Foto: Telegraph

Ambisi Manchester United untuk menekan Manchester City dengan jarak satu poin harus sirna. Pasukan Ole Gunnar Solskjaer ini hanya sanggup bermain imbang tanpa gol ketika melawan Arsenal di Emirates Stadium dini hari tadi. Hasil ini membuat jarak mereka dengan rival sekotanya tersebut harus melebar menjadi tiga angka.

City bahkan bisa semakin menjauh dengan selisih enam angka karena masih menyimpan satu pertandingan tunda. Sebaliknya, United kini terancam oleh Leicester City yang nanti malam akan melawan Leeds United.

Semalam, penampilan United sebenarnya tidak terlalu buruk. Jalannya pertandingan berhasil mereka kendalikan. Terlihat dari penguasaan bola yang lebih banyak mereka miliki. Peluang pun banyak sekali yang diciptakan. Namun penyelesaian akhir menjadi masalah. Ada tiga shots on target yang semuanya tidak menghasilkan apa-apa sehingga penguasaan bola yang dimiliki tampak tidak memiliki arti.

Ironis memang mengingat beberapa hari sebelumnya, Ole memuji kualitas lini depan yang mereka punya. Ia bercerita kalau Rashford, Cavani, dan Martial sama-sama berlatih mengenai penyelesaian akhir dan semakin hari penampilannya semakin meningkat di atas lapangan.

Dari empat penyerang yang dimiliki United, hanya Rashford dan Cavani yang bermain sejak menit awal. Martial dicadangkan sebelum ia bermain pada pertengahan babak pertama menggantikan McTominay yang cedera perut. Rashford dan Cavani memiliki banyak peluang namun semua terbuang sia-sia. Bahkan peluang Cavani dihasilkan dalam kondisi yang sebenarnya cukup menguntungkan United. Sementara Rashford masih bermasalah dengan pengambilan keputusan.

United sendiri bermain dengan formasi 4-2-3-1 dengan memaksimalkan Pogba sebagai winger kiri dan Rashford di kanan. Cara ini efektif untuk mematikan permainan Arsenal. Peran McTominay dan Fred membuat Arsenal beberapa kali salah dalam melakukan umpan. Pressing United benar-benar bagus pada pertandingan kemarin.

Sebenarnya, Arsenal beberapa kali memiliki momentum melalui serangan balik memanfaatkan kecepatan Pepe yang bermain di kanan dan Martinelli di sisi satunya. Sayangnya, keduanya juga beberapa kali gagal memanfaatkan momentum tersebut.

Ini juga tidak lepas dari transisi United ketika bertahan yang jauh lebih baik ketimbang saat melawan Sheffield. Bahkan Partey dan Xhaka pun hanya bisa mengumpan ke samping atau ke belakang karena minimnya jalur umpan. United pun demikian. Sukses merebut bola, melakukan build up tapi masih error ketika di sepertiga akhir. Pergerakan pemain di dalam kotak penalti juga minim. Sampai-sampai Aaron Wan-Bissaka yang menyambut crossing Luke Shaw dalam sebuah kesempatan.

Arsenal baru bisa mengembangkan permainan pada babak kedua. Masuknya Willian menggantikan Martinelli membuat tuan rumah sempat menguasai bola lebih banyak. Bahkan pemain Brasil ini membuat satu shots dan satu key pass yang semuanya mentok di tangan barisan pemain belakang United. Masuknya Willian juga membuat Cedric jadi lebih sering aktif melakukan overlap.

Mereka bahkan mendapat peluang emas melalui tendangan bebas Alexander Lacazette yang masih membentur mistar. Setelah itu, United kembali mengendalikan jalannya pertandingan seperti biasa hingga pertandingan kemudian benar-benar berakhir dengan skor tanpa gol.

Hasil ini cukup layak bagi kedua kesebelasan yang sama-sama kurang efektif dan sama-sama masih suka melakukan error ketika build up. Pandangan kedua manajer juga sama. Menurut Arteta dan Ole, hasil ini cukup fair dan pantas untuk disyukuri meski keduanya merasa kalau mereka layak menang.

Bagi United, hasil ini setidaknya memperpanjang catatan tidak terkalahkan mereka di laga tandang yang kini sudah mencapai 18 pertandingan. Catatan ini juga menjadi rekor klub. Di sisi lain, Arsenal membuktikan kalau mereka masih sanggup mengimbangi tim papan atas meski tanpa pemain pilarnya. Semalam, Meriam London kehilangan Abameyang, Saka, dan Tierney dengan alasan yang berbeda-beda.

Meski begitu, hasil ini juga tidak membuat United lepas dari kritik. Hasil imbang ini meneruskan penampilan buruk United ketika menghadapi tim tradisional enam besar Premier League (Arsenal, Chelsea, Man City, Liverpool, dan Tottenham Hotspur) pada musim ini. Enam pertandingan sudah dijalani, United belum pernah menang dan hanya membuat satu gol yang tercipta dari titik penalti. United kini tinggal membayar penampilan mereka ketika bertemu tim big six dengan mengeruk poin dari tim-tim lainnya yang kekuatannya masih dibawah United.