Peluang Manchester United untuk menambah satu trofi lagi pada musim ini terbuka lebar. Semalam, mereka berhasil mengalahkan Fulham dalam lanjutan babak 8 besar Piala FA. Setan Merah menang dengan skor meyakinkan 3-1 berkat dua gol Bruno Fernandes, dan satu dari Marcel Sabitzer. Sedangkan Fulham mencetak gol melalui Aleksander Mitrovic.

Kedua tim turun dengan skema terbaiknya. Meski tanpa Casemiro, tuan rumah menutupi kekosongan dengan memainkan Scott McTominay dan Marcel Sabitzer. Jadon Sancho dan Luke Shaw kembali main sejak menit awal. Sementara tim tamu bisa kembali memainkan Joao Palhinha di lini tengah.

Mengesampingkan skor 3-1, jalannya pertandingan sebenarnya cukup seimbang. United menguasai bola 56%. Meski begitu, Fulham juga membuat banyak ancaman meski penguasaan bola mereka hanya 44%. Fulham sukses merepotkan United dengan 12 ancaman ke gawang atau hanya berselisih empat ancaman saja dari United.

United yang Kesulitan

Meski berstatus tim promosi, namun Fulham membuktikan kalau mereka memang layak bisa berada pada posisi sembilan Premier League dan lolos ke 8 besar Piala FA. Permainan mereka sangat baik. Marco Silva, manajer mereka pun mengiyakan dan menyebut kalau timnya lebih baik di atas lapangan.

Ucapan itu bukan sekadar penghiburan diri dari kekalahan. Fulham memang tampil jauh lebih baik dari United setidaknya sampai menit ke-70. Mereka unggul segalanya. Pressing mereka begitu rapi yang membuat United tidak kuasa untuk menguasai bola selama mungkin. Bahkan beberapa kali para pemain United harus melakukan direct ball langsung dari lini belakang ke lini depan untuk mengatasi masalah mereka di lini tengah yang kehilangan sosok Casemiro.

Mengandalkan Willian dan Andreas sebagai poros, Fulham bahkan lebih dulu membuat peluang berbahaya. Sampai kemudian mereka bisa unggul lebih dahulu melalui sontekan Mitrovic yang berasal dari sepak pojok Andreas Pereira.

Kartu Merah Menguntungkan

Setelah tertinggal, United memang tampil jauh lebih agresif. Namun, kendala mereka masih tetap sama yaitu minimnya end passing yang bagus di sepertiga akhir pertahanan lawan. Ketika mendekati gawang lawan, United terburu-buru dalam melakukan penyelesaian.

Bahkan dalam sebuah momen transisi, Jadon Sancho masih gagal menceploskan bola ke gawang kosong. Tendangannya diblok oleh Willian dan menghasilkan sepak pojok.

Akan tetapi, momen yang membuat suporter United kesal inilah yang justru menjadi awal kebangkitan mereka. Setelah dicek melalui VAR, bola ternyata mengenai tangan pemain Brasil ini. Tidak punya pilihan lain, wasit Chris Kavanagh mengusir Willian karena pelanggarannya sudah masuk kategori berat.

Momen ini kemudian diikuti dengan emosi penggawa Fulham yang menjadi tidak terkontrol. Mitrovic juga diusir karena melakukan kontak fisik dengan Chris, sedangkan Marco Silva juga mendapat kartu merah karena melakukan protes.

Kondisi 11 melawan sembilan pemain seketika menguntungkan United dan membuat Fulham justru berada dalam kondisi kalah. Dua menit waktu yang dibutuhkan Bruno dan Sabitzer untuk membuat keadaan berbalik. Kehilangan dua pemain membuat Fulham seketika hanya bisa bertahan dan lebih banyak menunggu. Sementara keunggulan jumlah pemain menbuat United leluasa bermain possesion tanpa takut gawang mereka kembali terancam.

Selepas laga, Erik ten Hag menyebut kalau timnya menunjukkan karakter yang positif setelah tertinggal. Namun, ucapan berbeda sudah pasti keluar dari mulut Marco Silva. Mantan manajer Hull City menyebut kalau Chris membuat beberaoa keputusan yang salah termasuk tidak memberi penalti ketika Mitrovic dijatuhkan Shaw pada babak pertama.

“Luke Shaw mendorong Mitro tapi dia memilih tidak melihatnya (VAR). Selama 70 menit kami bermain cemerlang. Kami tim terbaik. Sulit untuk menerima keputusan ini,” katanya.

Pada pertandingan kemarin United benar-benar diuntungkan oleh kartu merah. Berbeda ketika mereka melawan Palace dan Southampton dimana kartu merah justru memberi kerugian bagi mereka.