“ManSeri United”, “MainDraw United”, dan “Theatre of Draw” adalah tiga istilah yang begitu lekat pada Manchester United beberapa hari ini. Istilah itu mengerucut dengan kebiasaan Setan Merah yang lebih akrab dengan hasil seri di kandang alih-alih meraih kemenangan di rumahnya sendiri. Rabu (5/4) dini hari WIB tadi meski sudah diisi dengan pemain-pemain terbaiknya Manchester United kembali meraih hasil imbang 1-1 melawan Everton.

Buruknya United Hampir di Semua Lini

Beberapa perubahan dilakukan Jose Mourinho di pertandingan kali ini. Salah satunya adalah memainkan kembali Daley Blind di pos fullback kiri dan menggeser Ashley Young ke posisi bek kanan. Mou lebih memilih mengistirahatkan Antonio Valencia karena kelelahan. Akan tetapi baik Young maupun Blind tidak bisa memerankan peran seorang fullback layaknya Valencia.

Keduanya bahkan terlihat beberapa kali keluar dari posisinya. Young bahkan kesulitan berduel dengan Leighton Baines sementara seorang Daley Blind justru kesulitan melewati bek muda Mason Holgate. Oleh Manchester Evening News, Blind bahkan hanya diberi nilai tiga dari skala 10. Skuad asuhan Ronald Koeman memang hanya 38 persen penguasaan bola. Akan tetapi, The Toffees bermain cukup efektif dengan membuat empat tembakan ke arah gawang dibanding tiga milik United.

Everton juga mampu menciptakan beberapa peluang berbahaya dari jauhnya jarak antara lini belakang dan lini tengah United. Dari enam kesempatan peluang Everton, tiga dibuat memanfaatkaan kosongnya sisi kiri yang ditinggalkan Blind. Pemain yang ngetop di era kepelatihan Van Gaal ini digantikan Paul Pogba di awal babak kedua. Keputusan Ronald Koeman dalam memainkan tiga gelandang tengah dalam diri Gareth Barry, Idrissa Gueye, dan Tom Davies berhasil. Ketiganya menjadi sosok yang selalu merusak alur serangan United.

Proses gol Everton pun dibuat memanfaatkan miskomunikasi antara David De Gea dan Marcos Rojo. Penjaga gawang Spanyol tersebut lebih menunggu bola dieksekusi oleh Phil Jagielka alih-alih De Gea terbang menangkap atau meninju bola. Squawka bahkan melabeli De Gea seolah-olah tidak peduli dan bermain terlalu santai di pertandingan ini.

Marcus Rashford juga terlihat bermain di bawah perform di pos penyerangan sebelah kiri. Meski mampu membuat tujuh dribble sukses namun pemain belia tersebut juga kehilangan penguasaan bola sebanyak delapan kali. Dirinya kesulitan melewati Mason Holgate. Begitu pun Jesse Lingard yang beberapa kali justru mencoba memberikan umpan silang yang tidak menemui sasaran. Penampilan Fellaini bahkan terbilang lebih buruk dimana bola hanya memilih lewat di selah-selah kedua kakinya.

Herrera, Mistar, dan Buruknya Penyelesaian United

Sebelum pertandingan skuad setan merah terlihat percaya diri setelah mereka memastikan kembali bermainnya Ibra dan Ander Herrera serta adanya nama Pogba di bangku cadangan. Namun dari ketiga pemain yang diturunkan saat itu hanyalah Herrera yang bermain sesuai performa. Ia mampu membuat 72 umpan sukses, tiga intersep, tiga tekel sukses, tiga sapuan, dan tiga tembakan. Dari tiga tembakan mantan pemain Athletic Bilbao ini dua diantaranya menemui target. Sayangnya kedua tembakan tersebut tidak ada yang menjadi gol.

United seperti tidak pernah belajar dari kesalahan. Dua peluang emas mereka hanya membentur mistar gawang. United bahkan menjadi kesebelasan yang peluangnya paling banyak memberntur mistar yaitu 17 kali. Sementara Paul Pogba menjadi pemain terbanyak kedua yang tembakannya membentur mistar yaitu enam kali di bawah Kevin De Bruyne. Masalah penyelesaian akhir seolah-olah menjadi penyakit akut Setan Merah sepanjang musim 2016/2017 ini. Beruntung mereka mendapatkan gol di menit terakhir melalui penalti Zlatan Ibrahimovic.

***

Hasil imbang ke-12 ini membuat jalan United makin berat untuk bisa finis di empat besar padahal mereka memiliki kesempatan untuk bisa finis di tiga besar asalkan bermain konsisten. Terakhir kali United meraih hasil imbang hingga 12 laga adalah di musim 2003/2004. Mereka bahkan terancam oleh Arsenal yang dini hari nanti hanya bertanding melawan West Ham United. Mungkin ada baiknya Mou mendengarkan saran Fergie untuk mengalihkan fokus United ke ajang Europa League.