Foto: The Busby SB Nation

Terkadang, keberuntungan diperlukan dalam segala hal. Termasuk dalam sepakbola. Pertandingan 11 lawan 11 ini tidak hanya membahas soal menang atau kalah, tetapi juga soal keberuntungan dan kesialan. Pada sepakbola, oposisi biner seperti ini menjadi sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindarkan.

Semalam, keberuntungan itu menaungi United. Satu tembakan Marcus Rashford jelang pertandingan berakhir mendadak masuk ke gawang Rui Patricio setelah berbelok arah karena terkena perut dari Roman Saiss. Gol yang membuat beban di pundak Ole Gunnar Solskjaer mendadak cair seketika. Gol yang membuat United kini bisa semakin percaya diri karena sementara berada pada peringkat kedua setelah sebelumnya mereka sempat nyaris terkena jerat zona degradasi.

“Kami beruntung karena kami bermain dengan canggung. Tapi itulah yang terjadi saat Anda membuat tim lawan berada di bawah tekanan. Kami tidak tampil baik seperti yang kami inginkan, tapi kami akhirnya menang melawan tim yang sulit dilawan,” kata Ole Gunnar Solskjaer setelah pertandingan.

Kubu yang sial sudah pasti adalah sang lawan. Kesuksesan mereka merepotkan United tidak bisa diselesaikan hingga tuntas. Nuno Espirito Santo hanya bisa pasrah sembari mencari hal yang positif dari pertandingan tersebut. Salah satunya adalah penampilan apik dari beberapa pemain muda yang bermain saat itu.

“Ini sangat menyakitkan, terutama ketika Anda sudah bekerja keras. Tapi, sepakbola adalah permainan yang berjalan dua arah. Sulit untuk menerima hasil ini, tapi yang bisa kami lakukan hanya mengambil pelajaran dan melihat pertandingan yang berikutnya,” ujar Nuno.

Wolves memang patut kecewa. Hingga sebelum gawang Rui Patricio kebobolan, mereka yang jauh lebih berbahaya ketimbang United. Khususnya dalam hal pembuatan peluang. Tim tamu punya lima shots on target, sedangkan United hanya punya tiga. Wolves lebih merepotkan United melalui permainan pressing mereka yang diteruskan dengan kecepatan para pemain depan mereka seperti Pedro Neto dan Adama Traore yang memiliki kecepatan dan dribel yang mumpuni. Si Serigala tampak memiliki energi yang jauh lebih banyak meski sebenarnya mereka mendapat jatah istirahat yang lebih singkat dibanding United.

Pertandingan semalam kembali menunjukkan kekurangan United yang kesulitan menghadapi kesebelasan yang bermain bertahan. Wolves semalam memainkan formasi 3-4-1-2 yang akan berubah menjadi 5-3-2 ketika bertahan dengan dua bek sayap yaitu Ki-Jana Hoever dan Rayan Ait-Nouri akan mundur sejajar dengan para bek tengah. Seketika, serangan United mendadak berhenti. Pemain United langsung tidak punya nyali untuk melepaskan umpan ke depan atau bermain kombinasi karena khawatir penguasaan bola mereka akan hilang.

Pada babak pertama, masalah ini benar-benar membuat permainan United menjadi tidak enak untuk ditonton. Menurut UtdArena, mereka kesulitan melawan pressing Wolves, struktur permainan yang buruk, kehilangan presisi, dan pengambilan keputusan yang masih sering salah. Kalau menurut United Peoples TV, permainan United pada babak pertama lebih dihiasi dengan para pemain yang lebih banyak berjalan kaki ketimbang berlari.

Sudah bingung, United juga tidak punya opsi lain untuk menyerang selain dari sisi kiri. Inilah yang membuat Wolves dengan mudah menghentikan serangan mereka. UtdArena menjelaskan bagaimana Pogba yang beberapa kali kecewa karena tidak mendapat bola karena Maguire terus memberikan bola ke Telles. Pada akhirnya, Telles ditarik keluar pada awal babak kedua karena penampilannya yang tidak istimewa.

Masuknya Luke Shaw mengubah cara main United. Meski tetap menyerang dari kiri, namun Shaw memiliki dinamika permainan yang jauh lebih baik dari Telles. Shaw jauh lebih berani melakukan penetrasi ke dalam ketimbang Telles yang hanya mengandalkan umpan silang dari sisi luar di sektor sayap. Masuknya Anthony Martial juga membuat serangan United menjadi lebih bervariasi karena Rashford bergeser ke kanan. Pada akhirnya, gol datang dari sektor kanan yang sebenarnya minim ancaman.

Wolves sendiri pada babak kedua bermain tidak sebaik babak pertama. Bola lebih banyak dikuasai United. Beberapa kali momen counter mereka berhasil digagalkan Eric Bailly dan Harry Maguire. Begitu juga Nemanja Matic yang siap membantu lini belakang saat salah satu dari Bailly atau Maguire naik membantu serangan. Wolves sendiri tidak punya banyak pemain pembeda dan hanya memiliki pemain muda minim pengalaman.

Permainan United memang tidak terlalu baik sepanjang 90 menit, namun yang paling utama tentu mereka keluar sebagai pemenang. Tiga poin dari permainan seperti ini patut untuk disyukuri mengingat mereka menghadapi jadwal yang sangat padat dan minimnya waktu untuk istirahat. Dua hari dari sekarang, mereka akan kembali bermain di Old Trafford dengan lawan yang berbeda yaitu Aston Villa.