Foto: EsenttialySports

Disaat orang-orang sedang merayakan malam pergantian tahun dengan gembira, hal serupa tampaknya tidak bisa dirasakan oleh para penggawa Manchester United. Mereka merayakan pergantian tahun sembari memikirkan pertandingan yang akan mereka hadapi beberapa jam setelah pergantian tahun tersebut.

Liga Inggris tidak kenal kata libur. Setelah sehari dan tiga hari setelah Natal diharuskan untuk bermain, mereka lagi-lagi harus memainkan pertandingan pada hari pertama 2020. Pada pekan ke-21 ini, Big Match langsung terjadi ketika Manchester United harus bertandang ke London untuk menerima jamuan dari Arsenal.

Pertandingan ini penting bagi Manchester United. Menang dalam laga ini maka mereka terus memberikan tekanan bagi Chelsea yang berada empat poin di atasnya. Syukur-syukur kalau Chelsea kehilangan poin dari Brighton, maka jarak poin akan mepet menjadi satu angka saja.

Lagipula, United berada dalam kondisi yang cukup baik. Sejak 10 November, Setan Merah hanya satu kali kalah dan meraih lima kemenangan dari sembilan pertandingan terakhir di Premier League. Mereka yang sebelumnya berada di papan tengah, kini bisa mendekati papan atas dan membuka kembali persaingan menuju Liga Champions.

Selain itu, United juga diuntungkan dengan performa tuan rumah yang tidak stabil. Sejak 21 Oktober 2019, Gunners hanya menang satu kali. Berbicara soal penampilan di kandang, mereka sudah enam kali tidak pernah menang dengan tiga kekalahan menghadapi Brighton, Man City, dan Arsenal. Ambisi untuk membalas hasil imbang di Old Trafford pada pertemuan pertama begitu besar dalam dada para penggawa United.

Kondisi inilah yang membuat banyak suporter United di beberapa forum begitu percaya diri  kalau tim favorit mereka bisa mengalahkan Arsenal. Dengan situasi lawan yang anjlok dan performa positif United beberapa pekan terakhir, mereka merasa kalau kemenangan ketiga beruntun untuk pertama kali pada Premier League musim ini bisa diambil sekaligus membenamkan tuan rumah mendekat ke zona degradasi.

Akan tetapi, Arsenal jelas tidak mau diremehkan begitu saja. Meski posisi mereka berada dalam tempat yang kurang layak untuk ukuran pemilik tiga gelar Premier League, mereka juga berada dalam kepercayaan diri yang cukup tinggi setelah pergantian manajer dari Unai Emery ke Mikel Arteta.

Tidak sedikit penggemar United yang tertawa jika melihat berita atau komentar yang menyebut kalau Arsenal disebut-sebut sudah membaik bersama Arteta. Tanggapan seperti itu muncul di manapun tidak terkecuali penggemar United di luar negeri atau bahkan di Indonesia. Tidak salah sebenarnya, jika mereka hanya berkaca pada hasil akhir. Dari dua laga yang sudah dijalani mantan pemain Everton tersebut, Arsenal hanya bermain imbang 1-1 melawan Bournnemouth dan kalah 1-2 dari Chelsea.

Namun jika melihat secara cermat dan teliti, anggapan yang menyebut kalau Arsenal berkembang di bawah Arteta juga tidak salah. Meski hasilnya masih minor, tapi ada beberapa perubahan yang terjadi terutama dari gaya bermain mereka yang jauh lebih atraktif dibanding ketika masih dipegang Unai Emery.

Arsenal di bawah Arteta bermain dengan menggunakan taktik high press. Pergerakan para pemain juga sangat cair. Dua fullback mereka mulai aktif lagi berkontribusi untuk membangun serangan. Cara ini benar-benar merepotkan Chelsea untuk mengembangkan permainannya khususnya pada babak pertama dimana gawang Bernd Leno tidak mendapat ancaman berbahaya sama sekali.

Satu masalah Arsenal pada pertandingan saat itu adalah kehadiran sosok Jorginho yang membuat lini tengah memiliki dua gelandang pengendali. Selain itu, beberapa kesalahan yang muncul dari Bernd Leno dan Skhodran Mustafi mempengaruhi hasil laga selain beberapa pemain Arsenal yang mulai mengalami kelelahan akibat terus berada dalam mode ngebut selama 90 menit. Jika masalah ini masih terjadi pada pertadingan melawan United, maka United punya kesempatan untuk mencuri tiga poin.

Namun, jika United yang justru terkurung oleh permainan menekan Arsenal dan tidak bisa memanfaatkan kelelahan para pemain mereka yang masih gagap menjalani taktik Arteta, maka siap-siap saja United yang justru akan kehilangan poin layaknya musim lalu dimana United juga datang dengan kondisi kepercayaan diri yang sangat besar setelah melakukan comeback melawan PSG.

Perkiraan Susunan Pemain

ARSENAL:

Bernd Leno, Ainsley Maitland-Niles, Calum Chambers, David Luiz, Bukayo Saka, Lucas Torreira, Matteo Guendozi, Nicolas Pepe, Mesut Ozil, Pierre-Emerick Aubameyang, Alexandre Lacazette

MANCHESTER UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Victor Lindelof, Luke Shaw, Nemanja Matic, Fred, Andreas Pereira, Daniel James, Anthony Martial, Marcus Rashford