Foto: Sky Sports

Posisi Manchester United dan Everton di klasemen sementara memang bak bumi dan langit. United berada pada urutan lima, sedangkan Everton masih terjebak di posisi 14. Meski begitu, tidak ada alasan bagi Setan Merah untuk meremehkan The Toffees yang sedang berusaha untuk bangkit dari keterpurukan.

***

Kepercayaan diri United memang sedang tinggi-tingginya. Bagaimana tidak, mereka menang tiga kali beruntun di semua ajang dengan dua kesebelasan diantaranya adalah kesebelasan papan atas yaitu Spurs dan Man City. Bahkan tidak ada yang menyangka kalau United bisa menang pada laga derby. Bahkan mereka menghancurkan AZ pada laga terakhir dengan skor telak 4-0 hanya dalam waktu sebelas menit saja.

Meski begitu, Solskjaer sudah memperingatkan anak asuhnya untuk langsung fokus kepada laga hari Minggu nanti melawan Everton. Ia menuntut konsistensi timnya untuk terus berlanjut mengingat skuat yang dimainkan di laga melawan AZ sudah pasti berbeada dengan yang akan diturunkan nanti melawan Everton.

“Konsistensi itu sangat penting jika Anda ingin memenangkan trofi. Tim muda ini perlu belajar bagaimana tetap meraih hasil bagus, bahkan ketika mereka tidak berada dalam kondisi baik sekalipun,” ujarnya setelah laga melawan City.

Wajar seorang Solskjaer menuntut timnya untuk terus mempertahankan konsistensi dan meminta mereka menjaga mentalitasnya. Pasalnya, United kerap tampil “ajaib” ketika menghadapi lawan yang di atas kertas memiliki kualitas pemain yang jauh di bawah mereka. Crystal Palace, Southampton, West Ham United, Newcastle United, Bournemouth, Sheffield United, dan Aston Villa.

“Ini soal mentalitas para pemain. Bagi saya, banyak jarak pada pertandingan-pertandingan itu. Beberapa laga punya hasil yang tergolong aneh yang tidak bisa kita kendalikan. Namun bagi saya, hasil itu bukan hasil negatif sehingga saya tidak khawatir. Kami harus bisa lebih kreatif dan konsisten saja untuk lawan-lawan seperti ini,” ujarnya menambahkan.

Bukan tidak mungkin Everton juga akan memberikan tekanan serupa kepada United. Pasalnya, Everton saat ini bukan lagi Everton yang berani bermain terbuka seperti layaknya ketika mereka masih dipegang Marco Silva atau bahkan Ronald Koeman.

Bersama manajer anyar yang juga legenda klub sendiri, Duncan Ferguson, The Toffees bermain lebih konsevatif. Dengan 4-4-2 klasik, mereka lebih banyak melakukan bola-bola direct. Taktik ini mirip-mirip ketika Everton masih dilatih oleh David Moyes yang kerap menjadi batu sandungan Setan Merah.

Praktik taktik ini sudah memakan korban yaitu Chelsea. Dalam debutnya sebagai manajer Everton, Big Dunc sukses membuat dominannya Chelsea dalam menguasai bola menjadi tidak ada arti. Mereka melawannya melalui bola-bola long ball yang diarahkan kepada Calvert Lewin untuk dialirkan ke sisi sayap untuk memaksimalkan kecepatan duo eks Arsenal, Theo Walcott dan Alex Iwobi.

Everton punya peluang untuk membuat United menjalani 90 menit laga seperti ketika melawan Chelsea. Apalagi United sejauh ini hanya punya satu outlet serangan yaitu mengandalkan serangan balik. Ketika satu-satunya kekuatan United ini dimatikan, maka seketika serangan mereka menjadi tidak ada arti.

Permasalahan kreativitas memang menjadi sesuatu yang sulit dipecahkan oleh Solskjaer sehingga mereka kerap gagal menang melawan tim-tim papan tengah ke bawah. Para pemain depan United kerap menjadi orang yang bingung ketika tidak memiliki ruang untuk berlari. Seketika ruang itu tertutup, maka tertutup juga peluang mereka untuk mencetak gol. Selain itu, para pemain yang gemar melakukan pressing ketika lawan bermain terbuka, akan langsung menjadi pasif karena tidak adanya ruang untuk menekan.

Peran beberapa pemain dibutuhkan untuk membongkar kesebelasan-kesebelasan defensif seperti Everton ini. Oleh karena itu, sosok-sosok seperti Scott McTominay dan Jesse Lingard dibutuhkan untuk memecah pertahanan mereka melalui pergerakan eksplosif dengan kekuatan fisik dan kemampuan dribel mereka sebelum mengirimkan bola ke para pemain depan.

Jumpa pertama Solskjaer dengan Everton menghasilkan trauma yang luar biasa. Ia harus melihat timnya dibantai 4-0 yang membuat Solskjaer berkata kalau beberapa pemain yang bermain hari itu tidak akan lagi berseragam United pada musim ini. Seiring waktu berjalan, ternyata hanya Romelu Lukaku dan Chris Smalling, pemain saat itu yang tidak ada lagi dalam skuad sekarang.

Minggu malam nanti, ia akan datang dengan pemain yang menurut dia layak berseragam United. Para pemain yang dipercaya untuk turun nanti jelas tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Jangan sampai, Everton kembali memberi trauma kepada Solskjaer yang berusaha membuktikan kalau tim ini bisa konsisten seperti yang orang-orang minta.

Perkiraan Susunan Pemain

MANCHESTER UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Victor Lindelof, Ashley Young, Scott McTominay, Fred, Jesse Lingard, Daniel James, Anthony Martial, Marcus Rashford

EVERTON:

Jordan Pickford, Djibril Sidibe, Michael Keane, Mason Holgate, Lucas Digne, Theo Walcott, Morgan Schneiderlin, Gylfi Sigurdsson, Alex Iwobi, Richarlison, Dominic Calvert-Lewin