Foto: Manchester United World

Setelah hasil yang memuaskan selama pra-musim di Thailand dan Australia, Manchester United justru mengalami penurunan dalam tiga uji coba terakhir mereka. Setan Merah tidak pernah menang dalam periode tersebut. Terakhir, mereka ditahan imbang 1-1 oleh Rayo Vallecano pada laga pertama Erik ten Hag di stadion Old Trafford.

Tuan rumah unggul terlebih dahulu melalui gol Amad Diallo pada menit ke-48. Akan tetapi, Alvaro Garcia Rivera membalasnya sembilan menit kemudian. Dua gol ini lahir sama-sama dari proses rebound.

Jika melihat pemain yang dibawa Ten Hag, hasil seri bisa dikatakan adalah hasil yang bagus. Sang meneer membawa pemain-pemain yang sebelumnya tidak turun ketika United kalah melawan Atletico sehari sebelumnya. Bangku cadangan bahkan diisi oleh pemain-pemain muda termasuk dua debutan Charlie Wellens dan Isak Hansen-Aaroen.

Ten Hag tampak melihat pertandingan semalam sebagai ajang memanaskan mesin bagi pemain baru macam Lisandro dan Eriksen, serta seleksi untuk melihat pemain muda mana saja yang layak untuk dipertahankan dalam skuad utama jelang musim baru nanti.

“Hal yang Anda inginkan adalah pemain muda yang layak mendapat kesempatan. Kami ingin memberi mereka kesempatan itu dan Garnacho menunjukkan dirinya dnegan cara yang baik selama pra-musim dan ia bermain sangat menjanjikan. Ia masih muda, tapi penampilannya sangat bagus,” ujarnya pada situs resmi klub.

Garnacho menjadi salah satu pemain yang penampilannya cukup mengesankan. Bermain sebagai winger kiri, pemain Argentina ini menunjukkan skill individu memukau dan beberapa kali melakukan akselerasi yang merepotkan barisan pertahanan Rayo.

Yang masih perlu diasah adalah pengambilan keputusannya yang tampak masih ragu-ragu. Seiring berjalannya waktu, dia pasti akan berkembang dan bisa menjadi pelapis Marcus Rashford apabila mengalami cedera atau penampilannya yang tidak konsisten.

Nasib berbeda dialami Tahith Chong yang bermain di sisi berlawanan. Sorotan yang diterima bukan karena bermain baik tapi karena penampilannya yang dinilai berantakan sebagian pihak. Banyak komentar di media sosial yang pusing melihat cara main Chong yang grasak-grusuk dan kesulitan mengikuti ritme dari rekan setimnya.

Sepakannya tidak memenuhi sasaran atau bahkan terlalu pelan. Beberapa kali juga ia kalah duel. Ten Hag bahkan sempat menegur Chong karena penampilannya tersebut. Dia tampak tidak mengalami perkembangan dan tidak sedikit yang mengharapkan untuk dijual. Ini tentu menjadi sinyal bahaya mengingat tidak ada pelapis sepadan untuk Jadon Sancho. Selain Chong, hanya ada Elanga, Amad dan Pellistri yang bisa mengisi posisi tersebut dan sayangnya mereka juga masih inkonsisten.

Di sisi lain, 60 menit cukup untuk melihat kualitas seorang Lisandro Martinez. Sejauh ini, United tampak menerima hasil dari uang yang sudah mereka keluarkan. Eks Ajax ini tampil solid dengan 100 persen memenangkan tekel, akurasi umpan mencapai 96 persen, lima kali menang penguasaan bola, dan masing-masing membuat satu sapuan dan satu blok.

Meski tampil solid sebagai individu, namun koordinasi antar sesama pemain masih menjadi perhatian. Gol dari Rayo muncul akibat kebingungan Telles yang tidak tahu harus menutup ruang di sisi kiri atau menutup ruang tembak. Kelamaan dalam berpikir membuatnya justru membuka ruang semakin lebar yang kemudian menghasilkan gol penyama kedudukan.