Foto: Mirror

Biasanya ada beberapa pelatih yang menganggap hasil imbang itu sama seperti sebuah kekalahan. Namun dalam konteks pertandingan dua leg, hasil imbang akan terasa menggembirakan jika di pertandingan lainnya mereka memegang keunggulan. Itulah yang dirasakan oleh Ole Gunnar Solskjaer.

Tidak ada raut kekecewaan di wajahnya setelah laga United melawan Real Sociedad berakhir imbang tanpa gol. Karena menurutnya, hasil 4-0 pada leg pertama sudah membuatnya nyaman. Inilah kenapa dia merasa kalau hasil laga ini tidak terlalu penting karena yang penting mereka lolos ke babak 16 besar.

“Laga ini adalah sarana latihan yang bagus karena kami juga melawan tim yang bagus pula. Kami sukses mengendalikan babak pertama setelah penalti mereka yang gagal, sedangkan babak kedua temponya lebih lambat. Yang penting bagi kami sekarang adalah kami lolos. Itu saja,” tuturnya.

Kesan kalau Ole sudah puas dengan keunggulan 4-0 sebenarnya sudah terlihat sejak awal babak kedua. Tiga pemain andalan mereka yaitu Wan Bissaka, Fred, dan Bruno Fernandes ditarik keluar untuk memberikan kesempatan bagi Brandon Williams, Axel Tuanzebe, dan Marcus Rashford.

Selain itu, dua pergantian lainnya ia berikan untuk Shola Shoretire dan Amad Diallo. Kedua pemain muda ini mendapat menit main yang cukup dibandingkan sebelumnya yaitu 15 dan 30 menit.

Tidak ada yang berbeda sebenarnya dari penampilan United pada leg kedua ini. Mereka menguasai pertandingan, lalu membuat banyak peluang. Yang membedakan adalah mereka tidak efektif dalam memanfaatkan peluang. Padahal ada beberapa momen yang sebenarnya bisa menjadi pembeda seperti tendangan Bruno yang membentur mistar, tendangan bebas Rashford melebar tipis, hingga gol Axel Tuanzebe yang dianulir.

Momen terakhir ini sebenarnya bisa menjadi obat bagi Tuanzebe yang kapasitasnya terus dipertanyakan setelah kecerobohan ketika melawan Everton dan Sheffield United. Sundulannya cukup terarah. Apes bagi Tuanzebe karena golnya musnah akibat tindakan sembrono Lindelof yang menerjang pemain belakang Sociedad.

“Gol yang sebenarnya bisa diperdebatkan. Victor memang melakukan pelanggaran tapi saya tidak tahu apakah itu memberi pengaruh kepada gol atau tidak,” kata Ole.

Situasi yang sama juga menimpa tim tamu. Mereka bahkan mempunyai peluang emas ketika mendapat penalti pada awal-awal pertandingan. Apes, Mikel Oryazabal, yang mencoba untuk meniru gaya tendangan Bruno justru membuang peluang tersebut karena tendangannya melebar. Seandainya penalti itu bisa menjadi gol, maka jalannya pertandingan mungkin bisa berubah.

Bahkan dalam tempo 15 menit, Sociedad sempat membuat tiga peluang berbahaya di kotak penalti United. Selain penalti, ada juga umpan silang dari Adnan Januzaj yang masih bisa dibelokkan oleh Victor Lindelof. Pada babak kedua, Modibo Sagnan nyaris membuka gol setelah sundulannya membentur mistar.

Manchester United kini tinggal menunggu siapa yang akan menjadi lawan mereka pada babak 16 besar. Dari empat wakil Inggris yang bermain pada Liga Europa, hanya Leicester yang tersingkir. The Foxes di luar dugaan kalah dari Slavia Prague. Di sisi lain, Arsenal secara dramatis mengalahkan Benfica.

Beberapa tim yang di atas kertas memiliki kekuatan untuk melangkah jauh pada ajang ini juga beberapa tidak ada yang lolos. Napoli kalah agregat 3-2 dari Granada. Sedangkan Bayer Leverkusen kalah 0-2 di kandang dari Young Boys. Wakil Yunani, Olympiacos juga sukses menyingkirkan PSV Eindhoven.