Foto: Twitter Juan Mata

Ole Gunnar Solskjaer berhasil mengubah rasa senangnya menjadi kemenangan. Pada laga ulang babak ketiga Piala FA, United menang tipis 1-0 melawan Wolverhampton Wanderers. Satu-satunya gol Setan Merah dicetak oleh Juan Mata pada menit ke-67. Hasil ini akan mempertemukan United dengan pemenang antara Watford melawan Tranmere Rovers yang baru akan bermain Jumat dini hari nanti.

Kemenangan ini adalah yang kedua yang berhasil diraih United pada tahun 2020. Diharapkan hasil ini memberikan kepercayaan diri bagi para pemain mengingat mereka akan menghadapi Liverpool pada akhir pekan nanti. Namun yang paling utama, kondisi para pemain jelas harus fit terlebih dahulu mengingat mereka nyaris bermain tiap tiga hari dan tidak ada pelapis yang kuat karena terpaan cedera.

Laga yang Berimbang

Berkaca kepada statistik keseluruhan, Manchester United memang mendominasi jalannya pertandingan. Mereka menguasai bola hingga 57% dan membuat 11 percobaan dengan enam yang mengarah ke gawang John Ruddy. Bandingkan dengan Wolverhampton yang hanya membuat tujuh percobaan namun hanya dua yang mengarah ke gawang.

Akan tetapi, jalannya laga sebenarnya cukup berimbang. Baik kedua kesebelasan sama-sama mengandalkan kelebihannya masing-masing dalam membangun serangan ke pertahanan lawannya. Akan tetapi, keduanya juga punya masalah yang sama. Beruntung, United tertolong oleh gol chip Juan Mata yang menjadi gol kemenangan.

Wolves unggul dari segi intensitas serangan. Mengandalkan pola permainan cepat, mereka akan memberikan bola direct ke dua pemain sayap mereka yang sangat cepat yaitu Adama Traore dan Pedro Neto. Atas dasar inilah Nuno Espirito Santo memainkan duet Ruben Neves dan Joao Moutinho agar bisa mengakomodasi kedua pemain sayap mereka mengingat keduanya punya akurasi dan jangkauam umpan yang bagus.

Di sisi lain, United mengandalkan kecepatan dua sisi sayapnya yaitu Daniel James dan Mason Greenwood. Selain itu, Juan Mata jadi bisa leluasa menjalani perannya sebagai attacking midfielder karena tidak ada nama Andreas Pereira di sana. Beberapa kali Mata mengkreasikan peluang emas melalui umpan-umpan cantiknya yang ia lepaskan dari tengah lapangan.

Namun kedua tim ini punya masalah yang sama yaitu kesulitan menemukan penyerang mereka pada sepertiga akhir. Hal ini menunjukka betapa kekuatan defensif mereka bermain sangat baik pada pertandingan kemarin. Sisi sayap United berhasil mematikan pergerakan Adama Traore yang beberapa kali berpindah posisi karena sulit melakukan tusukan-tusukan yang menjadi andalannya. Kalaupun kedua pemain ini melewati penjagaan United di sisi sayap, akurasi umpan silang mereka juga tidak terlalu baik dan mudah dipatahkan oleh United.

Sementara itu, United masih punya masalah serupa yaitu tidak bisa menembus kotak penalti dari lini tengah. Outlet serangan mereka hanya bisa dilakukan dari sayap dengan James dan Wan-Bissaka menjadi pemain yang paling aktif melepaskan umpan silang ke kotak penalti. Namun ketika diminta untuk menembus ruang antar lini di pertahanan Wolves dari lini kedua, United beberapa kali gagal dan hanya sesekali saja sukses melakukannya seperti yang dilakukan Juan Mata kepada Daniel James pada babak pertama.

Ketatnya penjagaan lini belakang Wolves membuat Anthony Martial dan Mason Greenwood menghilang dari pertandingan ini. Greenwood saja nyaris tidak ada kontribusinya selama 90 menit meski ia beberapa kali diberikan kesempatan bertukar tempat dengan Martial dan James.

Sihir El Mago

Beruntung, pada menit ke-67 lini belakang Wolves salah dalam berkomunikasi sehingga Martial memanfaatkan situasi tersebut dengan memberi bola kepada Juan Mata yang sukses diselesaikan menjadi gol.

El Mago lagi-lagi menjadi bintang United. Sejak kembali diberikan peran sebagai pemain nomor 10 pekan lalu, Mata tidak henti-hentinya memberikan bukti kalau dia adalah jawaban dari masalah United yang kerap mentok di sepertiga akhir karena ketiadaan pemain kreatif di belakang striker.

Mata tidak hanya berperan melalui umpan-umpan akuratnya, melainkan juga ia rajin untuk mencari bola. Mantan pemain Valencia ini selalu berada di dua sisi lapangan untuk mengatur serangan dan membuka ruang bagi para pemain lainnya. Baru ketika Andreas Pereira masuk, ia sedikit bergeser ke sebelah kanan tapi tidak memberikan kontribusi apa-apa karena Wolves yang keluar menekan United.

Dua laga terakhir, Mata berkontribusi dalam tiga gol United yaitu dua asis melawan Norwich dan satu gol ke gawang Wolves. Entah benar atau tidak, banyak yang merasa kalau membaiknya penampilan Mata ini disebabkan dengan keinginan United yang merekrut Bruno Fernandes sehingga ia berusaha mati-matian untuk mempertahankan tempatnya agar tidak tergusur.

Ketertarikan United dengan Bruno memang tidak main-main. Agen Jorge Mendes siap membantu memuluskan transfer tersebut. Sosok super agen ini berada di Inggris dalam beberapa hari terakhir untuk menyelesaikan transfer Gedson Fernandes ke Tottenham Hotspur dan disinyalir akan menyelesaikan transfer Fernandes lainnya yaitu Bruno. Sosoknya ada di Old Trafford pada laga kemarin. Meski ia punya hubungan dengan Wolverhampton, namun tidak sedikit yang bilang kalau Jorge ada di sana untuk membahas transfer Bruno.

Cedera Rashford

Meski menang, United tetap ketiban sial. Marcus Rashford mengalami cedera hanya 16 menit setelah dirinya masuk menggantikan Daniel James. Benturan Matt Doherty ke bagian punggung Rashford membuat ia merasa kesakitan dan langsung tidak bisa berlari sehingga digantikan oleh Jesse Lingard.

Solskjaer sebenarnya tidak ingin memainkan Rashford. Namun, peran Rashford memang dibutuhkan pada laga kemarin mengingat United ingin meningkatkan intensitas serangan mereka di sebelah kiri. Proses gol Mata juga ada andil dari gerakan Rashford yang menarik keluar Leander Dendoncker sehingga Martial bisa memancing Roman Saiss dan Conor Coady untuk meninggalkan posnya.

Ada penyesalan dalam diri Solskjaer ketika Rashford mengalami cedera. Ia menyebut inilah risiko yang harus dia ambil mengingat laga kemarin juga sangat penting bagi dirinya untuk mendapatkan gelar.

Solskjaer pun berharap Rashford bisa pulih dengan cepat sehingga bisa dimainkan melawan Liverpool. Kehilangan pemain berusia 22 tahun ini memang merugikan mengingat ia adalah top skor sementara klub musim ini dengan 19 gol. Solskjaer bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memaksakan Rashford bermain pada hari Minggu jika ia bisa menahan rasa sakit yang diderita.

Sepanjang kariernya, Rashford memang jarang terkena cedera panjang. Semoga saja harapan Solskjaer bisa terkabul pada hari Minggu nanti.