Foto: Football24

Untuk kesekian kalinya Brighton and Hove Albion sukses menyulitkan Manchester United. Anak asuh Ole Gunnar Solskjaer ini kembali dibuat tidak nyaman saban bertemu mereka. Beruntung, Setan Merah tetap keluar sebagai pemenang.

Manchester United sukses menjawab ekspektasi para pendukungnya yang menginginkan kesebelasan kesayangannya ini mengunci peringkat kedua. Bermain melawan The Seagull di Old Trafford, United berhasil mengalahkan kesebelasan asuhan Graham Potter tersebut dengan skor tipis 2-1.

Sayangnya, kemenangan ini tidak diraih dengan mudah. United baru benar-benar unggul pada menit ke-83 setelah Mason Greenwood sukses meneruskan sepakan tidak sempurna Paul Pogba melalui kepalanya. Sebelumnya, mereka sempat tertinggal terlebih dahulu melalui kepala sang mantan, Danny Welbeck.

Sebenarnya, United memulai pertandingan dengan baik. Mereka mendapat peluang pertama kurang dari 10 menit setelah tendangan Mason Greenwood membentur tiang gawang Robert Sanchez. Namun, itulah satu-satunya ancaman United pada babak pertama.

Setelahnya, United dibuat repot oleh permainan direct Brighton yang mengarahkan bola kepada Neil Maupay dan Leandro Trossard yang bermain melebar. Terbukti, proses gol pertama Brighton hadir melalui umpan silang Maupay yang diteruskan Welbeck.

Jebolnya lini belakang United ini kembali membuktikan kelemahan Wan-Bissaka dan Lindelof sebagai pemain belakang. Lindelof beberapa kali kerepotan menghadapi bola atas, sedangkan AWB kembali menunjukkan kelemahannya dalam hal penempatan posisi. Hanya dalam sepersekian detik, AWB kalah duel dari Welbeck meski sebenarnya ia punya kesempatan untuk menghalau bola tersebut.

Rob Dawson dari ESPN menyebut kalau mantan pemain Crystal Palace ini begitu jago dalam duel 1vs1 namun ketika diminta untuk bertahan dalam bentuk zona, AWB adalah yang paling kurang dibanding pemain lain.

Gol ini juga bisa tidak terjadi seandainya umpan Pogba bisa lebih kencang sedikit. Pada babak pertama, passing lagi-lagi menjadi kendala United. Beberapa kali umpan yang mereka lepaskan justru diarahkan ke posisi musuh. Inilah yang membuat penampilan United pada babak pertama tidak bisa dibilang baik. Ole sempat meneriaki para pemainnya karena dianggap membuat tempo pertandingan menjadi lamban dan menguntungkan tim tamu.

Singkatnya, aplikasi taktik Brighton saat itu jauh lebih baik dari United. Hal ini semakin terlihat ketika angka xG mereka pada babak pertama unggul jauh yaitu 1,19 melawan United yang hanya 0,14.

Kesuksesan Brighton meredam serangan United juga tidak lepas dari blok rendah yang digunakan Potter. Ketika bertahan, Brighton mengubah bentuk mereka menjadi 4-4-2 dengan dua striker mereka memberikan proteksi di lini tengah.

Beruntung pada babak kedua United bermain jauh lebih baik. Mereka bermain seperti yang diharapkan penggemarnya yaitu efisien, smart, dan simple. Hal itu terlihat jelas dari dua proses gol yang diciptakan masing-masing oleh Marcus Rashford dan Mason Greenwood. Keberanian para pemain melepaskan tendangan dari luar kotak juga patut diapresiasi.

“Saya merasa kalau kami sebenarnya memulai pertandingan dengan baik. Tetapi, setelah mereka mencetak gol, kami langsung tidak bisa menemukan ritme lagi dan kami membutuhkan jeda babak pertama untuk bisa memenangkan diri dan kembali ke permainan. Pada babak kedua, barulah kami membuat beberapa momen bagus,” ujar Solskjaer setelah laga.

“Tidak ada perubahan secara taktikal dari apa yang kami inginkan pada babak pertama. Saya hanya meminta mereka untuk lebih banyak berlari di belakang mereka dan bergerak. Kadang, setelah jeda internasional kami butuh waktu dan mungkin momen yang diinginkan baru datang pada babak kedua. Saya harus akui kalau kami hanya bermain bagus pada babak kedua.”

Yang menarik, penampilan Brighton justru menurun. Angka xG mereka tidak bergerak dari 1,19 yang menandakan kalau mereka tidak membuat peluang. Barisan lini belakang United juga mulai lebih solid pada babak kedua. Ini juga yang membuat Potter bingung dengan penampilan timnya.

“Babak pertama kami memberi banyak ancaman, tapi babak kedua kami tidak merasa bisa membuat banyak ancaman meski kami mendapat beberapa kali momentum melalui serangan balik,” ujarnya.

Ada beberapa catatan menarik dari pertandingan kemarin. Yang pertama, inilah caps ke-100 Harry Maguire sejak direkrut dari Leicester City. Ia hanya butuh 602 hari untuk membuat catatan tersebut. Selain itu, gol Greenwood membuatnya sebagai pemain ketiga dengan gol terbanyak di Premier League pada usia remaja. Ia hanya kalah dari Rooney (15 gol), dan Rashford (12 gol).

Namun yang paling penting adalah catatan ini membuat United tetap kokoh pada peringkat dua klasemen sementara. Mereka unggul 4 poin atas Leicester dan 9 angka dari Chelsea sebagai tim terakhir di peringkat empat. Selain itu, United juga sudah unggul 11 poin dari Liverpool. Ole Gunnar Solskjaer berkata kalau peringkat dua Premier League dan trofi Liga Europa menjadi prioritas utama mereka pada akhir musim nanti.