foto: thesun.co.uk

Manchester United kembali meraih hasil seri 1-1 kala bertandang ke Goodison Park, kandang Everton. United unggul terlebih dahulu lewat tendangan Zlatan Ibrahimovic yang “menghidupkan kembali” teknologi garis gawang. Namun, keunggulan United kandas setelah “agen Everton”, Marouane Fellaini, yang baru semenit masuk, menjatuhkan Idrissa Gueye di dalam kotak penalti. Leighton Baines yang menjadi eksekutor berhasil menunaikan tugasnya.

Hasil seri ini membuat United kian sulit merangsek ke empat besar klasemen sementara. The Red Devils kini berjarak sembilan poin dengan Manchester City di peringkat keempat. Sementara itu, United makin sulit mengejar pemuncak klasemen, Chelsea, yang berjarak 13 poin.

Terkait hasil minor ini, banyak yang mempertanyakan keputusan Jose Mourinho yang memilih untuk bertahan utamanya pada babak kedua. Ini pula yang membuat banyak orang menduga mengapa Mou menggantikan Henrikh Mkhitaryan dengan Fellaini pada menit ke-85.

Dalam pernyataannya usai pertandingan, Mourinho mengaku tak habis pikir dengan argumen orang-orang. Dulu, Mou bermain pragmatis tetapi tetap meraih kemenangan dan gelar juara, tapi orang-orang tetap mempertanyakan. Kini, Manchester United bermain bagus tapi meraih hasil seri dan orang-orang tetap mempertanyakannya.

“Dengan timku yang sekarang, mereka bermain amat-amat bagus. Ada perbedaan besar dengan (gaya bermain) dua atau tiga tahun lalu, dan kini Anda bilang apapun yang terjadi (kami) harus mendapatkan hasil (yang bagus),” tegas Mourinho.

“Sekarang, kita memiliki banyak tim di Premier League yang meraih hasil (bagus) yang bertahan dengan 11 pemain. Mereka menendang bola, menyerang ruang dengan serangan balik, (kalian bilang) itu fenomenal, itu indah.”

Marouane Fellaini

Pertandingan melawan Everton memberikan dua momentum bagi Fellaini. Pertama, ini adalah pertandingan melawan kesebelasan yang membesarkannya; Kedua, ini adalah pertandingan ke-100-nya di Manchester United.
Fellaini memang sempat bermain bagus di awal-awal bersama Mourinho. Ia kokoh sebagai gelandang bertahan, juga kuat saat duel udara. Namun, belakangan, penampilan Fellaini seperti mengalami kemerosotan.

Pekan lalu, kala melawan West Ham, Fellaini berkontribusi atas satu kebobolan ke gawang United. Ia pun mendapatkan kartu kuningnya yang kelima musim ini yang membuatnya absen kala United melawan West Ham di perempat final EFL Cup pada tengah pekan lalu.

Pertandingan melawan Everton memang terbilang mengenaskan buat Fellaini. Ia masuk pada menit ke-85, lalu memberikan penalti kepada mantan kapten timnya, Leighton Baines, semenit kemudian. Ia pun kembali mendapatkan kartu kuning.

Atas hal ini, banyak penggemar United yang kesal, bukan cuma dengan Fellaini tetapi juga dengan Mourinho. Mereka membandingkan penampilan Fellaini dengan Bastian Schweinsteiger kala melawan West Ham di Piala Liga Inggris.


“Bayangkan, Anda punya Bastian Schweinsteiger di klub tapi Anda mengizinkan Marouane Fellaini bermain ketimbang dirinya. Kesalahan hebat dari Jose Mourinho,” tulis akun @MUFCWRITER

Sementara itu, akun @Iswarnethi menulis seperti ini, “Schweinsteiger masuk sebagai pengganti pada menit ke-86, merancang sebuah gol. Fellaini masuk sebagai pengganti pada menit ke-85, dan memberikan lawan penalti.”

Wartawan sebenarnya sempat bertanya mengapa Mou memasukkan Fellaini. Namun, Mou membalas dengan begini, “Apa maksudmu? Aku pikir kau lebih tahu sepakbola ketimbang yang kau tanyakan, karena jawabannya sudah jelas.”

“Everton bukan lagi kesebelasan yang mengandalkan umpan. Everton adalah kesebelasan yang bermain direct, segalanya direct, kiper: direct, Ashley Williams: direct, Funes Mori: l direct, segalanya direct.”

“Saat sebuah kesebelasan kalah dan bermain direct, mengintensifkan direct football, dan ketika Anda punya seorang pemain dengan tinggi dua meter, Anda akan menempatkannya di depan garis pertahanan untuk menyesuaikan.”

Fellaini sendiri memulai kariernya di Liga Primer Inggris pada musim 2008/2009 dengan memperkuat Everton. Ia membela The Toffess hingga musim 2012/2013 sebelum hijrah ke Manchester United sebagai pemain bawaan David Moyes. Banyak yang menyayangkan transfer ini karena Fellaini tak lebih baik dari gelandang-gelandang United.

Pengamat sepakbola, Pangeran Siahaan, bahkan pernah mengejek seperti ini di Twitternya, “Manchester United itu seperti donat, ada lubang di tengahnya.”; yang tak lain merupakan cuitan mengejek penampilan Fellaini.

Di United, Fellaini biasanya ditempatkan sebagai gelandang bertahan di depan bek. Posisi ini berbeda dari yang ia lakoninya di Everton di mana pemain berambut kriting ini lebih ditempatkan sebagai gelandang serang.