Foto: Independent

Terpuruk, bangkit, memberi harapan, lalu jatuh lagi. Itulah siklus yang sejauh ini terjadi pada musim penuh kedua Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer Manchester United. Babak belur oleh Spurs, menang hebat lawan PSG, imbang lawan Chelsea, menggila melawan Leipzig, dan ditutup dengan kekalahan dari Arsenal pada Minggu kemarin.

Kekalahan ini membuat United masih terjebak di urutan 15 dan hanya mendapat tujuh poin. Catatan yang sama seperti era kepelatihan David Moyes tujuh tahun lalu. Aura negatif kembali muncul. Keraguan kembali timbul. Namun Ole tetap meminta suporter untuk tenang karena masih akan ada banyak pertandingan dan kemenangan ketiga serta kemenangan kandang pertama kali di Premier League akan segera datang.

Kami Hanya Bagus Pada Babak Kedua

“Pada babak pertama, kami tidak pernah memegang kendali. Intensitas, tempo, dua-duanya tidak ada bentuknya sama sekali. Mereka lebih baik dari kami dan menciptakan beberapa peluang yang setengah bagus. Pada babak kedua, mereka sepertinya tidak akan mencetak gol kecuali dari penalti. Jadi kami bermain lebih baik pada babak kedua tetapi kami masih harus bangkit dengan lebih intens.”

Banyak Alasan Kenapa Kami Kalah

“Ada banyak alasan, tapi mungkin kekalahan ini dikarenakan kami tidak menginjak pedal gas dengan kencang sehingga kami tidak bermain bagus. Ini adalah laga besar dan Arsenal adalah tim yang bagus. Anda harus benar-benar melakukan segalanya dengan tepat. Ketika Anda terlambat melakukan tekel, mereka menjauh dari Anda. Lalu kemudian Anda membuat pelanggaran yang membuat kami tertinggal jauh dari perburuan.”

Taktik Kami Tergantung Lawan

“Formasi kami itu tergantung siapa lawan yang kami hadapi dan bagaimana Anda mengeksekusi taktik itu sendiri. Hari ini, kami bermain terlalu ceroboh, banyak umpan yang salah dan tidak ada rotasi. Terlalu banyak hal yang bisa salah dalam permainan sepakbola dan mungkin kesalahan itu menimpa kami hari ini.”

Kami Perlu Konsistensi

“Kami tahu ada alasan di balik tim besar dalam sepakbola. Anda ingin tampil bagus berkali-kali tapi itu tidak mungkin. Kami bermain baik lawan PSG, lalu sedikit baik melawan Chelsea dan kemudian kami main bagus lagi lawan Leipzig. Lalu kami turun lagi hari ini dan itu konsistensi yang United alami saat ini. Hari ini, kami tidak mendapatkan respons yang kami harapkan.”

Pogba Menyadari Kesalahannya

“Dia akan tetap menginjakkan kaki ke tanah. Bellerin sedang berlari menuju luar kotak penalti dan Paul tahu kalau itu adalah pelanggaran yang terlalu ringan untuk bisa menghasilkan penalti. Mirip dengan tekel kepada Matic yang hampir mendapat penalti dan lebih banyak kontak di sana ketimbang yang dibuat Paul. Tapi itu keputusan lain.”

Kami Butuh Poin Home dan Away

“Performa kami di tandang dan kandang begitu berbeda. Terutama tanpa penggemar di stadion. 100 persen itu faktor yang krusial. Anda tidak hanya sekadar melihat data dan membandingkan jumlah kemenangan tandang dibandingkan dengan kemenangan kandang. Kami bermain luar biasa pada Rabu malam lalu sekarang kami kalah. Kami perlu poin. Musim lalu, kami tidak meraih kemenangan ketiga hingga pertandingan ke-10 dan sekarang kami baru enam kali bermain dan sudah meraih dua kemenangan. Kini, kami harus fokus ke laga melawan Istanbul Basaksehir dan Everton.”

Peningkatan di Pertandingan ke-100

“Bukan tugas saya untuk berkata tentang itu. Mungkin orang lain yang harus mengatakannya. Saya hanya terus bekerja untuk yang berikutnya. Bagi saya, saya punya kelompok pemain yang ingin menang, ingin maju, dan ingin bekerja keras tapi hari ini harus pulang dengan kecewa. Saya yakin kalau pemain ini akan membalasnya.”

Saya Setuju dengan Roy Keane

“Tidak ada tekel dan tidak ada pertarungan yang kami inginkan. Pertandingan lawan Arsenal selalu sengit dengan banyak tekel. Kami tidak memegang tempo dan intensitas hari ini. Saya setuju dengan Roy Keane. Saya kecewa dengan babak pertama kami.”

Kami Butuh Reaksi

“Bagi saya, laga ini berakhir imbang 0-0. Babak pertama, kami kecewa dengan penampilannya. Babak kedua kami lebih baik dan menekan mereka. Tapi, kami memberi penalti yang mengecewakan. Penalti yang tidak perlu. Saya kenal pemain ini dengan cukup baik. Mereka akan kecewa mala mini dan kembali ke keluarga mereka. Tapi bersiaplah karena Rabu malam kami bermain melawan Basaksehir.”