Pertandingan krusial itu akhirnya tiba. Nasib Manchester United pada kancah Eropa akan ditentukan pada tengah pekan ini dengan menghadapi Barcelona di stadion Camp Nou dalam babak Play-off fase knockout Europa League musim 2022/2023.
Duel ini dipastikan akan berjalan menarik. Bukan hanya sekadar mempertemukan dua tim dengan sejarah besar di Eropa, tapi juga mempertemukan dua kesebelasan yang saat ini sedang dalam tren yang sangat positif.
Sejak hasil imbang melawan Espanyol pada 31 Desember 2022, Barcelona tidak pernah terkalahkan dalam 11 pertandingan. Hanya satu kali mereka tersandung yaitu ketika bermain melawan Real Betis pada semifinal Piala Super Spanyol. Itupun juga berhasil mereka menangkan melalui drama adu penalti.
Tidak hanya itu, Barcelona juga mengalahkan beberapa tim kuat seperti Atletico Madrid dan Real Madrid yang kemudian membuahkan gelar pertama bagi sang pelatih, Xavi Hernandez, berupa gelar Piala Super Spanyol.
“Mereka adalah lawan terberat kami di Liga Europa. Tapi kami punya waktu untuk mempersiapkan pertandingan tersebut dan akan menganalisis lawan,” kata Xavi Hernandez setelah undian mempertemukan mereka pada November lalu.
Kondisi moral Blaugrana memang bisa dibilang lebih tinggi dibanding Manchester United. Selain status mereka yang unbeaten dalam 11 laga, mereka juga baru kebobolan tujuh gol dalam 21 laga di La Liga. Mereka juga sedang nyaman-nyamannya di puncak klasemen sementara dengan keunggulan 11 poin dari Real Madrid.
Di sisi lain, lini belakang United tidak serapat Barcelona. Dalam beberapa laga terakhir, mereka cukup rentan kebobolan. Mereka bahkan sempat merasa kesulitan ketika melawan Leeds United dalam dua pertemuan terakhir.
Erik ten Hag juga kehilangan salah satu pilar andalannya di lini belakang yaitu Lisandro Martinez. Bek Argentina ini harus absen akibat akumulasi kartu. Pemain baru mereka, Marcel Sabitzer juga mengalami hal serupa. Beruntung, pada Europa League kali ini mereka bisa memainkan kembali Casemiro yang kehadirannya di lini tengah begitu dirindukan.
Apalagi fakta bahwa United tidak punya rekor bagus ketika melawan Barcelona. Tendangan jarak jauh Paul Scholes di Old Trafford pada 2008 adalah kali terakhir Setan Merah menang melawan mereka. Setelahnya United selalu menderita kekalahan dalam empat perjumpaan terakhir.
Menanti Peluru Rashford
Meski Barcelona punya segala keunggulan, namun bukan berarti United tidak pantas untuk diperhitungkan. Tim yang dipegang oleh Erik ten Hag saat ini berada dalam track yang positif. Progres mereka begitu terasa jika dibandingkan dua atau tiga musim yang lalu. Suasana moral diantara pemain juga terasa positif.
Satu hal yang patut diwaspadai Barcelona adalah ketajaman Marcus Rashford. Musim ini bisa dikatakan sebagai salah satu musim terbaik pemain berusia 25 tahun tersebut sebagai seorang penyerang. Satu golnya ke gawang Leeds membuatnya sudah mencetak 21 gol dari 34 laga atau menyamai pencapaiannya musim 2020/2021. Bahkan jika menghitung dengan assists, total Rashford berkontribusi sebanyak 29 gol (21 gol dan 8 assists).
“Rashford sedang dalam performa bagus saat ini. Saya menyukai permainan dia karena dia pemain yang lugas, berbahaya, dan tentu saja sangat kuat,” kata Andreas Christensen yang sudah hapal betul permainan Rashford karena sering berjumpa saat ia masih berseragam Chelsea.
Xavi pun sudah menyiapkan resep khusus untuk menghentikan Rashford. Kabarnya ia akan meminta Ronald Araujo untuk mencoba mematikan pergerakan Rashford dengan cara terus melakukan Man to Man Marking. Taktik ini terbukti berhasil ketika Barcelona mengalahkan Real Madrid dalam final Piala Super Spanyol beberapa waktu lalu. Ketika itu, Ronald berhasil mematikan pergerakan Vinicius Junior.
Perkiraan Susunan Pemain
BARCELONA:
Marc Andre Ter Stegen, Jules Kounde, Ronald Araujo, Andreas Christensen, Jordi Alba, Pedri, Frenkie de Jong, Franck Kessie, Raphinha, Robert Lewandowski, Gavi
MAN UNITED:
David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Luke Shaw, Raphael Varane, Tyrell Malacia, Casemiro, Fred, Bruno Fernandes, Jadon Sancho, Marcus Rashford, Wout Weghorst
