manchester Evening News