Sudah kali kedua publik Old Trafford melihat playmaker asal Armenia, Henrik Mkhitaryan bermain sebagai bek kiri. Kali pertama adalah kala Manchester United menjamu Middlesbrough dalam lanjutan Liga Primer Inggris, 2 Januari lalu di Old Trafford. Saat itu, Mkhitaryan diplot Mou sebagai bek kiri dalam rangka menemani Eric Bailly dan Marcos Rojo di lini pertahanan.

Sedang kali kedua terjadi pada laga kontra Liverpool, Hari Minggu (15/1) lalu. Eks pemain Dortmund tersebut ditarik mundur oleh Mou pada menit ke-76. Masuknya Marouane Fellaini menggantikan Matteo Darmian, membuat posisi bek kiri kosong. Manchester United yang saat itu masih tertinggal 1-0 dijadikan alasan utama Mou untuk berkreasi di sisi kiri.

Usai pertandingan tersebut, Mourinho sempat menunjukkan kekesalannya kepada sejumlah media lantaran mempertanyakan keputusannya untuk menggantikan Darmian. Ditambah mengapa Mou tidak menggantinya dengan Daley Blind.

“Anda (jurnalis) mau membeli dia (Darmian)? Apakah kamu agen pemain? Apakah kamu bekerja untuk Federasi Italia?” jawab Mou kepada seorang jurnalis berkebangsaan Italia.

Mou beralasan ketika  Antonio Valencia bermain sebagai sayap kanan, United tidak bisa bertahan hanya dengan dua pemain (Jones dan Rojo). Mou menambahkan dirinya butuh pemain ketiga untuk membantu lini belakang dan mempertahankan keseimbangan, sehingga Darmian adalah pemain yang tepat.

“Lalu kita ketinggalan, saya tarik keluar Darmian dan memainkan Mkhitaryan sebagai bek sayap kiri. Ketika itu saya selalu memerhatikan sisi kiri, saya lihat banyak sekali pemain Liverpool di bagian ini. Jadi saya pikir kenapa tidak mencobanya,” jelas Mou.

Terbukti, setelah ditaruh sebagai bek kiri, penyerangan United dari sisi kiri mulai memberikan arti. Ditambah adanya Wayne Rooney yang beberapa kali terlihat di sisi kiri. Seperti kita tahu, posisi bek kanan Liverpool malam itu diisi oleh pemian debutan Trent Alexander-Arnold. Jadi kemungkinan besar Mou mencoba mengeksploitasi lebih sisi tersebut setelah Anthony Martial tak mampu menunjukkan tusukan yang berbahaya sepanjang babak pertama.

Sisi kiri yang lebih tereskploitasi membuat perhatian sejumlah pemain Liverpool tertuju ke sisi tersebut. Sehingga efeknya adalah sisi kanan yang terabaikan. Terbukti gol Ibrahimovic pada menit ke-84 berawal dari umpan Antonio Valencia yang beroperasi di sayap kanan.

Laga ketat tersebut berakhir dengan skor kacamata bagi kedua kubu, 1-1. Hasil ini berhasil mempertahankan rekor tidak pernah kalah United dan memperkecil ketinggalan dengan 4 tim teratas Liga Primer Inggris. Dimana United tinggal memangkas 4 poin lagi untuk bisa menggeser Arsenal dari jatah tim di Champions League musim depan.

Kontra Middlesbrough 2 Januari Lalu

Alasan Mou pada laga ini tidak jauh berbeda dengan kontra Liverpool kemarin. Manajer asal Portugal tersebut beralasan Mkhitaryan yang masih segar diminta untuk memperkuat pertahanan United. Lantaran Antonio Valencia ditaruh lebih ke depan sebagai sayap kanan untuk membantu penyerangan, di mana United saat itu tengah ketinggalan 0-1 dari The Boro.

“Saya taruh Mkhitaryan di bek kiri setelah kita (United) mencetak gol kedua. Karena penyerang lawan, Negredo dan Traore berhadapan dengan Bailly dan Rojo, dua lawan dua. Valencia menjadi pemain sayap, kita tidak punya bek kiri, dan kita sedang mencoba semuanya. Lagipula saya ingin mempertahankan Pogba dan Herrera di tengah,” jelas Mou.

Lagi-lagi strategi tersebut berbuah hasil manis bagi United. Dua gol The Red Devils datang dari penyerangan di sisi kanan. Di mana gol pertama dicetak oleh Anthony Martial setelah mendapat operan sundulan dari Zlatan Ibrahimovic. Sedang gol kemenangan United dicetak dari sundulan Pogba setelah mendapat umpan dari sisi kanan United. Sehingga United menang 2-1 atas The Boro, memangkas tiga poin saja ke peringkat kelima saat itu, Manchester City.

Kemana Luke Shaw?

Posisi bek kiri semakin menjadi sorotan usai laga melawan Liverpool. Bagaimana tidak, seharusnya Mourinho bisa memainkan Luke Shaw di posisi tersebut. Jika alasan Mourinho adalah urusan bertahan sehingga Darmian jadi pilihan, kemudian menaruh Mkhitaryan untuk menambah daya gedor saat ketinggalan, seharusnya pemain muda berusia 21 tahun tersebut adalah pilihan tepat.

Darmian sebagai bek kiri memang menunjukkan perkembangan yang baik. Sebuah assist telah dicatatkannya kala menjamu Hull City beberapa minggu lalu. Namun, kala menjamu Liverpool (15/1) kemarin Darmian kesulitan untuk memberikan operan yang menusuk ke lini depan. Tercatat Darmian melakukan 31 operan berhasil dari total 39 operan, di mana hanya tiga operan yang berhasil ia lakukan setelah melewati garis tengah. Hal ini menandakan Darmian tidak beroperasi laiknya bek sayap modern, yaitu membantu penyerangan.

Jadi jelas bahwa Mourinho membutuhkan seorang bek kiri yang mampu bertahan sekaligus menyerang dengan baik.

Luke Shaw sendiri sudah tidak terlihat dalam skuad inti maupun cadangan United sejak 30 November lalu. Walau dikatakan sudah mampu membela United dalam laga melawan Reading di Piala FA Cup 7 Januari lalu, batang hidung Shaw tak jua terlihat.

Pada musim ini memang, Shaw bisa dibilang tak beruntung. Semenjak ditinggal Van Gaal, Shaw telah mengalami lima cedera yang berbeda, di mana ada jua terserang penyakit menjelang laga melawan Zorya Luhansk di gelaran Europa League bulan September lalu.

Shaw memang masih berumur 21 tahun, tetapi kontrak eks pemain Southampton ini tinggal 18 bulan lagi. Meski mempunyai klausul perpanjangan satu tahun, tampaknya meminjamkan Shaw adalah langkah yang paling bijak jika Mou kembali tak memainkannya.

Namun masih ada harapan bagi Shaw untuk bisa menunjukkan perannya di laga-laga United mendatang. Dengan 9 laga terdekat selama 37 hari di empat kompetisi, tampaknya rotasi pemain mesti dilakukan Mou untuk menjaga stamina skuad. Semoga terjadi rotasi sehingga United tak perlu menjadikan Mkhitaryan bek kiri lagi!

Sumber : Goal.com, express.co.uk, dan manchestereveningnews.com