Foto: Manchester United World

Tiket lolos ke fase knockout Uefa Europa League berhasil diraih oleh Manchester United. Semalam, mereka mengalahkan wakil Moldova, Sheriff Tiraspol, dengan skor telak 3-0. Tiga gol United masing-masing dicetak melalui sundulan kepada Diogo Dalot, Marcus Rashford, serta rebound dari Cristiano Ronaldo.

Hasil ini merupakan kemenangan dengan selisih tiga gol pertama Ten Hag selama menukangi United sekaligus membuat United berstatus unbeaten dalam tujuh laga secara beruntun. Tugas Ten Hag dan timnya kini tinggal meng-upgrade tiket tersebut menjadi tiket lolos langsung ke 16 besar. Syaratnya adalah dengan mengalahkan Real Sociedad pekan depan.

Kejadian yang Nyaris Terulang

Meski menang dengan skor 3-0, tapi United harus menunggu hingga menit ke-44 untuk memecahkan kebuntuan. Hal ini tidak lepas dari cara main Sheriff yang lebih banyak bertahan menggunakan sistem low block. Cara ini berhasil untuk meredam permainan United layaknya apa yang dilakukan Omonia beberapa pekan sebelumnya.

United memang kerap buntu ketika menghadapi tim-tim seperti ini. Padahal mereka punya pemain yang bisa melakukan progresi bola ke depan seperti Lisandro, Eriksen, bahkan Casemiro. Yang menjadi masalah ketika mereka memasuki sepertiga akhir. Acapkali pemain United bingung harus memberikan bola kemana lagi.

Minimnya pemain yang memiliki visi bisa menjadi alasan. United kekurangan playmaker kreatif macam Luka Modric atau Kevin de Bruyne. Eriksen memiliki tipikal yang sama seperti kedua pemain tersebut tapi oleh Ten Hag ia lebih banyak bermain ke dalam. Di sisi lain, Bruno Fernandes tidak memiliki visi sebaik KDB dan juga kadang lebih berperan sebagai finisher.

Ketika mentok, pemain United akan menyelesaikan build-up mereka dengan cara yang kurang efisien. Bisa dengan memanfaatkan skill individu, hingga memaksa melakukan crossing atau cut back yang seringkali tidak menemui sasaran. Inilah kenapa United jarang mendapat peluang bagus dengan xG yang besar dan menang hanya dengan selisih satu sampai dua gol saja.

Beruntung pada laga ini United bisa memanfaatkan momen set-piece untuk mencetak gol. Selain itu, pergantian jitu dengan memainkan Rashford dan Shaw adalah faktor lain yang membuat United bisa menang dengan skor yang cukup telak.

Garnacho Ancam Sancho

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Erik ten Hag berani melakukan rotasi yang cukup ekstrem. Semalam ia memainkan Alejandro Garnacho sejak menit pertama untuk mengisi posisi winger kiri yang biasanya diisi oleh Sancho.

Sempat  dikhawatirkan tidak memberi dampak yang bagus, nyatanya Garnacho mampu menjawab kepercayaan tersebut dengan tampil apik. Pergerakannya yang gesit serta kontrol bola yang lengket beberapa kali merepotkan barisan pertahanan tim tamu.

Menurut Statman Dave, Garnacho 65 kali melakukan sentuhan dan tujuh kali memenangkan duel. Ia juga membuat key pass dan nyaris menutup laga dengan gol apabila sepakannya tidak melambung tipis dari gawang.

Standing Ovation kemudian mengiringi langkah pria Argentina ini ketika ditarik keluar pada menit ke-79. Pada akhir laga, ia terpilih sebagai Man of the Match versi United.

Apa yang ditampilkan Garnacho semalam menambah kedalaman di sektor sisi kiri United. Sejauh ini, Sancho adalah pemilik pos tersebut. Namun melihat penampilan eks Borussia Dortmund tersebut yang tidak kunjung menemukan performa terbaiknya, bukan tidak mungkin Garnacho akan mendapat kesempatan main yang jauh lebih banyak ketimbang pemuda Inggris tersebut.

Ronaldo Nyekor Lagi

Perseteruan Ronaldo dengan Erik ten Hag berakhir dengan keduanya yang sepakat untuk berdamai. Ten Hag masih ingin memberikan Ronaldo kesempatan sementara si pemain masih berhasrat ingin memberi yang terbaik untuk tim ini. Sebagai bentuk apresiasi, Ten Hag memainkan Ronaldo sejak menit awal.

Keberadaan Ronaldo sempat bikin suporter United  khawatir karena sang mega bintang kesulitan mendapat peluang. Ketika dapat, maka peluang itu tidak menjadi gol. Sepakannya yang sudah bebas justru melambung tinggi pada babak kedua.

Kesan frustrasi semakin terlihat ketika gol Ronaldo dianulir karena offside. Ia mengambil bola lalu menendangnya kencang-kencang ke tribun penonton. Beruntung, harinya tidak menjadi kelabu setelah ia sukses mencetak gol ketiga pada menit ke-81.