Federasi Sepakbola Inggris, FA, akhirnya menunjuk sosok Andre Marriner sebagai wasit yang akan memimpin partai final Piala Liga Inggris musim 2016/2017. Laga pamungkas itu sendiri nantinya akan mempertemukan antara Manchester United dengan Southampton di Stadion Wembley, Minggu (26/2/2017) malam WIB mendatang.

Pria berusia 46 tahun itu akan dibantu pula oleh dua hakim garis, Richard West dan Stuart Burt, serta Kevin Friend sebagai ofisial keempat dan Matthew Wilkes sebagai asisten wasit cadangan. Lalu, seperti apakah sosok sang pengadil di lapangan hijau itu?

Pastinya, Marriner bukanlah wasit sembarangan, karena dia sudah berkecimpung mengadili partai Piala Liga Inggris sejak 2000 silam, sebelum kemudian dipromosikan menjadi wasit di Premier League Inggris pada 2004. Selama berkarir sebagai wasit sejak 1992 silam, pria kelahiran Birmingham, 1 Januari 1971 itu pernah memimpin beberapa laga pamungkas, mulai dari final Piala FA Youth, final play-off Championship, Community Shield, hingga final Piala FA. Sejak 2009 lalu, dia pun juga mulai mendapat kepercayaan untuk memimpin pertandingan resmi FIFA, organisasi sepakbola dunia.

Menurut data Transfermarkt, sepanjang musim 2016/2017 ini ternyata Marriner sudah memimpin tiga laga Setan Merah. Hasilnya cukup menarik. Dua laga berakhir dengan kemenangan besar untuk United, yakni saat bertandang ke markas Bournemouth di Premier League pada 14 Agustus 2016 dengan skor 3-1, dan ketika menjamu Reading FC dalam partai Piala FA pada 7 Januari 2017 yang berkesudahan 4-0. Sedang satu pertandingan lagi berujung imbang dengan skor 1-1, saat The Red Devils menghadapi Arsenal di Old Trafford dalam laga Premier League pada 19 November 2016 lalu.

Jika mengulik data dari Worldfootball.net, sudah 28 laga United yang dipimpin oleh Marriner, sejak pertama kali pada 20 Agustus 2006, baik di Premier League, Piala FA, Piala Liga Inggris, hingga pada partai Community Shield. Menariknya, sebanyak 17 pertandingan berakhir dengan kemenangan bagi Setan Merah, sedangkan tiga laga berakhir imbang dan delapan lain berujung kekalahan. Total, lebih 60 persen kemenangan untuk The Red Devils selama dipimpin wasit ini. Catatan yang sangat menarik, memang. Makanya, tidak heran jika ESPN dulu pernah menyebut Marriner sebagai wasit favorit bagi United.

Baca juga: Hal yang Harus Anda Ketahui dari EFL Cup

Menariknya lagi, pelatih Jose Mourinho ternyata mengaku senang pula ketika mengetahui bahwa Marriner yang akan memimpin partai final Piala Liga Inggris musim ini, saat United menghadapi tim asuhan Claude Puel. “Saya punya perasaan yang sangat bagus dengan Andre. Dia adalah tipe wasit yang jika membuat kesalahan terhadap tim saya, saya tahu itu tidak disengaja,” ungkap pelatih asal Portugal itu baru-baru ini, seperti dilansir Express.

Rupanya, Mourinho terkesan dengan sang wasit, ketika mereka berbincang singkat di ruang menuju lorong stadion sebelum laga kontra Arsenal lalu.

“Saya masih ingat kata-kata yang dia sampaikan kepada kami sebelum pertandingan di ruang ganti. Dia tak ingin terlihat menonjol. Dia mengatakan hanya ingin melakukan pekerjaan sebaik mungkin,” kata Mourinho lagi.

Namun, dalam laga itu Marriner sempat membuat keputusan kontroversial. Dia tak memberikan penalti ketika Nacho Monreal mendorong Antonio Valencia di dalam kotak penalti, sehingga diprotes para pemain United. “Dia benar. Dia tak ingin jadi bintang di pertandingan itu. Dia adalah pria yang jujur dan wasit bagus,” tambah Mourinho, entah memuji atau menyindir Marriner.

Menilik ‘hubungan’ Mourinho dengan Andre Marriner, ternyata pelatih berusia 54 tahun itu pernah dua kali diuntungkan oleh keputusan kontroversial sang wasit saat memimpin pertandingan. Pertama, pada pertandingan antara Chelsea kontra West Bromwich Albion, 9 November 2013, di mana ketika itu Mourinho melatih tim tuan rumah di periodenya yang kedua. Marriner menghadiahkan penalti untuk tim The Blues, sehingga mereka pun selamat dari kekalahan, dengan skor akhir imbang 2-2.

Kedua, masih di musim yang sama, saat Chelsea membantai Arsenal 6-0 di markasnya, Stamford Brdige pada 22 Maret 2014. Marriner salah memberikan kartu merah kepada Kieran Gibbs, padahal sebenarnya Alex-Oxlade Chamberlain yang melakukan pelanggaran handsball. Namun, Mourinho juga bukannya tak pernah bermasalah dengan Marirner. Pada Januari 2015 lalu, ketika dia masih di Chelsea, juga pernah melakukan protes keras kepada Marriner yang saat itu menjadi ofisial keempat.

Namun, semua catatan itu tak akan membuat tim asuhan Mourinho bisa menang dengan mudah atas Southampton. Meski The Saints tak pernah menang dalam tiga laga terakhir dan harus tertahan di papan tengah klasemen sementara Premier League, namun kapten Steven Davis dkk.,k pasti akan memberikan perlawanan sengit di partai final Piala Liga Inggris demi mengamankan gelar juara.