Foto: Twitter Man United

Pintu menuju papan atas akhirnya terbuka lebar. Kemenangan Manchester United 2-0 di kandang Burnley membuat mereka naik ke peringkat lima dan hanya berselisih satu poin dari Chelsea yang berada di atasnya.

Meski potensi untuk turun masih terbuka mengingat Sheffield United dan Wolverhampton baru akan bertanding malam nanti, namun banyak yang sudah kadung percaya diri kalau United akan mengakhiri 2019 di posis kelima. Hal ini disebabkan dua kuda hitam Premier League tersebut akan bermain melawan Liverpool dan Manchester City.

Dua gol kemenangan United masing-masing diciptakan oleh penyerangnya yaitu Anthony Martial dan Marcus Rashford. Selain membawa peringkat mereka naik, kemenangan ini juga mengakhiri rentetan 14 pertandingan tanpa clean sheet Setan Merah di Premier League.

Ole Gunnar Solskjaer membuat beberap perubahan untuk laga ini. AWB dan Luke Shaw diistirahatkan demi memfasilitasi Ashley Young dan Brandon Williams. Teka-teki soal Scott McTominay terjawab dengan dimainkannya kembali Nemanja Matic sebagai starter. Mason Greenwood juga dicadangkan demi memberikan kesempatan Daniel James yang lebih segar dan bugar.

Di kubu Burnley, Sean Dyche sudah bisa memainkan kembali Ashley Barnes sebagai penyerang dan Jeff Hendrick sebagai pemain sayap kanan. Sebelumnya, ia memainkan Jay Rodriguez dan Robbie Brady saat Boxing Day lalu.

Dua kesebelasan sebenarnya bermain tidak terlalu baik alias tidak menunjukkan permainan terbaik mereka. United masih sama seperti sebelumnya yang cukup kesulitan untuk mengembangkan permainan ketika menghadapi lawan yang bermain dengan lini pertahanan yang cukup rendah. Belum lagi menghadapi permainan fisik para pemain Burnley yang membuat penguasaan bola mereka seringkali hilang.

Namun Burnley juga menghadapi masalah serupa. Permainan mereka juga tidak bisa berkembang dikarenakan taktik mereka yang tidak berjalan dengan baik. Seperti yang sudah disinggung dalam preview, Burnley akan memaksimalkan taktik mereka yaitu kick n rush dengan mengandalkan bola-bola panjang. Dengan taktik tersebut, mereka akan mengincan second ball yang menjadi awal dari serangan mereka.

Namun yang terjadi di atas lapangan tidak sesuai keinginan mereka. Bola-bola panjang memang sering dilakukan, namun output serangan mereka hanya sebatas kepala Chris Wood atau Ashley Barnes dan tidak berlanjut dengan ancaman-ancaman yang jauh lebih berbahaya di wilayah sepertiga pertahanan terakhir Manchester United. Second ball juga lebih sering dimenangkan United sehingga mereka bisa membalas proses build up Burnley yang gagal dengan serangan balik.

Tim-tim menengah ke bawah seperti Burnley ini sebenarnya memiliki taktik yang cukup baik dan terorganisir. Bola-bola panjang yang diikuti dengan naiknya empat pemain tengah mereka sempat beberapa kali merepotkan United, khususnya ketika bermain di Old Trafford. Namun hal itu tidak terjadi di kandang mereka sendiri. Selain penampilan yang tidak konsisten, kualitas pemain juga memberikan pengaruh apakah taktik tersebut bisa dijalankan secara terus-menerus atau tidak.

Dan kualitas itu juga yang kemudian membantu United untuk mendapatkan dua gol kemenangan mereka. Pada proses gol pertama, Charlie Taylor kebingungan menghadapi pressing Andreas Pereira sehingga bola akhirnya bisa direbut dan dikirimkan ke Anthony Martial yang secara positioning cukup mudah untuk mencetak gol.

Pada babak kedua, Burnley sebenarnya mengambil inisiatif menyerang dengan menaikkan sedikit garis pertahanan mereka. Namun tetap saja, di sini kita bicara soal kualitas dan konsistensi dalam menjalankan taktik dan untungnya Burnley tidak sanggup melakukan itu. Kokohnya lini belakang United sukses membuat Burnley hanya satu kali mengancam gawang David de Gea melalui Phil Bardsley.

Keasyikan menyerang membuat Burnley beberapa kali diancam melalui serangan balik pemain United. Ada dua peluang yang hadir ketika United memanfaatkan tidak siapnya lini pertahanan Burnley memperkuat lini belakang. Yang pertama, Anthony Martial gagal mengonversi peluang satu lawan satu dengan Nick Pope. Jelang akhir pertandingan, peluang serupa kembali hadir dan untungnya kali ini sukses dieksekusi dengan baik oleh Marcus Rashford.