Foto: Twitter e_ManchesterUnited

Laga papan atas tapi salah satu di antara mereka harus ada yang tersingkir. Perjuangan itulah yang akan dilakoni oleh Manchester United maupun Arsenal dalam babak keempat Piala FA di Emirates Stadium. Keduanya sama-sama sedang berada dalam performa yang menanjak. Laga ini akan menjadi pijakan kedua kesebelasan untuk menyelamatkan musim mereka yang terseok-seok di ajang domestik.

Ole Gunnar Solskjaer sudah menyamai catatan pribadi milik Carlo Ancelotti dan Pep Guardiola di Premier League. Kini, target dari si baby faced assassin adalah mengubah tujuh kemenangan yang ia punya menjadi delapan. Sesuatu yang tidak bisa dilakukan Mourinho, Matt Busby, bahkan Sir Alex Ferguson pada musim pertamanya memimpin tim.

Arsenal juga sama. Sempat goyah dalam beberapa pertandingan setelah catatan unbeaten, Meriam London seolah menunjukkan kalau mereka siap mengalahkan United dengan kemenangan melawan Chelsea pekan lalu. Musim ini, hanya Manchester City dan Tottenham saja yang bisa menaklukkan Emirates. Mereka jelas tidak mau United kembali berpesta di London seperti musim lalu di Premier League.

Emery jelas tidak mau dipermalukan United untuk kedua kalinya. Sebelumnya, Emery gagal menjaga selisih delapan poin antara timnya dengan United di klasemen liga hingga bisa disamakan pada pertengahan Januari lalu. Kalah dari United, maka sama saja membuka kesempatan bagi mereka mengejar status Arsenal sebagai pemilik gelar terbanyak kompetisi tertua di dunia ini.

“Kami akan menghadapi tim yang berbeda dengan pemain yang sama. Kini mereka ada di performa yang baik dengan kadar kepercayaan diri dan lebih berbahaya. Bagi kami, sangat baik bisa bertemu mereka karena ini akan menjadi tes bagi kami di kompetisi ini,” kata Emery dalam situs resmi klub.

Wajar jika Emery begitu percaya diri. Lini depan mereka sangat tajam dengan duet Aubameyang dan Alexander Lacazette yang menjadi top skor tim musim ini. Auba sudah mencetak 16 gol sementara Lacazette membuat 10 gol.

Akan tetapi, top skor mereka di ajang ini adalah pemain muda Joe Willock dengan dua gol. Hal ini menandakan kalau Emery tidak punya masalah jika kedua strikernya tersebut dimatikan karena sumber gol bisa datang dari mana saja. Para pemain muda yang dimiliki juga memiliki pengalaman yang cukup bagus dibandingkan dengan pemain muda milik United yang caps nya terbatas dalam hitungan menit.

Satu-satunya masalah pelik dalam tubuh Arsenal adalah absennya Hector Bellerin. Musim ini sudah berakhir bagi pemain asal Spanyol tersebut setelah mengalami cedera parah pekan lalu. Ketidak hadiran Bellerin di sisi kanan jelas menurunkan kekuatan Gunners di lini belakang.

Posisi ini bisa menjadi santapan empuk apabila Stephan Lichsteiner maupun Ainsley Maitland-Niles tidak bisa mengisi peran Bellerin dengan baik. Bukan tidak mungkin, Solskjaer akan mengulangi taktik mereka seperti pertandingan melawan Tottenham Hotspur yang mengeksploitasi sisi sayap dan membiarkan Jesse Lingard bergerak liar sebagai false nine.

Cara seperti ini adalah kunci keberhasilan United saat mengalahkan mereka di Emirates musim lalu. Lukaku dan Martial saat itu lebih banyak melebar dan sukses memberikan ruang bagi Lingard yang pada pertandingan tersebut mencetak dua gol.

Satu hal yang menjadi masalah di kubu United adalah kualitas pemain cadangan mereka yang berbeda dengan para pemain inti. Hal ini yang menyulitkan Solskjaer untuk melakukan rotasi. Saat babak ketiga melawan Reading, terlihat lini tengah United tidak bisa dominan seperti ketika diisi trio Matic, Herrera, dan Paul Pogba.

Ole bisa saja kembali memainkan mereka bertiga di lini tengah. Namun patut diingat, empat hari kemudian mereka akan menghadapi Burnley. Laga yang berpeluang mengangkat posisi mereka ke zona empat besar. Potensi kelelahan tentu menaungi ketiga pemain vital tersebut.

“Sejujurnya saya tidak memprioritaskan ajang manapun karena saya punya skuad yang besar. Prioritas kami adalah laga selanjutnya. Kami mungkin akan membuat beberapa pergantian, tetapi prioritas kami tetap sama yaitu menang,” kata Solskjaer.

Pertandingan nanti nampaknya akan ditentukan detail kecil layaknya pertemuan terakhir kedua kesebelasan pada Desember lalu. Saat itu, keduanya bermain imbang 2-2 dengan empat gol yang masing-masing datang dari kesalahan lawan.

Gol-gol yang bersarang ke gawang United di era Ole lebih dikarenakan koordinasi para bek tengah yang tidak terjalin dengan baik. Brighton sudah menunjukkan kalau para pemain United bermasalah dengan celah-celah kecil yang kerap ditinggalkan para pemain belakangnya. Jika menghadapi Glenn Murray dan Pascal Gross saja keteteran, maka bukan tidak mungkin ancaman akan lebih masif datang dari kombinasi Aubameyang dan Lacazette.

Akan tetapi, lini belakang Arsenal juga memiliki masalah ketika menghadapi tim-tim yang menggunakan counterpressing. Kesalahan individu mengakibatkan bobolnya gawang Leno hingga lima kali saat melawan Liverpool. Hal ini terjadi karena ketidak siapan para pemain belakang mereka menghadapi cepatnya lini depan Si Merah. Bukan tidak mungkin, United akan memberikan ancaman serupa.

Perkiraan Formasi

ARSENAL:

Bernd Leno, Ainsley Maitland-Niles, Sokratis Papastathopoulos, Laurent Koscielny, Sead Kolasinac, Granit Xhaka, Lucas Torreira, Matteo Guendouzi, Aaron Ramsey, Pierre Emerick Aubameyang, Alexander Lacazette

MANCHESTER UNITED:

Sergio Romero, Diogo Dalot, Victor Lindelof, Phil Jones, Ashley Young, Nemanja Matic, Ander Herrera, Paul Pogba, Jesse Lingard, Alexis Sanchez, Marcus Rashford