Nama Ander Herrera memang banyak didengar akhir-akhir ini menyusul performa apiknya ketika mengalahkan Chelsea di Old Trafford. Herrera sukses mematikan Eden Hazard, mencetak satu asis, dan tentu saja mencetak gol yang membunuh laga. Musim ini, ia menjelma menjadi gelandang andalan Jose Mourinho untuk berduet dengan Paul Pogba. Dilansir dari Whoscored, Herrera memiliki rating kedua terbaik di ajang Liga Primer, di bawah pemain termahal dunia itu.

Nama pemain asal Spanyol itu terangkat ketika membela Athletic Bilbao. Meski awalnya sempat berposisi sebagai gelandang sayap kanan atau pemain No.10, namun Herrera berhasil fasih menjalankan posisi-posisi lain di sektor tengah. Ia bergabung dengan United pada 2014 lalu dengan banderol 36 juta euro dengan kontrak hingga Juli 2018 yang artinya akhir musim ini kontraknya akan tersisa satu tahun lagi.

Kondisi ini membuat manajemen United akan segera mengajukan tawaran kontrak bagi Herrera. Kabarnya, gajinya akan naik dari 75 ribu paun menjadi 120 ribu paun per pekan, atau jika dirupiahkan adalah 1,2 miliyar per pekan. Namun apakah pemain berusia 27 tahun itu pantas disodorkan kontrak baru?

Tampaknya hanya sedikit pihak yang akan menjawab pertanyaan tersebut secara negatif. Setelah bergabung dengan skuat Louis van Gaal, Herrera langsung menjadi andalan dengan catatan 31 pertandingan di semua ajang. Musim lalu, ia juga kembali diberi kepercayaan pelatih asal Belanda itu dengan catatan 41 penampilan. Musim ini, ia bahkan menjadi pemain dengan caps terbanyak di Liga Primer untuk United.

Statistik tersebut mungkin belum konkret untuk menjawab pertanyaan di atas. Mari lihat bagaimana statistik-statistik lain dari Herrera. Sebelumnya, dengan posisinya sebagai gelandang penyeimbang, box-to-box midfielder, atau deep-lying playmaker, Herrera harus memiliki kemampuan menyerang dan bertahan yang sama baiknya.

Ia harus bisa memotong serangan lawan secepat mungkin sembari menutup ruang lawan untuk mengumpan. Dari aspek serangan, Herrera dituntut untuk memberikan bola ke pemain yang diberi kretivitas tinggi atau ia juga bisa memberi umpan terobosan dari area yang lebih dalam, seperti asisnya ke Marcus Rashford apda pertandingan melawan Chelsea dan asisnya kepada Henrikh Mkhitaryan pada pertandingan melawan Tottenham.

Perihal pertahanan, Herrera mampu menjadi pemutus serangan lawan sebelum lawan dengan nyaman masuk ke sepertiga lapangan pertahanan United. Terbukti, catatan tekel tiga per pertandingan dan intersep 2,9 per pertandingan adalah yang terbaik dari semua punggawa United. Bahkan raihan intersepnya itu terbaik kedua di Liga Primer di bawah bek Hull City, Curtis Davies.

Catatan tesrebut menandakan bahwa Herrera mampu secara baik mengemban tugasnya untuk membantu serangan maupun pertahanan. Namun sepakbola bukanlah perkara teknis saja, ada aspek mental yang tidak kalah penting. Namun pernyataan Herrera sebelum pertandingan leg kedua melawan Anderlecht cukup merepresentasikan aspek mentalnya yang tidak kalah baik.

“Musim ini menjadi musim di mana saya bermain reguler untuk klub yang dilatih oleh Mourinho. Saya sangat senang. Dia memberi saya, sejak hari pertama, kepercayaan dan dia juga memberi tahu saya bahwa saya akan menjadi pemain yang penting untuknya,” ujar Herrera.

“Saya akan selalu bersyukur namun sepakbola itu dinamis. Kamu memiliki banyak pemain hebat dan Manchester Untied memiliki kapasitas untuk mendatangkan pemain besar, jadi saya tidak boleh lengah.”

“Tidak akan ada yang mengingat bagian dari musim ini jika saya tidak bermain baik di akhir musim. Saya senang namun saya belum selesai. Saya ingin memberi semuanya untuk manajer dan saya tidak melihat ke belakang. Saya memikirkan masa depan.”

“Ketika semua orang memberi tahu Anda bahwa Anda mejalani musim yang baik, Anda bermain bagus, saya tidak yakin itu bagus untuk Anda jadi saya tidak terlalu mendengarkan itu. Saya ingin fokus pada apa yang akan datang dan itu sangat penting. Saya ingin bermain di Liga Champions musim depan.”

Dari pernyataannya itu terlihat bahwa Herrera akan selalu berusaha meskipun ia tengah adalam performa yang baik. Ia juga tidak takut jika United memutuskan untuk mendatangkan pemain bintang lainnya. Mentalitas yang baik untuk mengarungi beberapa musim lagi bersama United.

Namun tak ada gading yang tak retak, Herrera juga memiliki beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Salah satunya adalah perihal kartu yang ia dapatkan. Meski catatan lima kartu kuning di Liga Primer yang ia dapatkan sebenarnya wajar-wajar saja untuk pemain gelandang bertahan, Victor Wanyama dan N’Golo Kante saja menerima delapan kartu kuning, namun Herrera dua kali menerima kartu merah musim ini yang tentu merugikan United.

Jadi, dengan apa yang dimiliki Herrer itu, sepertinya jawaban apakah Herrera pantas diberi kontrak baru tidak perlu dipertanyakan lagi.