Foto: en.as

Ada noda kecil dari perjalanan hebat Liverpool sepanjang musim 2019/2020. Noda tersebut adalah hasil seri melawan Manchester United yang membuat catatan kemenangan mereka menjadi tidak sempurna (20 menang, 1 seri). Pekan ini, Setan Merah punya misi untuk memberikan noda kedua sekaligus memastikan diri mereka menjadi satu-satunya tim yang tidak bisa dikalahkan Liverpool dalam dua pertemuan.

Silakan saja Liverpool menjadi juara liga. Sejauh ini, semesta memang masih mendukung dan performa mereka memang memungkingkan untuk mengakhiri puasa gelar setelah 30 tahun menunggu. Di sisi lain, United masih sekadar menjadi tim penggembira sejak gelar liga terakhir didapat pada 2012/2013.

Namun, ini adalah laga derby. Pertandingan yang bukan sekadar pertandingan biasa. Laga ini akan mempertemukan dua rival hebat sepanjang sepakbola Inggris, sehingga United sebisa mungkin harus bisa mengalahkan Si Merah. Ada harga diri yang dipertaruhkan dalam pertandingan nanti. Apalagi laga akan dimainkan di Anfield. Menang di sana, maka noda bagi Liverpool semakin besar di tengah perjalanan hebat mereka musim ini.

Akan tetapi, tugas itu juga tidak akan mudah. Pasalnya, United selalu tampil biasa saja (jika tidak mau dibilang buruk) jika bermain di Anfield. Dalam tiga pertemuan terakhir di sana, United hanya punya tiga shoot on target. Penampilan mereka begitu membosankan.

Permainan United nyaris tidak bisa berkembang setiap bermain di sana. Sejak 2016, Liverpool melepaskan 64 percobaan tendangan setiap bermain di Anfield melawan United. Bandingkan dengan United yang hanya membuat 19 percobaan dalam tiga musim terakhirnya bermain di sana.

Yang paling mengecewakan sudah pasti ketika pertemuan terakhir mereka musim lalu. Saat itu, United kalah 3-1 dan hanya membuat enam tendangan ke gawang. Di sisi lain, Liverpool menggila dengan membuat 36 tembakan alias enam kali lipat milik United. Kita semua sudah tahu apa yang terjadi setelah pertandingan tersebut.

Solskjaer jelas sadar kalau tugasnya tidak akan mudah pada hari Minggu nanti. Namun, manajer Norwegia ini masih yakin timnya bisa mendapat hasil bagus. Solskjaer tidak pernah kalah setiap bermain melawan Liverpool sejak menggantikan Jose Mourinho.

“Kami bermain melawan Liverpool dua kali di kandang dan dua-duanya bermain imbang. Tentu saja, Anda ingin menang menghadapi tim seperti mereka. Saya merasa kami telah menemukan cara yang bagus untuk bermain melawan mereka dan kami pantas mendapatkan poin di kedua pertandingan tersebut,” tutur Solskjaer.

Berharap Trio M dan Juan Mata

Namun, Solskjaer juga perlu berkaca. Penampilan timnya ketika menghadapi Liverpool juga sebenarnya sama seperti era Mourinho yaitu lebih banyak ditekan dan tidak bisa mendominasi pertandingan. Pertemuan terakhir pada Oktober lalu misalnya, United hanya punya 32 persen penguasaan bola dan hanya membuat dua sepakan ke gawang.

Yang membedakan adalah, Solskjaer saat itu punya kemampuan untuk keluar dari tekanan dengan skema serangan balik. Melalui pola ini, Solskjaer tinggal memerintahkan pemainnya melepaskan bola-bola langsung ke sisi sayap. Ketika pemain Liverpool sedang dalam proses build-up, pemain depan United akan melakukan counter pressing agar pemain Liverpool melepaskan bola-bola lambung dan membuat penguasaan bola kembali 50:50.

Para penggemar United tentu berharap Anthony Martial dan Marcus Rashford bisa bermain baik pada akhir pekan nanti. Martial menghilang ketika laga melawan Wolves, sedangkan Rashford justru mengalami cedera. Kehilangan pemain nomor 10 ini jelas sangat merugikan mengingat ia adalah top skor United musim ini dan sudah membuat tiga gol ke gawang Liverpool.

Belum lagi harapan para penggemar untuk melihat trio M (Martial, Marcus, Mason) tampil di atas lapangan. Penggemar United begitu gembira ketika diberikan data kalau torehan gol ketiga pemain ini ternyata lebih banyak dari trio Liverpool. Trio M membuat 39 gol di seluruh kompetisi ini, sedangkan Firmino-Mane-Salah hanya membuat 38 gol.

Satu lagi tumpuan harapan United untuk laga nanti adalah Juan Mata. El Mago bermain bagus dalam dua pertandingan terakhir dan mencetak satu gol serta dua asis. Umpan-umpan Mata diharapkan bisa memecah lini tengah dan lini pertahanan Liverpool yang juga bermasalah dengan cedera beberapa penggawanya. Selain itu, Mata juga ingin mengulang momen 2015 saat ia mencetak dua gol kemenangan United di Anfield.

Satu ganjalan terbesar United untuk pertandingan nanti adalah stamina mereka. United didera kelelahan yang luar biasa karena selalu bermain setiap tiga hari. Tanpa adanya rotasi membuat Solskjaer mau tidak mau selalu memainkan tim utama di setiap pertandingan. Hal ini ditakutkan berdampak kepada permainan mereka melawan Liverpool nanti.

Perkiraan Susunan Pemain

LIVERPOOL:

Alisson Becker, Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, Virgil van Dijk, Andy Robertson, Jordan Henderson, Giorginio Wijnaldum, Alex Oxlaide-Chamberlain, Sadio Mane, Mohamed Salah, Roberto Firmino

MANCHESTER UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Victor Lindelof, Brandon Williams, Nemanja Matic, Fred, Juan Mata, Daniel James, Anthony Martial, Marcus Rashford