Foto: Sporting News

28 tendangan, 74% penguasaan bola, 715 umpan dengan akurasi 87%. Dengan catatan sedominan ini, Manchester United seharusnya bisa menang dengan mudah melawan Omonia Nicosia. Sayangnya, mereka hanya menang tipis 3-2 melawan wakil Siprus tersebut. Bahkan mereka nyaris saja mendapat hasil imbang apabila Omonia lebih tenang dalam menyelesaikan peluang.

Paling tidak, kemenangan ini membuat United terus menekan Real Sociedad yang pada saat bersamaan juga menang di kandang Sheriff Tiraspol. Dengan koleksi enam poin, jalan untuk lolos ke babak gugur masih terbuka.

Pada laga kali ini, Erik ten Hag menurunkan skuad terbaiknya kecuali Lindelof, Casemiro, dan Ronaldo yang menggantikan peran Varane, McTominay, dan Rashford. Meski ada sedikit rotasi, tapi kualitas pemain United yang masih unggul beberapa level dari Omonia seharusnya tidak membuat mereka kesusahan.

Berikut adalah beberapa catatan menarik dari laga yang berlangsung semalam.

Ajang Aksi Substitusi

Dominasi United sudah terlihat sejak awal. Bola nyaris selalu ada dalam penguasaan mereka. Sederet peluang yang tercipta seperti menandakan kalau gol tinggal menunggu waktu.

Konyolnya, justru United yang tertinggal terlebih dahulu melalui Karim Ansarifard. Sebelum gol ini, nyaris tidak ada ancaman sama sekali ke gawang De Gea. Babak pertama pun berakhir dengan keunggulan tuan rumah.

Kunci kemenangan ini ada dalam pergantian pemain yang dilakukan United. Ten Hag memasukkan Rashford dan Martial untuk menambah daya serang mereka. Pergantian itu berhasil. Rashford membuat dua gol dan Martial menyumbang satu gol.

Bagi Rashford, dua gol ini membuat dirinya sudah mencetak lima gol. Jumlah yang sama seperti torehannya musim lalu. Dengan brace-nya ini Rash hanya butuh dua gol lagi untuk membuatnya bisa menorehkan 100 gol bersama Setan Merah.

Di sisi lain, satu gol dari Martial membuktikan kalau kepercayaan dirinya tampak mulai kembali. Dalam dua laga terakhir, ia sudah membuat tiga gol. Besar kemungkinan dia akan tampil sebagai starter pada laga akhir pekan ini melawan Everton.

Ronaldo Oh Ronaldo

Dipercaya sebagai starter, Ronaldo kembali tampil mengecewakan. Ia kembali menyelesaikan laga tanpa membuat gol sama sekali.

Dari 28 percobaan tendangan yang dilakukan, ada delapan berasal dari kakinya. Hal ini menandakan betapa banyak peluang yang dimiliki oleh si nomor tujuh.

Satu hal yang membuat suporter United geregetan pada malam tadi adalah para pemain United ini seperti memaksakan diri untuk memberi servis kepada mantan pemain Sporting CP ini. Alih-alih berhasil, beberapa peluang yang seharusnya bisa dieksekusi oleh pemain lain justru terbuang sia-sia ketika berada di kaki Ronaldo.

Akurasi tendangan Ronaldo semalam hanya 14%. Angka yang sangat buruk untuk peraih lima gelar Ballon d’Or. Tak ayal, banyak yang menilai kalau Ronaldo sudah kehilangan sentuhan. Sejauh ini, ia baru mencetak satu gol yaitu ketika United menang melawan Sheriff melalui tendangan penalti.

Pertahanan Yang Kacau

Banyak membuang peluang, keropos pula di lini belakang. Begitulah yang terlihat dari permainan United semalam. Sudah susah mencetak gol, di sisi lain mereka masih gampang kebobolan.

Setelah kalah 6-3 melawan City, Bruno Fernandes mengeluh tentang rekan setimnya yang masih kurang dalam hal transisi. Sayangnya, hal itu kembali terulang. Kesalahan Tyrell Malacia yang tidak tenang dalam menjaga bola berakibat gol pertama dari Omonia melalui Karim Ansarifard.

Gol ketiga United yang dicetak Rashford sebenarnya bisa menjadi kill the game. Sayangnya, United tampak tidak ingin melihat pendukungnya tenang. Selang beberapa menit, United kembali kebobolan yang lagi-lagi berasal dari kegagalan para pemainnya dalam menguasai bola.

Gol kedua Omonia yang berasal dari kaki Nikolas Panayiotou semakin memperjelas kelemahan pertahanan United yang suka lengah ketika lawan memberi operan cutback. Para pemain tengah dan bertahan kerap kali membiarkan pemain lawan dengan bebas menerima umpan dari sayap.

Kebobolan delapan gol dari dua laga menunjukkan kalau lini belakang United tidak baik-baik saja terutama setelah kehilangan Varane. Lindelof yang diharapkan bisa mengisi kekosongan tampak masih kesulitan bertandem dengan Lisandro. Beberapa kali ia kelabakan berduel dengan pemain Omonia.

Jika mereka masih tampil seperti ini pada akhir pekan nanti, maka siap-siap saja pertahanan United menjadi sasaran empuk para pemain Everton.