Jelang laga melawan Bayern Munchen di babak grup Liga Champions, Erik ten Hag bicara pada media. Ia membicarakan sejumlah topik termasuk Harry Maguire, Marcus Rashford, dan rekrutan terbaru United, Rasmus Hojlund.

Badai Cedera

Raphael Varane dan Mason Mount tidak dibawa karena cedera. Sementara itu, Harry Maguire juga tak dibawa soalnya mengalami cedera di sesi latihan.

“Dia menyelesaikan latihan tapi tidak cukup bagus untuk berpergian,” kata Ten Hag.

Badai cedera ini terlalu awal karena melanda United di awal musim. Untuk laga melawan Bayern saja, ada 12 pemain yang tak bisa bermain dengan sembilan di antaranya karena cedera.

Meski demikian, Ten Hag merasa kalau hal itu sudah diketahui sebelumnya. “Itulah mengapa kami membangun skuad dengan cara itu. Kami bisa mengatasinya dan skuad bisa mengatasinya juga.”

Saat ditanya kenapa para pemainnya mendapatkan cedera, Ten Hag pun tidak mengetahuinya. Namun, ia meyakinkan kalah cedera memang selalu hadir di sepakbola papan atas.

“Tentu saja kami menganalisis mengapa sesuatu terjadi, namun kami juga harus menghadapi faktanya.”

Soal Tidak Merekrut Harry Kane

United dirumorkan akan merekrut Harry Kane. Akan tetapi, banderol yang tinggi membuat United akhirnya menjatuhkan pilihan pada Rasmus Hojlund, sementara Kane direkrut Bayern Munchen. Kane sendiri sudah mencetak empat gol dari empat laga Bundesliga musim ini.

Ten Hag tidak merasa menyesal gagal mendatangkan Kane. Apalagi ia sudah punya Hojlund. Memang, Hojlund tidak main di beberapa laga awal, tapi ia pun mesti beradaptasi dengan tim.

“Namun, Anda bisa melihat dia adalah talenta besar dan dia akan berkontribusi pada permainan kami. Kami cukup percaya diri karenanya,” terang Ten Hag.

Sekuat Apa Bayern Munchen

Erik ten Hag sendiri pernah menangani tim kedua Bayern selama dua tahun. Ada sejumlah pengaruh yang ia dapat ketika melatih Bayern dengan yang ia bawa ke MU.

Menurut Ten Hag itu adalah masa-masa yang hebat untuknya. Ia menikmatinya dan menyukai mentalitas Bayern.

“Kami menjalani tahun-tahun yang hebat, terutama tahun pertama kami menjadi juara dan kami tidak beruntung karena tidak promosi, aku tidak pernah melupakan itu. Tapi itu adalah pengalaman yang luar biasa sebagai pelatih dan manajer. Bagiku itu adalah pengalaman yang sangat bagus berada di sini dan menyenangkan.”

Bayern sendiri musim ini tidak mencatatkan rekor bagus. Mereka kalah dari Leipzig di Super Cup. Mereka kebobolan dua kali dari Bayer Leverkusen. Meski demikian, Ten Hag tak mau terlena karena Bayern punya pemain-pemain atraktif dengan kemampuan luat biasa.

Anda tidak bisa tidak fokus selama satu detik, sepersekian detik karena semua kelas individu yang mereka miliki. Tapi seperti yang Anda katakan, terkadang mereka juga memberikan ruang, tapi kami menghormati mereka. Kita tahu Bayern di Liga Champions, di kandang sendiri, terutama di babak grup sangat kuat. Kami sangat menantikannya karena kami menyukai tantangan dan kami juga percaya diri.”

Memulai Ulang Manchester United

Ten Hag terakhir kali melatih di Liga Champions bersama Ajax Amsterdam. Liga Champions merupakan kompetisi yang berbeda dengan liga domestik. Di sisi lain, Ten Hag tak pernah punya kesempatan menurunkan pemain terbaiknya sejak akhir musim lalu. Ada saja masalahnya, seperti cedera.

“Tapi Anda harus menghadapinya dan kami selalu mendapatkan hasilnya, terlepas dari periode yang kami jalani sekarang. Itulah sepa bola dan itu akan selalu berperan.”

“Aku punya pengalaman dari ini di masa lalu, saya pernah mengaturnya di masa lalu, sekarang selalu naik. Anda harus menghadapinya dan ini juga merupakan situasi yang aku suka karena Anda harus menanganinya dan kami harus mengelolanya. Anda harus tahu apa yang harus dilakukan dan ini menjadi fokus pada prosesnya.”

Ten Hag pun merasa kalau dirinya tak perlu memulai ulang United. Soalnya, mereka tengah dalam proses dan apa yang terlihat saat ini adalah bagian dari sepakbola yang mereka mainkan.

“Tapi juga, di bagian lain kami bermain di bawah level kami. Apa yang harus kami tuntut adalah konsisten dan kami harus meningkatkan level tertentu, sepanjang waktu selama 90 menit lebih. Itulah tuntutan kami.”

Salah satu penurunan performa adalah soal Marcus Rashford. Musim lalu, ia menggendong United dengan gol-golnya. Namun, saat Hojlund masuk, terlihat kalau keduanya tak bisa bekerja sama dengan maksimal.

Ten Hag pun meminta Rashford untuk mengubah permainannya untuk bisa memberikan apa yang Hojlund butuhkan. Soalnya, keduanya bisa bermanfaat satu sama lain, asalkan keduanya harus mengenal satu sama lain dan prosesnya akan segera dimulai.

“Pada saat yang sama, kami memerlukan hasil dan hasilnya harus berjalan beriringan. Kami belajar dari setiap latihan dan dari setiap pertandingan, dan tentu saja kami refleksi dengan kebersamaan.”

“Kami memimpin hal itu, sebagai staf pelatih dan kami juga telah melihat bahwa Rasmus [Hojlund] dan Rashy berbicara tentang bagaimana mereka dapat mengambil manfaat dari satu sama lain. Anda dapat melihat diskusi itu dan interaksi yang terjadi di lapangan, terus berlanjut. Itu adalah pertanda baik dan aku yakin hubungan itu sudah ada, tapi aku pikir mereka akan menerapkan rutinitas tersebut.”

Sumber: Manutd.com