Manchester United kembali gagal meraih kemenangan. Setelah dikalahkan Brighton pekan sebelumnya, kali ini mereka ditahan imbang West Ham United dengan skor 0-0. Meski begitu, hasil ini sudah cukup untuk membawa mereka finis pada posisi kedua yang menjadi finis tertinggi setelah era Sir Alex Ferguson.

Dalam pertandingan kemarin, Setan Merah kembali melakukan rotasi ekstrem dengan mengganti 8 pemain dari skuad saat dikalahkan Brighton. Lindelof, Jones, Valencia, Shaw, Herrera, McTominay, Lingard, dan Alexis kembali dimainkan dalam formasi 3-4-1-2. Sementara itu, kalimat Don’t Change the Winning Team nampaknya masih diyakini oleh David Moyes. Ia sama sekali tidak mengubah susunan skuadnya seperti ketika melawan Leicester sepekan sebelumnya.

Hilangnya Ketajaman Para Pemain Depan

Dimainkannya Lingard dan Alexis sebagai pemain depan membuat United kembali menggunakan taktik False Nine. Taktik ini cukup bekerja ketika mereka mengalahkan Bournemouth 2-0. Akan tetapi, dalam laga kemarin taktik dengan striker palsu ini tidak membuahkan hasil.

Pertandingan kemarin seolah menunjukkan kalau United masih butuh striker mereka yaitu Romelu Lukaku. Kehilangan pemain Belgia ini mengurangi daya cengkram United terutama di lini depan. Dengan Lukaku, United bisa menjadikan dirinya sebagai pemantul mengingat ia begitu rajin menjemput bola. Ketika Lukaku menjemput bola, otomatis ia membuka ruang untuk pemain yang berada pada lini kedua.

Akan tetapi, hal ini tidak berjalan ketika United memainkan dua striker jadi-jadian yaitu Alexis dan Lingard. Keduanya memang cukup rajin menjemput bola, tapi keduanya kerap bingung ketika telah menguasai bola. Beberapa kali, posisi Lingard dan Sanchez berada dalam garis yang sejajar sehingga membuat bola diberikan kembali pada Pogba untuk mengatur serangan. Sayangnya, ketika bola ada di kaki Pogba, baik Lingard maupun Sanchez sudah terkurung dengan lini belakang West ham yang memilih menunggu dan tidak melancarkan garis pertahanan tinggi seperti biasanya.

Pogba sendiri tidak begitu dominan dalam laga semalam. Dirinya kembali mudah kehilangan bola karena alur operan kepada pemain depan sudah tertutup. Dalam laga tadi, ia bahkan tujuh kali kehilangan penguasaan bola (terbanyak diantara seluruh pemain).

Mandeknya serangan United, membuat mereka memutuskan mencari opsi lain yaitu dengan tendangan dari luar kotak penalti. Cara ini terbilang efektif mengingat dari 6 tembakan yang mengarah ke gawang, 4 berasal dari sepakan luar kotak penalti. Akan tetapi, mereka tidak bisa membobol gawang West Ham karena penampilan cemerlang Adrian.

Sayap yang Kembali Hidup

Satu hal positif yang bisa dilihat dari penampilan kemarin adalah kembali hidupnya sisi sayap United. Jose hanya memainkan masing-masing satu pemain sayap saja yaitu Antonio Valencia, dan Luke Shaw. Keduanya diberi peran sebagai wing back.

Kedua pemain ini terlibat cukup sering dalam serangan Setan Merah. Valencia membuat 84 sentuhan sementara Shaw 71 kali menyentuh bola. Valencia yang dalam beberapa laga terakhir jarang mengirim umpan silang, semalam mengirimkan dua crossing yang salah satunya menjadi peluang dari Alexis Sanchez.

Penampilan Shaw bahkan jauh lebih baik ketimbang seniornya tersebut. Selain membuat tiga umpan silang yang beberapa kali menipu para pemain belakang West Ham, ia membuat satu tembakan yang nyaris berbuah gol. Ia juga membuat satu tekel bersih saat gawangnya sedang diserang pemain tuan rumah.

Memaklumi Keputusan Jose Mourinho

Dala konferensi pers setelah laga, Jose Mourinho mengungkapkan kalau dalam 10 menit terakhir, ia memutuskan untuk tidak ngotot menyerang. Ia beralasan kalau satu poin sudah cukup menggaransi peringkat kedua. Hal tersebut ditunjukkan oleh Jose dengan dimasukannya Ashley Young dan Eric Bailly ketimbang menambah daya gedor dalam diri Anthony Martial dan Juan Mata.

Sekilas banyak yang tidak senang dengan cara Mourinho tersebut. Beberapa pihak mengungkapkan kalau Jose takut hanya berhadapan dengan kesebelasan sekelas West Ham. Akan tetapi, jika melihat jadwal United yang masih harus berhadapan dengan Chelsea di final Piala FA, maka keputusan tersebut terbilang sangat wajar.

Para pemain yang berpotensi tampil di Piala Dunia tentu tidak mau mengalami cedera. Agak aneh apabila peluang Phil Jones bermain di Russia 2018 nanti gagal hanya karena dirinya terjatuh karena di sliding oleh karpet. Selain itu, Jose nampaknya sudah tidak memikirkan laga terakhir melawan Watford dan mulai memfokuskan timnya kepada laga final Piala FA dan juga persiapan musim depan. Ia bahkan sudah menggaransi bahwa aka nada rotasi lagi dalam laga terakhir hari Minggu melawan Watford.

“David De Gea akan istirahat. Saya akan mainkan Sergio Romero. Begitu juga Lingard dan Sanchez yang hari ini main akan saya istirahatkan hari Minggu esok dan memainkan kembali Anthonya Martial dan Marcus Rashford.”

Apiknya Lini Pertahanan West Ham

Hasil imbang 0-0 ini membuat West Ham untuk pertama kalinya sejak Desember 2017, meraih dua kali nir bobol dalam dua laga beruntun. Dalam laga kemarin, terlihat para pemain bertahan West Ham tampil begitu merepotkan Setan Merah.

Mereka sadar bahwa United tidak memainkan striker murni sehingga tidak ada satu pemain pun yang akan tinggal di lini pertahanan mereka saat United sedang diserang. Oleh karena itu, mereka memilih menunggu dan menurunkan garis pertahanan saat diserang dan hanya meninggalkan Marko Arnautovic sendirian di depan.

Para pemain West Ham total melakukan 31 tekel yang mayoritas dibuat saat United belum sampai ke kotak penalti mereka. Hal inilah yang secara tidak langsung membuat United lebih memilih melepaskan sepakan jarak jauh. 16 intersep, 17 sapuan, dan 13 blok dibuat oleh skuad David Moyes. Sang manajer pun memuji penampilan anak asuhanya setelah pertandingan.

“Poin yang sangat bagus bagi kami, begitu juga United. Para pemain saya menunjukkan sikap yang bagus.dan beberapa pemain seperti Declan Rice, Angelo Ogbonna, dan Pablo Zabaleta melakukan pekerjaan bagus. Target kami selanjutnya adalah menang melawan Everton dan naik ke posisi yang lebih baik.”