Foto: Stretty News

Erik ten Hag hanya terdiam. Entah apa yang ada di pikirannya ketika mengetahui kalau timya kalah 0-1 dari Real Sociedad pada laga pertamanya bersama Manchester United di kompetisi Eropa. Meski masih memiliki lima pertandingan lagi tapi apa yang terjadi di Old Trafford semalam membuktikan kalau United masih belum konsisten dalam menjaga performanya.

Di sisi lain, hasil ini menjadi awal yang positif bagi Real Sociedad. Inilah kali pertama sepanjang sejarah mereka bisa mengalahkan tim Inggris. Sebelumnya, Sociedad telah empat kali bertemu United dan mereka tidak bisa menang bahkan untuk sekadar mencetak gol sekalipun.

“Saat ini akan ada sedikit orang yang kadar bahagianya lebih dari saya, meskipun saya yakin bahwa pelatih lain, pemain, seluruh klub dan penggemar yang datang maupun tinggal di rumah, akan merasakan kebahagiaan yang sama seperti saya,” kata Imanol Alguacil, pelatih Real Sociedad.

Berikut adalah beberapa sorotan menarik dari laga yang dipimpin oleh wasit Marco Di Bello asal Italia tersebut.

Permainan Hampa

Sebelum pertandingan, Erik ten Hag menegaskan kalau ia akan melakukan sedikit rotasi dalam skuadnya. Ia pun menepati janjinya tersebut. Hanya De Gea, Dalot, Malacia, Eriksen, dan Antony yang dipertahankan dari skuad ketika melawan Arsenal pekan sebelumnya.

Yang menarik, dari skema 4-2-3-1 yang dipasang oleh Ten Hag, ia justru memainkan Fred sebagai gelandang serang alih-alih mendorong Eriksen lebih ke depan. Hal ini bertujuan agar Fred bisa melakukan pressing kepada Sociedad sejak lini pertama.

Hal ini cukup efektif mengingat pergerakan off the ball Fred sangat bagus. Akan tetapi, semua berantakan ketika Fred menguasai bola. Tidak ada kreativitas yang diberikan. Serangan United pun juga terbilang hampa. Belum lagi Cristiano Ronaldo yang tampaknya memang sudah harus berpikir kalau dia tidak lagi sebagus tiga atau empat tahun lalu.

United sendiri terbawa cara main Sociedad yang mengandalkan pendekatan man marking. Sadar kalau United bermain dengan bola-bola pendek, mereka pun sebisa mungkin mempersempit ruang umpan para pemain United ketika melakukan umpan cepat. Hasilnya, beberapa kali umpan pendek United tidak akurat.

Lini tengah United juga benar-benar hampa. Casemiro terlalu banyak terlibat di belakang membantu build-up. Eriksen dan Fred membantu Elanga yang beberapa kali kesulitan menembus lini belakang Sociedad. Masuknya Bruno Fernandes juga tidak membuahkan hasil.

Pemain Pelapis Yang Masih Jauh

Selain karena penampilannya yang bagus, ada alasan lain kenapa Ten Hag tidak mengistirahatkan Dalot, Malacia, dan Eriksen pada laga semalam. Alasannya sederhana karena Ten Hag masih belum percaya kepada beberapa pelapis yang tersedia.

Ten Hag bisa saja memainkan Aaron Wan-Bissaka tapi sepertinya karier pemain Inggris ini sudah berakhir di United. Bahkan ia rela menggeser Lindelof menjadi bek kanan saat mengganti Dalot dengan Lisandro Martinez.

Di sisi lain, Luke Shaw memang sedang mengalami masalah kebugaran sehingga Malacia tidak memiliki saingan. Sedangkan Christian Eriksen masih menunjukkan permainan yang positif sebagai gelandang pengendali. Ia bahkan mendapat rating tinggi meski hanya bermain sebabak.

Beberapa pemain yang diharapkan bisa diandalkan juga tampil mengecewakan. Casemiro beberapa kali salah umpan dan membuktikan kalau dia masih butuh adaptasi panjang. Dia bahkan kena ‘kolong’ pemain lawan.

Yang paling mengecewakan sudah pasti Cristiano Ronaldo. Sebelum laga, CR7 diharapkan bisa mencetak gol mengingat Sociedad adalah lawan favoritnya. Namun kenyataannya, ia kebingungan karena minimnya suplai. Sekalinya dapat peluang malah terbuang percuma.

***

Singkatnya, menurut Manchester Evening News kekalahan tersebut hadir karena eksperimen Ten Hag yang gagal (plus penalti yang sampai sekarang masih memicu perdebatan). Sayangnya, kita tidak bisa mengetahui apa yang terjadi dari mulut manajer mengingat klub mengambil sikap untuk tidak melakukan wawancara pasca laga sebagai bentuk rasa duka mereka terhadap kepergian Ratu Elizabeth II.